Share

136. Seperti di Australia

William menangis tanpa tersedu-sedu ketika mendengar cerita tentang Mika yang tewas. Air matanya hanya mengucur dengan deras, dia mencoba tetap tegar di hadapan Jillian, meski tak dipungkiri bahwa dia sangat merasa kehilangan atas Mika.

“Maaf, aku tak bisa menyelamatkannya,” ucap Jillian yang masih merasa bersalah.

“T-tidak, Bos. Ini bukan salahmu.” William mulai mengusap air matanya.

“Jadi bagaimana soal Rusia, Anatasia, dan Issac?” tanya Jillian.

Ponsel William tiba-tiba berdering, dengan masih mengusap sisa air matanya Willliam mengangkat panggilan di teleponnya. “Permisi, Bos. Ini dari Edbert.”

Arina terlihat kembali bersedih, dia menempelkan tubuhnya pada suaminya. Jillian pun mulai merangkul Arina karena merasakan kesedihan istrinya. Jadi, ia mengecup rambut Arina. “Tak apa-apa,” bisik Jillian.

“Tapi bagaimana dengan Ana dan Issac? Aku khawatir,” ucap Arina yang me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status