Home / Romansa / Membuatmu Menjadi Milikku / 139. Nama Bayi Kita

Share

139. Nama Bayi Kita

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2025-08-06 22:29:47
Zeeshan dan Nindi memasuki rumah mewah orang tuanya. Mereka datang bersama dengan Oliver serta Danzel–ayah Nindi yang datang menjemput ke bandara.

Orang-orang di dalam terlihat terkejut melihat Nindi, lebih tepatnya pada perut besar Nindi.

Lachi bangkit dan langsung menghampiri putrinya. Di sisi lain, salah satu maid buru-buru ke halaman belakang untuk memanggil Zayyan dan Kina, karena keduanya memang ada di halaman belakang untuk mempersiapkan makan malam yang akan diadakan di sana.

Tak lama Zayyan dan Kina datang, sama-sama menyambut hangat kepulangan putra dan menantu mereka.

Lachi membantu putrinya duduk, di bantu oleh Kina.

"Eh, Nindi," sapa Suli dengan nada ramah, senyum lebar dan bersikap sangat manis pada perempuan itu.

Hal tersebut membuat Lachi, Samantha, dan Jabier merasa sangat aneh. Sebab, tadi perempuan ini mengatai Nindi–terang-terangan memperlihatkan rasa tidak sukanya pada Nindi.

"Hai, Tante," sapa balik Nindi dengan ramah.

"Ii, cantiknya kamu sekarang.
CacaCici

Semoga suka, MyRe.

| 31
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adfazha
Rival sejatinya Cacan versi sachet udh bkin greget yaa wkwkkk Akhirnya nama utun udh launching tinggal tgu si utun launching nih hm Suling bambu muka dua kyk Anaknya tuh Adrea belatung nangka wkwkkk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Membuatmu Menjadi Milikku   148. (H 9) Pasutri Tersesat

    Deg' Mendengar ucapan pria itu, seketika senyuman Raela padam. Wajahnya langsung murung dan ditekuk. "Sebenarnya kau punya dua pilihan. Menjadi wanitaku atau menjadi istriku. Kau tidak akan bisa lepas dariku, Raela, karena tubuhmu-- aku membutuhkannya," ungkap Harvey dengan nada datar, tetapi berhasil membuat Raela membeku dan mematung. "Di keluargaku, pria hanya bisa menyentuh satu perempuan seumur hidupnya. Kau adalah perempuan yang sudah kusentuh. Aku memang dijebak seseorang saat itu, akan tetapi kau tetap harus menjadi wanitaku yang bertanggung jawab memenuhi hasrat ku." Raela menatap takut dan pucat pasi pada pria ini. Tampan akan tetapi dia seperti monster dan lady killer! "Jika kau tidak ingin menikah, silahkan. Tetapi kau tetap menjadi wanitaku, di mana saat aku ingin kau harus melayaniku." Raela reflek menyilangkan tangan di depan dada, menatap tegang pada Harvey. Pria ini jahat! Baik menikah atau tidak, pria ini ingin memperalatnya sebagai budak pemuas nafsu. Raela

  • Membuatmu Menjadi Milikku   147. (H8) Tidak Butuh Tanggung Jawab

    Gluk' Raela meneguk saliva secara kasar, wajahnya langsung panik dan pucat pasi. Jantungnya berdebar kencang dan dadanya bergemuruh hebat. Meski pria ini mengenakan masker, dia tahu siapa pria ini. Tak lain adalah Harvey–kakak sahabatnya! "Tu-tutup! Kami sudah tutup. Syu Syu Syu …," ucap Raela, buru-buru mengibaskan tangan ke arah Harvey untuk mengusir pria ini. Namun, alih-alih pergi setelah diusir oleh Raela, pria itu malah menangkap tangan Raela yang mengibas ke arahnya tersebut. Harvey menggenggam tangannya cukup kuat sehingga Raela sulit melepas dan takut. "Bisa bicara denganmu?" tanya Harvey datar. "Ada hal penting yang ingin kukatakan padamu." Raela menganggukkan kepala, bersedia bicara dengan kakak temannya tersebut. Sebenarnya dia takut pada pria ini karena dia …- Namun, dia yakin sekali pria ini tak akan mau pergi dari sini jika dia tidak bersedia dan tangannya tak akan dilepas. Jadilah dia mau diajak bicara oleh pria ini. Raela pamit pada mamanya, di mana dia

  • Membuatmu Menjadi Milikku   146. (H 7) Pelanggan Aneh

    "Siapa yang mengajarimu menjadi pria brengsek, Hah?!" marah Zeeshan pada putranya. Nindi hanya menatap suaminya dengan ekspresi panik. Ada perasaan takut dan khawatir ketika melihat suaminya marah pada putra mereka. Akan tetapi dia juga tak punya tenaga untuk merelai karena perasaan kecewa yang sedang menyelimutinya. Harvey menatap daddynya, diam sejenak lalu menundukkan kepala supaya tidak berhadapan dengan mata elang daddy. "Aku dijebak oleh seseorang, Daddy," jawab Harvey dengan nada rendah, masih menundukkan kepala. "Dijebak tapi perempuannya dibawa ke hotel. Ck, tidak bisa dipercaya, Daddy," sahut Xenon dari tempatnya, dia satu-satunya makhluk yang menikmati situasi ini. Bukan! Dia tidak sedang mendukung apa yang kakaknya lakukan. Dia juga tak suka dengan apa yang kakaknya lakukan. Hanya saja, setiap kali Harvey dimarahi oleh daddy-nya, maka Xenon akan senang luar biasa. Alasannya sederhana! Harvey sering memarahinya dan hanya daddy-nya yang bisa meng-counter pria dingin

  • Membuatmu Menjadi Milikku   145. (H 6) Ketahuan

    Sudah seminggu Raela tak ke kampus karena dia takut menemui orang-orang dan malu tanpa sebab pada semua orang. Namun karena sudah dihubungi oleh dosen pembimbingnya, akhirnya hari ini Raela mau tak mau pergi ke kampus. Orang tuanya tidak tahu tentang kejadian yang menimpanya, mereka hanya tahu kalau Raela murung dan mengurung diri dalam kamar sebab sedang patah hati serta masih sedih karena direndahkan oleh keluarga Narendra. Setelah di kampus dan sesudah bimbingan, Raela bertemu dengan Sheena. Waktu itu, Sheena memang ingin ke rumahnya–sahabatnya ini mengirim pesan dan mengatakan kalau dia ingin mampir, akan tetapi Raela bilang tak perlu datang–berbohong kalau dia hanya pilek biasa. "Kamu sudah sembuh?" ucap Sheena dengan penuh perhatian. Raela menganggukkan kepala, senyum tipis sambil berjalan di koridor kampus. "Eh, itu Morgan. Kok dia barengan dengan Jihan, Lala?" Sheena berkata dengan nada heran, menatap kekasih temannya yang sedang berduaan dengan Jihan. Morgan menol

  • Membuatmu Menjadi Milikku   144. Kebungkaman

    Harvey menggendong tubuh gadis anggur yang ia temukan di hotel–perempuan polos yang telah ia renggut kesuciannya. Ada perasaan bersalah yang menyelimutinya, terlebih dia punya adik perempuan yang seumuran dengan gadis anggur ini. Namun, hal itu terjadi di luar kendalinya. Seseorang memasukkan obat terlarang ke dalam minumannya. Harvey membuka pintu hotel dan masuk ke dalam. Tentunya ini hotel berbeda dengan hotel tadi, dia sengaja agar jejaknya tak terendus. Walau dia yakin ini akan tetap diketahui oleh daddy-nya. Harvey membaringkan gadis tersebut di atas ranjang. Perempuan itu sudah tidur. Harvey terdiam sejenak, mengamati wajah Raela dengan intens. Lembut dan manis! Ah, dia masih ingat cara perempuan ini tadi memohon padanya, akan tetapi dengan jahat dan bejad, dia mengabaikannya. Hal yang membuatnya sedikit kesal adalah …- Raela, teman adiknya. Sial! Tapi kenapa gadis ini ada di hotel? Rambut serta tubuh ini yang lain terkena tumpahan wine. Gaun yang perempuan ini

  • Membuatmu Menjadi Milikku   143. (H 4) Luka di atas Duka

    "Tentu tidak!" Ibu kekasihnya tersebut kembali meraih gelas berisi minuman anggur lalu lagi-lagi menumpahkan minuman tersebut ke kepala Raela. "Gadis miskin sepertimu tak layak bersanding dengan putraku, Raela. Cih, lihat dress murah yang kau pakai, bahkan segelas anggur ini jauh lebih mahal dari pada gaunmu. Sekarang kau sadar bukan, kalau kau miskin dan tak pantas untuk putraku?!" "Hahahaha …." Orang-orang di sana tertawa menyaksikan Raela. Bagi mereka Raela layaknya hiburan yang menyenangkan, terlebih saat perempuan itu menitihkan air mata. Raela menatap kekasihnya, di mana Morgan langsung memalingkan wajah. Raela semakin merasa sesak dan sakit hati. Pria ini sama sekali tak bertindak untuk menolongnya. "Hadirin yang terhormat, perkenalkan, gadis cantik ini adalah Jihan. Dan dialah yang akan menjadi pendamping untuk putraku," ucap ayah Morgan, memperkenalkan Jihan sebagai tunangan putranya. Semua orang bertepuk tangan dengan meriah. Raela senyum getir, menatap gaun put

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status