Share

15. Sakit!

Amber terbangun ketika seseorang menendang kakinya. Sambil mengerang, ia meregangkan otot-ototnya yang pegal. Namun, begitu melihat Tuan Dingin berdiri dengan sekop di tangan, wanita itu spontan beranjak. Dengan mata bulat, ia bertanya, “Kenapa kau membawa alat itu?”

“Ini bukan waktunya bersantai. Sekarang juga, bersihkan tumpukan salju yang menghalangi jalan,” tutur Adam sambil menjatuhkan sekop. Dengan sigap, sang wanita menangkapnya.

“Jalan mana?”

“Semua jalan di sekitar rumahku, termasuk jalur untuk mobil dan jalan menuju kolam. Aku mau berjalan tanpa halangan,” sahut sang pria, lantang.

Alis sang wanita sontak berkerut. “Baiklah, tidak perlu berteriak sekencang itu. Akan kulakukan setelah sarapan.”

“Siapa bilang kau boleh sarapan? Kau tidak akan mendapat makanan sebelum selesai bekerja. Hanya air minum yang boleh kau masukkan ke mulutmu.”

Sembari menggertakkan geraham, Amber mempertajam tatapan. “Aku ini pelayan di rumah ini, bukan budak. Kenapa kau melarangku makan?”

“Tida
Pixie

Hai, Readers! Kalau kalian suka dengan cerita ini, jangan lupa kasih review dan dukungan ya.... Itu akan sangat berguna untuk ningkatin semangat nulis Pixie. Terima kasiiiiih .... Sehat dan bahagia selalu, Readers!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Karisah
Seru ceritanya semangat nulis nya
goodnovel comment avatar
Laluna
suka bnget ceritanya jangan di kunci ya nanti
goodnovel comment avatar
Rahayu Wahyuningsih
gregettt bgt. plis dong jgn dikunci
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status