Share

16. Debat dan tawa pagi hari

"Astaghfirullah Diandra.. Kalau ngomong itu apa gak bisa gak mancing emosi saya?" Zaid semakin mendekat ke Diandra.

"Ih.. Bapak ngapain sih deket banget sama saya?" Diandra sedikit risih.

"Saya makan juga kamu Di," Bisik Zaid di telinga kanan Diandra.

"PLAKK!!" Sebuah tamparan tepat mendarat di pipi Zaid. Wajah Zaid langsung merah akibat tamparan keras dari Diandra. Seketika dunia rasanya dunia Zaid berhenti.

Seumur hidup dia tidak pernah ditampar oleh siapapun. Zaid pastinya shock dengan reaksi Diandra.

"Dian, kamu...?" Zaid menatap lekat mata Diandra.

"Kenapa? Bapak mau marah? Siapa yang mancing mancing saya duluan?" Mata Diandra membelalak.

"Astaghfirullah, andai saja itu orang lain.. Pasti sudah saya bales."

"Ohh.. Bapak ada rencana ngebales saya? Nih. Kalau berani," Diandra menyodorkan wajahnya pada Zaid.

"Diandra, saya cuma mau bicara sama kamu. Apa kamu gak bisa sedikit saja calm dan dengarkan saya!"

"Kan saya udah bilang, angga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status