Share

Bertanya pada Ayah

Muach!

Muach!

Muach!

Annan mencium kedua pipi dan dahi purtinya bergantian. Sesaat setelah melepaskan pelukkannya kepada Aneet. Ciuman itu membuat Aneet tersadar dari lamunannya, Dia menatap wajah Annan dengan sungguh – sungguh mencoba mengembalikan  memori ingatnya bentuk  wajah sang Ayah. 

“Ayah rindu sekali sama Aneet.” ucap Annan sambil memegang wajah Aneet dengan kedua tangannya. “Putri kecil Ayah sekarang sudah tubuh jadi gadis luar biasa.” lanjut Annan

Aneet hanya terdiam, sesekali dia memejamkan matanya untuk merasakan kelembutan tangan sang Ayah yang dia rindukan.

Tapi disisi lain hatinya juga bergejolak marah dengan sejuta pertanyaan dimana keberadaannya saat mereka di keroyok oleh orang – orang itu.

Aneet menghembuskan nafasnya dengan panjang mencoba menenangkan perasaanya yang bercampur antara rasa benci dan rasa kerinduan.

“Boleh paman Jarot ikut peluk?” tanya Jarot me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status