Share

BAB 5

Penulis: Celiya Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-05 14:05:03

HAPPY READING

Naomi menarik nafas, di satu sisi ia malas untuk berhubungan pria dan di satu sisi ia sudah lama tidak makan malam bersama sahabatnya itu. Ia tidak enak jika sudah diajak seperti ini. Semenjak Reni bertunangan kemarin, dirinya dan Reni jarang bertemu, karena mereka sama-sama sibuk dengan pekerjaan, terlebih Reni mempersiapkan pernikahannya yang sebentar lagi dalam hitungan hari.

“Jam berapa?” Tanya Naomi.

“Jam tujuh. Nanti gue jemput lo.”

“Oke, jemput di butik Kemang aja ya.”

“Oke.”

“Lo lagi di mana?” Tanya Naomi  penasaran, ia melepaskan jam tangannya, ia melangkah menuju walk in closet, menaruh jamnya di tempat semula.

“Gue lagi klink, pasien gue banyak banget. Ini gue berhenti break bentar, karena dari tadi nggak sempet makan.”

“I see, kirain di mana, soalnya berisik,” ucap Naomi terkekeh.

Reni tertawa, “Biasa sih, anak-anak therapist ada yang ulang tahun gitu, tapi udahlah biarin aja, asal di room nggak berisik aja sih.”

“Gue liat Kayla dulu ya, soalnya sebentar lagi guru les nya udah datang. Gue juga mau balik ke butik, ada kerjaan sedikit.”

“Yaudah, salam buat Kayla.”

“Iya.”

Naomi mematikan sambungan telfonnya, ia melangkah menuju kamar mandi. Ia menatap dirinya di cermin, seketika ia teringat tentang pria bernama Tigran. Pria itu tiba-tiiba akrab dengan Kayla. Bahkan ia melihat secara jelas wajah bahagia putrinya saat berbincang dengan pria itu.

Oh God, kenapa memikirkan Tigran di saat seperti ini. Pria itu mengatakan akan bertemu Kayla di sekolah membagikan kotak snack. Ah, yang benar saja? Seketika pria itu menjelma sosok seoarang ayah bagi Kayla. Ia berharap Kayla tidak bertemu dengan pria itu lagi. Karena ia melihat pengaruh Tigran sangat kuat untuk Kayla.

Naomi membuyarkan lamunannya, ia akan membuang jauh-jauh tentang Tugran. Ia melepaskan pakaiannya, dan lalu menghidupkan shower, ia membersihkan tubuhnya. Karena selepas mandi tubuhnya menjadi rilexs dan segar kembali. Ia butuh secangkir kopi, agar tidak terlalu ngantuk.

***

Beberapa menit kemudian, Naomi keluar dari kamar,  ia memandang putrinya sudah duduk di kursi piano di damping guru les nya. Naomi melangkah menuju kitchen, sambil mendengarkan dentingan piano yang dimainkan oleh Kayla.

Sejujurnya banyak sekali kursus music di Jakarta, dari mulai informal hingga les private seperti Kayla dengan biaya beragam. Dulu ia pernah memasukan Kayla ke sekolah music, hingga menari balet. Namun tidak terlalu ada pergerakan signifikan, karena Kayla hanya tertarik dengan piano, dibanding dengan balet dan alat musk lainnya.

Ia pernah bertanya kepada Kayla, kamu suka yang mana? Piano, gitar atau balet dan Kayla menjawab tertarik dengan piano. Menurutnya  Kayla berbakat di alat  music ini, dia dengan mudahnya menirukan notasi piano dengan susunan not sederhana, yang menurutnya itu susah, karena pada dasarnya ia sama sekali tidak berbakat soal music.

Ia tahu bahwa inilah bakat Kayla, sesuatu yang melekat masih kecil, jika ia pancing dengan minat maka bakatnya bertambah tajam. Ia tidak peduli dengan biaya yang dikeluarkan, yang terpenting anaknya mampu mengembangkan kognitif, keterampilan social,  dan keterbukaa pikiran.

Ia pernah membawa artikel ilmuan telah mencoba memahami belajar music memiliki pengaruh terhadap perkembangan dan kemampuan intelektual anak. Topik penelitian ini sangat popular  di komunitas neurologis dan anak cenderung memiliki jawaban positif. Oleh sebab itu, ia tidak ragu Kayla belajar piano.

Nanti ketika Kayla sudah masuk primary school, ia akan memasukan ke YPM, The Resonanz atau sekolah music yang menggunakan kurikulum ABRSM atau Trinity. Ia melihat Kayla di sana, dia sangat tenang bermain piano.

Naomi membuat secangkir kopi sachet, ia lalu menuangkan air panas. Ia melihat bibi menyiapkan kue dan teh hangat untuk guru les Kayla. Ia menatap bibi menaruh nampan di lemari.

“Ibu mau pergi lagi?” Tanya bibi memandang penampilan majikannya, dia mengenakan sheath dress bewarna hijau botol, rambut panjangnya diikat seperti ekor kuda.

Naomi mengangguk, “Iya, ada kerjaan yang harus dikerjakan bi,” ia teringat kalau Reni mengajaknya makan malam.

“Kemungkinan, aku pulang agak malam. Pastikan Kayla tidur awal.”

“Iya, non.”

“Sebentar lagi mama dan papa ke sini, mau ketemu Kayla. Kalau mama dan papa nanya. Nanti bilang aja kalau aku ada kerjaan.”

“Baik non.”

Naomi kembali menyesap kopinya secara perlahan. Ia melihat guru les Kayla tersenyum kepadanya, dan ia tersenyum balik. Naomi melirik jam melingkar di tangannya menunukan puku; 15.20 menit.  Ia meletakan cangkir di meja.

“Aku pergi dulu ya bi,” ucap Naomi, ia melangkahkan kakinya menuju pintu utama, ia membiarkan Kayla bersama guru les dan bibi.

Jujur ia memang sering meninggalkan Kayla bersama orang tuanya dan bibi, demi pekerjaan, terlebih ini hari senin. Karena ia membesarkan Kayla seorang diri, ia harus mandiri, ia bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri dan anaknya. Jika bukan dirinya siapa lagi.

Mengingat Reni akan mengajaknya makan malam, jadi Naomi memutuskan untuk memesan taxi online. Beberapa menit kemudian taxi pun datang, tepat di depan pagar rumahnya. Semenit kemudian ia masuk ke dalam, menuju butiknya yang terletak di Kemang.

***

Malam harinya, ia sengaja menyuruh Reni menjemputnya di butik. Ia terjun ke dunia bisnis ini, umurnya seumuran dengan umur Kayla sudah lima tahun beberapa bulan lagi tahun ke enam, ia berjualan tas branded ini secara online ataupun offline. Ia melihat beberapa karyawannya sedang menyusun tas di dalam lemari kaca.

Sudah enam tahun, ia fokus  pada bisnis jual beli dan titip jual tas branded, items luxury seperti Hermes, Chanel, Gucci, Louis Vuitton dan Europe brands lainnya. Awalnya ia membangun bisnis ini karena ia mencintai salah satu brand yang diakui. Hingga ia jatuh cinta dan bertekat mengoleksi dan menjadi reseller tas itu.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 53 END

    HAPPY READINGMereka masuk ke dalam, Naomi memperhatikan area rumah, rumah ini di dominasi warna putih, rumahnya tampak luas dan mewah. Mereka masuk ke dalam ruang keluarga, ia menatap seorang wanita muda di sana. Dia mengenakan dress hitam dengan tali sphagetti. Ia pernah melihat wanita itu saat acara pesta pernikahan Erlan dan Kinan kemarin.Wanita mudah itu mendekati mereka, “Ini Elizabet adiknya Tigran,” ucap mama Tigran.“Hai, mba Naomi.”“Hai Elizabet.”Tatapan mereka tertuju pada Kayla dan papa di sana. Papa Tigran memperlihatkan grand piano berwarna putih di sana. Dengan pita besar berwarna merah sebagai tanpa bahwa itu adalah gift. Kayla melompat-lompat melihat hadiahnya.“Ini gift untuk Kayla dari opa,” ucap papa kepada Kayla.“Wah, asyik, asyik. Thank you, opa.”“Sama-sama sayang.” Naomi yang melihat itu terbelalak kaget, karena tadi ia pikir hadiah berupa boneka atau mainan anak-anak. Ternyata papa Tigran memberinya sebuah grand piano putih, ia tahu betul berapa harga p

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 52

    HAPPY READINGTigran melirik jam melingkar di tangannya menungjukan pukul 14.00, mobilpun tiba di rumah Naomi. Ia memarkir mobilnya di halaman rumah. Ia membuka hendel pintu dan Naomi juga keluar, wanitanya menurunkan hadiahh-hadiah pemberian Chris tadi di restoran.“Sayang, aku nggak mampir ya. Aku ada meeting hari ini jam tiga.”“Iya, enggak apa-apa.”Tapi Tigran menggendong Kayla yang sedang tertidur, ia bawa masuk ke dalam rumah. Sementara bibi membantu Naomi membawa kado-kado itu ke dalam. Tigran membaringkan tubuh Kayla ke tempat tidur, ia memandang putrinya. Walaupun statusnya sebagai ayah tiri, ia tetap mencintai putrinya.Tigran keluar dari kamar Kayla, ia menatap Naomi yang menyusun gift dari Chris. Tigran mendekati Naomi, Naomi tersenyum kepadanya.“Kamu sudah mau pergi?” Tanya Naomi.“Iya, sayang.”“Nanti malam kamu dandan yang cantik, kita dinner di rumah orang tua aku.”Naomi tersenyum dan mengangguk, “Iya.”“Makasih ya, kamu sudah hadir di tengah-tengah hidup aku dan

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 51

    HAPPY READINGChris berikan senyum terbaiknya kepada mereka. Chris tau bahwa anak perempuan memiliki karakter yang berbeda dengan laki-laki. Anak perempuan itu cenderung berhati lembut dan perasa. Banyak orang mengatakan bahwa anak perempuan justru lebih dekat dengan sosok ayah ketimbang ibunya. Namun selama ini ia tidak pernah ada di samping Kayla, sungguh ia merasa sangat bersalah.Ia melangkah semakin dekat, inginnya mengatakan kepada Kayla ia tidak ingin putrinya mengikuti jejaknya. Ia ingin anaknya mengambil jalan di sampingnya dan melangkah lebih jauh dari apa yang ia bayangkan. Tidak peduli berapa usianya, ia akan tetap menjadi bayi perempuan kesayangannya.Lihatlah senyumannya membuatnya tersenyum dan tawanya menular, hatinya murni dan sejati diatas segalanya, ia senang bahwa dia adalah putrinya. Kini ia sudah berada di hadapan Tigran, Naomi dan Kayla. Inginnya segera memeluk putrinya, namun ia tahu situasi mereka seperti apa. Kayla belum mengenalnya dengan baik, karena inil

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 50

    HAPPY READINGSetelah berdiskusi panjang dengan Tigran, Naomi setuju bahwa Kayla akan dipertemukan dengan ayahnya. Tigran sudah menghubungi Chris, dan hari ini mereka akan bertemu di restoran Temani Kids Café Kemang. Jujur ia memang merekomendasikan restoran ini kepada Tigran, dan jaraknya sangat dekat dengan butiknya.Restoran pilihannya sangat nyaman apalagi bersama anaknya. Kayla dan dirinya sering menghabiskan waktu makan siang di sini. Karena selain makan siang, ia bisa menemani Kayla bermain yang di dalamnya ada permainan anak, berupa perosotan, ayunan, panjat-panjatan dan bola-bola ukuran raksasa ada di sana.Mereka duduk di table kosong sambil menunggu kedatangan Chris. Walau sebenarnya ia masih bersitegang dengan kehadiran Chris, namun ia tetap mengesampingkan egonya. Ia sebagai orang dewasa, memahami bahwa pernikahan itu tidak selamanya berlangsung sesuai dengan harapan dan rencana.Setiap orang akan berubah, perubahan itu berdampak pada penyesuaain kebutuhan perhatian dan

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 49

    HAPPY READINGBeberapa menit kemudian, kini ia tiba di rumah Naomi, ia memarkir mobilnya plataran. Mereka keluar dari mobil, lalu menatap Kayla yang berada di depan daun pintu menyambut kehadirannya.“Papi,” ucap Kayla kegirangan.“Halo putri papi,” ucap Tigran.“Papi jemput mami kerja?” Tanya Kayla.“Iya.”Tigran tersenyum dan mendekati Kayla, “Anak papi udah selesai les nya?” Tanya Tigran.“Udah papi. Papi tidur di sini lagi kan?”Tigran lalu tertawa, “Iya, dong.”Naomi yang mendengar itu lalu menoleh menatap Tigra, pria itu mengedipkan mata kepadanya. Naomi tahu pria itu menggodanya.“Kamu mau minum kopi?” Tanya Naomi.“Iya, boleh.”Tigran menatap Kayla berlari menuju kolam renang. Ia mengikuti langkah Kayla di sana.“Papi, Kayla mau berenang.”Alis Tigran terangkat, “Mau berenang?”“Iya, boleh kan papi.”“Boleh dong.”Tigran menoleh mencari keberadaan bibi, “Bi, gantiin baju Kayla dulu ya. Dia mau berenang.”“Baik pak.”Tigran menatap bibi yang sedang membawa Kayla ke dalam kamar,

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 48

    HAPPY READING“Sayang, Chris hanya ingin lihat Kayla. Kamu juga harus menerima kenyataan bahwa Kayla benar anak dari Chris, dialah ayah biologis Kayla. Kita tidak bisa bersikap egois di sini, terbukalah dengan keadaan. Selama dia menjaga sikapnya dengan baik, kita bisa menerimanya.”“Kita sudah dewasa, jika mempersulit keadaan, maka akan memperburuk keadaan. Dia tidak meminta banyak, dia hanya ingin bertemu dengan Kayla, walau sekali dalam seumur hidupnya.”“Tapi aku nggak bisa Tigran.”“Harus, bisa sayang. Kita hadapi sama-sama. Dia hanya ingin melihat saja, tanpa memperebutnya dari kita. Kayla tetap anak kita, tapi kita harus mengakui kalau dia ayah biologis Kayla.Tigran menangkup wajah Naomi, mencoba memberi pengertian kepada sang kekasih, “Kamu nggak boleh egois sayang. Kalau dia ingin beremu Kayla, kita tetap berada di sampingnya.”“Semakin kita dewasa, kita semakin banyak belajar bijak. Kamu mengerti kan maksud aku.”Naomi menatap Tigran, terlihat jelas tatapan keseriusan pad

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 47

    HAPPY READINGNaomi melihat Tigran, pria itu menunjukan sikap lebih tenang dari pada dirinya. Dia terlihat confidence dan percaya diri, menghadapi situasi ini. Bagaimanapun hubungan dirinya dan Tigran dibangun dengan rasa percaya diri.Naomi perlu Chris berbicara empat mata, bagaimanapun ini bukan masalah Tigran. Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri. Tigran tidak perlu ikut campur, karena itu bukan urusan. Tugasnya menjaga hubungannya masa sekarang. Ia yakin bahwa hubungannya masa sekarang jauh lebih baik daripada hubungan dengan masa lalu.“Dia Chris mantan suami aku,” ucap Naomi menahan emosinya.Tigran menarik nafas beberapa detik, ia menatap iris mata Naomi, “Buat apa dia datang ke sini?” Tanya Tigran.“Dia ingin bertemu dengan Kayla,” gumam Naomi pelan.Tigran memegang punggung Naomi pelan, dan lalu memeluknya. Pelukan Tigran membuat Naomi jauh lebih tenang. Tigran tahu mau bagaimanapun Kayla itu tetap memiliki ayah biologis, ayah biologisnya itu Chris. Ia sebagai kek

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 46

    HAPPY READING“Pergilah dari kehidupan saya dan Kayla. Jangan pernah kembali, bagi saya kamu itu tidak ada. Saya dan Kayla sudah bahagia tanpa kamu.”“Tapi Naomi, kamu harus tahu alasan saya.”“Saya tidak perlu tahu tentang kamu.”“I know, kalau saya salah. Prilaku saya tidak bisa dimaafkan. Tapi mengertilah kenapa saya melakukan ini.”“Alasan apa?” Tanya Naomi dengan berani menatap iris mantan suaminya. Ia berharap agar Tigran segera datang, ia melirik jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 16.00.“Saya malu dengan hadirnya saya saat dulu, karena saya belum mapan secara finansial, sedangkan keluarga kamu sangat terpandang. Saya sungguh minder akan hal itu. Saya tidak bisa berbuat banyak apalagi saat itu saya juga tidak bisa berbisnis. Bisnis kita tidak berjalan dengan baik, hingga aku tidak mampu dipercayai oleh kedua orang tua kamu. Saya merasa kalau saya bodoh.”“Saya tidak memiliki karir apa-apa, saya juga tidak bisa dibanggakan saat itu. Apalagi melihat kamu hamil, value say

  • Mama Muda Milik sang Konglomerat   BAB 45

    HAPPY READINGNaomi mengambil tas Hermes-nya, dan ia lalu turun ke bawah. Ia melihat beberapa staff nya melayani tamu, ia memandang ke arah jendela depan yang masih tampak terang.Naomi mengedarkan pandangannya kesegala area butik. Naomi memandang staff nya tadi di sana, staff nya itu tidak sendiri melainkan bersama seorang pria. Naomi menyelidiki siapa pria itu. Langkahnya terhenti ketika staff nya tersenyum kepadanya, lalu tubuh itu menjauh.Tatapannya bertemu dengan seorang pria di sana. Benar dugaanya bahwa pria itu adalah mantan suaminya. Ia menelan ludah, sosok itu kini sudah berubah, dia sekarang memiliki postur tubuh tinggi besar, wajahnya terlihat sangat bersih dan pakiannya sangat rapi. Dan dia jauh lebih tampan dari yang dulu.Dia mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana hitam slimfit. Rambutnya tertata rapi, rahangnya terlihat lebih tegas.“Hai, Naomi. Apa kabar?”***Naomi memegang erat handbag nya, jujur pria itu lah yang ingin ia hindari di dunia ini. Apapun alas

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status