Me And My Dad

Me And My Dad

last updateLast Updated : 2022-02-20
By:  Bluevy BiruCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 ratings. 10 reviews
81Chapters
8.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Me and My dad.... Sebuah novel yang menceritakan perjalanan hidup seorang Gadis bernama Ganeeta Tan Harsa. Terlahir sebagai anak seorang gangster kelas kakap bernama Ganandra Tan Harsa dan ibu seorang tentara berpangkat Jendral bernama Gayatri Pradipta Pasha Ganeeta kecil terpaksa harus kehilangan seorang ibu, dia menyaksikan ibunya meninggal tepat didepan matanya. Ibunya dibunuh oleh musuh ayahnya. Semenjak kejadian itu dia terpaksa dipisahkan dari sang Ayah dan diasuh serta di didik oleh sang kakek. Dia didik di sekolah intelijen untuk menjadi gadis yang mahir dalam bidang kemileteran dan pintar dalam berfikir bersama dengan dua orang paman kembarnya. Dua belas tahun berlalu, Ganeeta kembali ke kota kelahirannya untuk mencari sang Ayah, mencari pembunuh ibunya dan menyelesaikan misi rahasia yang ditugaskan kepadanya. Akan kah Ganeeta menemukan sang ayah dan berhasil menyelesaikan misinya?

View More

Chapter 1

Dua belas tahun berlalu

BRAK!

Suara bantingan pintu yang terbuka paksa terdengar oleh Gayatri Pradipta Pasha. Aya biasa dia dipanggil langsung bergegas bangun dan membawa anaknya bersembunyi disebuah ruangan rahasia, yang ada didalam otaknya saat ini hanyalah bagaimana dia bisa menyelamatkan anaknya.

Sesampai di ruang rahasia tersebut dia melihat ke layar monitor. Rumahnya memang sengaja dipasang cctv agar bisa memantau keadaan. Dilayar itu dia melihat banyak orang dengan membawa senjata.

Aya sadar meskipun dirinya adalah seorang prajurit yang terlatih tapi dia tidak akan menang menghadapi semua orang itu sendirian. Aya kemudian memandangi buah hatinya. ‘Sayang jika ini memang pertemuanmu dengan ibu untuk terakhir kalinya. Ibu mohon jadilah gadis yang Pemberani, cerdas dan mandiri.’ ucapnya dalam hati.

DOR! DOR! DOR!

Suara tembakan membuyarkan lamunan Aya, dia kemudian berdiri dan mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka.

“Aneet, dengarkan Ibu!” pinta Aya ambil memegang wajah Ganeeta Tan Harsa (Aneet) dengan tangannya. “Sayang, lihat Ibu!... Lihat di layar itu, Nak!” perintahnya lagi sambil menunjuk layar monitor. “Aneet, sekarang kita sedang bermain petak umpet dengan paman-paman yang ada disana. Yang menang adalah yang tidak ketemu paman-paman disana. Aneet hanya boleh keluar jika opa atau ayah yang memanggil. Aneet pahamkan?” Aya berusaha menjelaskannya dengan pelan supaya gadis berusia lima tahun itu paham.

“Iya bu, Aneet tau.” jawab Aneet dengan senyum kecil yang mengembang dibibirnya yang sangat mungil.

“Habis ini ibu akan keluar, ibu akan bantu Aneet menang dengan menyuruh paman-paman di sana agar pergi supaya tidak bisa menemukan Aneet. Dan ingat! Aneet jangan sekali – kali keluar kecuali opa atau ayah yang memanggil. Aneet pahamkan?!” Aya mengingatkan lagi agar Aneet selalu mengingatnya.

“Iya bu, Aneet paham.”

Aya memegang wajah Aneet dengan kedua tangganya. “Sayang, lihat mata ibu! Dengarkan ibu! Jika dalam permainan ini nanti ibu kalah. Aneet tidak boleh kalah, Aneet harus tetap di sini dan menjadi pemenang. Tumbuhlah menjadi putri ibu yang pemberani, cerdas dan mandiri.”

Aya menghembuskan nafas lega dan berharap putri kecilnya paham. Sebelum keluar dia mencium sang putrinya terlebih dahulu. Berkali – kali dia mencium dan memeluk putrinya.

“Ingat kata ibu, apapun yang terjadi Aneet hanya boleh keluar jika Oppa atau Ayah yang memanggil.” Tegasnya sekali lagi.

“Iya bu, Aneet ingat.”

Aya tersenyum lalu meninggalkan Aneet sendirian. Sebelum pergi aya memasangkan ke leher Aneet sebuah kalung dengan liontin setengah hati. Sebutir air matanya menetes saat dirinya melakukan hal berlalu meninggalkan Aneet.

DOR! DOR! DOR!

Desisan peluru yang didengar oleh Aneet, membuat laki – laki yang terlihat dilayar jatuh. Aneet begitu senang.

“Hore! Aneet pasti akan menang dibantu sama ibu.” ucap anak kecil itu sambil melompat dikursi.

Paman-paman yang awalnya Aneet lihat banyak, sekarang jumlahnya tinggal beberapa saja.

Hingga akhirnya dia melihat pemandangan yang sangat tidak dia duga.

“Ibu!” suara yang keluar dari bibirnya yang mungi

Gadis kecil itu melihat penampakan dilayar. Ibunya digelandang oleh beberapa pria dengan tangan yang terikat ke belakang. Aneet juga melihat sang ibu yang ditendang hingga tubuhnya tersungkur ke lantai.

“I – i – bu.” panggil Aneet dengan suara yang bergetar. Anak berusia lima tahun itu kembali melihat ibunya dipukul, ditampar dan dianiaya oleh para pria yang dilihatnya dari layar kaca.

“Kata ibu, Aneet tidak boleh menangis! Jadi Aneet tidak mau nangis.” Kedua tangan kecil itu menghapus air matanya.

Seorang pria dengan tubuh yang tinggi, berjubah hitam dan memakai sall berwarna putih nampak berdiri di depan ibunya. Dia todongkan pistol kepada yang ibu dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

Dor! Dor! Dor!

“Ibu!....”

***

Dua belas tahun berlalu....

Ganeeta Tan Harsa bangun dengan nafas terengah dan keringat membasahi wajahnya. Ganeeta gadis dengan wajah yang imut ini nampak begitu ketakutan, tangannya terlihat gemetar.

Dua orang pria masuk dari luar enggan salah satunya membawa segelas air putih dan yang satu memeluk Aneet untuk menenangkannya.

“Aneet, tenanglah paman disini dan tidak akan terjadi apa – apa?” ucap paman yang biasa Aneet panggil paman ying.

“Ayo minun dulu Sayang.” kata salah seorang paman lain yang biasa Aneet panggil yang.

Aneet mengambil minumnya dari paman yang, dia menghabiskan satu gelas penuh minumnya tanpa jeda. Aneet berusaha mengatur nafasnya agar lebih tenang.

“Paman, kenapa setelah dua belas tahun berlalu Aneet masih terus memimpikan hal itu?” tanya Aneet yang sudah mulai tenang.

“Trauma masa kecil, jadi wajar.” jawab Gayang

“Udah tidak usah dipikir, ayo buruan tidur. Besuk penerbangan kita pagi, katanya mau pengin cepat balik.” sahut Gaying

Mereka tidur bertiga dengan posisi Aneet berada di tengah.

***

Pagi ini pukul 06.00 waktu setempat, Aneet dan kedua pamannya baru saja tiba disebuah lapangan udara milik badan intelijen tulip, tempat mereka bernaung.

Suara gemuru terdengar oleh mereka bertiga saat memasuki landasan pacu. Guntur sengaja menyiapkan sebuah jet pribadi untuk menjemput mereka pulang.

“Mas Ying! Pesawatnya sudah siap, silahkan naik!” pinta Salah seorang anak buah opa dengan suara keras.

“Ayo naik!” Gaying berkata

Tidak lama setelah naik, pesawat lepas landas dari bandara.

“Aaa...!!!” teriak Aneet saat pesawat telah terbang. “Akhirnya pulang juga!” lanjut Aneet berteriak

Gayang dan Gaying hanya tersenyum melihat kesenangan keponakannya. Wajah yang jarang dia lihat karena setiap harinya hanya diisi dengan latihan dan latihan.

Sudah Tiba...

Selama lebih dari lima jam, mereka menempuh perjalanan dengan jet pribadi itu. Dari udara Aneet sudah melihat landasan pacu yang akan mereka gunakan untuk take off. Mendengar instruksi dari sang pramugari mereka bersiap untuk take off

Senyum lebar mengembang dari bibir Aneet saat pesawat menyentuh landasan pacu. “Aneet pulang Bu.” ucapnya lirih

“Seneng ya pulang?” tanya gayang.

“Heem.” jawab Aneet sambil menganggukkan kepalanya. “Paman, habis ini langsung ke makam ibu ya.” pinta Aneet.

Gaying dan Gayang hanya saling bertatapan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. “Aneet kangen sama ibu Paman, please!” ucapnya memohon.

“Nanti tunggu opa dulu ya Sayang.” jawab Gaying

“Aneet kan tau kalau udah sama opa semua keputusan ada ditangan opa.” sambung Gayang menjawab permintaan Aneet. “Yang penting kita udah di sini dulu.” Lanjut Gayang

Pintu jet pribadi yang membawa mereka sudah dibuka oleh pramugari. Sambil memegang tangan Aneet Gaying berkata, “Sekarang kita keluar dulu!”

Mereka bangkit dari duduknya, berjalan menuju pintu pesawat. Aneet menghidup udara dalam-dalam sambil memejamkan matanya.

‘Bu! Aneet sudah sampai. Aneet janji akan membalaskan kematian ibu kepada paman-paman itu.’ Ucapnya dalam hati, dua tangan menggenggam kuat saat itu seakan – akan siap untuk memukul. Melihat hal tersebut Gaying dan Gayang langsung memegang tangan Aneet, membuat mata Aneet yang terpejam menjadi terbuka.

Gaying, Gayang dan Aneet turun dengan bergandengan tangan menghampiri orang – orang yang menyambutnya.

***

Disebuah apartemen yang lumayan mewah dipusat ibu kota. Ganandra Tan Harsa seorang mafia kelas kakap, kepala cabang wilayah lima. Dia juga merupakan ayah dari Aneet, sedang berdiskusi dengan Jarot Handoko tangan kanannya yang dia sudah anggap sebagai saudara sendiri. Bertempat di mini bar miliknya mereka membicarakan perkembangan wilayah.

Prang!

Gelas yang dibawa Annan biasa Gannandra di panggil tiba-tiba terjatuh tanpa sebab. Jatuhnya gelas Annan bersamaan saat kaki Aneet pertama kali menginjak dilandasan pacu.

“Kenapa kak?” tanya jarot.

“Aku kok tiba – tiba rindu dengan Aneet.” jawab Annan dengan tatapan kosongnya.

“Jan! Tolong bersihkan bekas gelas kakak.” pinta Jarot. “Kak!” lanjut jarot sambil memegang bahu Annan dan memberikan minuman baru.

“Sudah dua belas Tahun aku tidak ketemu dengan putriku. Ya... dua belas tahun karena beberapa bulan lagi Aneet akan berusia tujuh belas tahun.”

“Kakak sudah mencoba mencari tau dimana Aneet ke papah Guntur?”

“Beberapa kali aku ke sana Jar untuk menanyakan, tapi papah selalu bilang jika Aneet baik – baik saja dan dalam pengawasan tangan yang tepat.” jelas Annan, dia lalu terdiam dan mengambil nafas panjang.

“Kakak yang sabar, jika sudah waktunya pasti Aneet akan mencari kakak.” Jarot berusaha menghibur Annan.

“Jarot, temani aku! Aku mau ke makamnya gayatri.” pinta Annan.

“Okey kak.” jawab jarot sambil mengacungkan jari jempolnya

*** Bersambung ***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Alimah Bae
update donk kak udh lama bbgt nih
2022-02-06 21:18:38
1
user avatar
Bluevy Biru
Hai pembaca yang budiman, sebentar lagi cerita ini selesai. jangan lupa baca Endingnya ya. terimakasih buat yang buka dengan koin...
2021-12-30 02:30:03
1
user avatar
Bluevy Biru
Nantikan Bab berikutnya
2021-11-03 14:11:01
1
user avatar
Rizky Amalina
update donk kk
2021-11-01 08:11:22
1
user avatar
Alimah Bae
ditunggu bab selanjutnya ,,,yuhuuuuu
2021-10-22 14:16:33
1
user avatar
Snowbel
keren kak, semangat terus yaa...
2021-10-11 15:15:09
1
default avatar
Shakila az-Zahra
cerita nya bagus dan menarik kak.. ...
2021-10-10 15:55:05
1
user avatar
Pena Air
Suka banget cerita action
2021-10-09 16:17:33
1
user avatar
Rhill
Gilakkj Semua pemainnya punya karakter yg kuattt Suka bgtt ama yg balas dendam gini
2021-10-09 15:54:30
1
user avatar
Raditya Putra
dari ini bisa diambil pelajaran jika mengambil langkah harus di mikirkan matang-matang terlebih dahulu.
2021-10-09 10:26:13
2
81 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status