Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 13 Bercerai dan Kembali ke Keluarga Basagita

Share

Bab 13 Bercerai dan Kembali ke Keluarga Basagita

Penulis: Sarjana
Desi menatap Ardika dengan penuh kebencian, napasnya juga tampak terengah-engah. Kemudian, dia tiba-tiba berlari ke dalam dapur, lalu kembali dengan pisau di tangannya.

"Masih saja membual! Kalau bukan idiot seperti kamu, kami nggak akan diusir dari Keluarga Basagita."

"Hari ini, aku harus membunuhmu."

Selesai bicara, Desi pun melemparkan pisau di tangannya.

"Bu! Apa yang kamu lakukan?" teriak Luna. Wajahnya sudah menjadi pucat karena terkejut.

Jacky juga terkejut, dia tidak menyangka Desi akan melempar pisau.

Ketika pisau hampir mengenainya, Ardika malah tampak tenang. Dia hanya sedikit memiringkan tubuhnya, pisau pun mengenai pintu dan terjatuh ke lantai.

"Astaga!"

Terdengar seruan kaget dari depan pintu.

Semua orang menoleh ke belakang, lalu menyadari orang yang datang adalah Tony.

"Tony? Kenapa kamu datang?"

Desi segera menenangkan diri dan menyambutnya.

Setelah terkejut, Tony langsung menenangkan diri. Dia berusaha tersenyum dan berkata, "Bibi, aku mendengar bahwa kalian dikeluarkan dari keluarga, jadi aku membawa sedikit hadiah untuk datang menjenguk kalian."

Mendengar kata-kata dikeluarkan dari keluarga, suasana kembali menjadi suram.

"Tony ... ini ...."

Desi juga tidak tahu bagaimana menjawabnya, tapi Tony pun tersenyum dan melanjutkan, "Bibi, tenang saja. Ayahku kenal dengan Tuan Henry, aku akan menyuruh ayahku untuk menjelaskannya. Semua ini salah Ardika, jadi nggak ada hubungannya dengan kalian sekeluarga."

"Setelah itu, Keluarga Basagita juga nggak akan menyalahkan kalian."

"Serius?"

Desi memiringkan kepalanya dan tampak tidak percaya.

Tony langsung mengangguk dengan ekspresi sombong, dia lalu berkata, "Tentu saja. Tapi sebelumnya, Ardika harus segera bercerai dengan Luna."

"Itu pasti. Sejak awal kami sudah ingin mengusir pecundang itu."

Desi mengerti pemikiran Tony, dia pun ikut tersenyum. Sambil menarik Tony masuk ke dalam, Desi berkata, "Ayo masuk. Luna, bawakan minuman untuk Tony."

Mendengar bahwa dia harus bercerai dengan Ardika supaya bisa kembali ke Keluarga Basagita, Luna pun tersenyum getir. Kemudian, dia pergi ke dapur untuk menyeduh teh.

Menatap punggung Luna dan bokongnya yang bergerak itu, Tony diam-diam menelan ludah.

Luna memang wanita tercantik di Kota Banyuli.

Di benaknya, Tony sudah mulai membayangkan adegan dirinya bersama Luna.

"Lihat sekali lagi, aku akan mencongkel matamu."

Pada saat ini, suara Ardika yang dingin tiba-tiba terdengar.

"Terserah Tony mau lihat seperti apa, bukan urusanmu."

Desi langsung memarahinya, "Kenapa diam saja di sini? Cepat keluar!"

Jacky juga ikut berkata, "Aku sarankan, lebih baik kamu segera pergi menyerahkan diri. Kalau nggak, kamu nggak akan sanggup melawan Tuan Henry."

"Paman, kalau dia menyerahkan diri, bukankah dia nggak bisa mengadakan pesta untuk Luna? Aku masih menantikan pesta ulang tahun yang akan disiapkannya," ucap Tony dengan sinis.

Jacky pun tertawa keras.

"Tony memang jago bercanda, memangnya seorang pecundang bisa mengadakan pesta seperti apa?"

Desi ikut mendengkus dingin dan berkata, "Jangan bilang kami nggak memberimu kesempatan. Kalau kamu bisa mengadakan pesta yang meriah, kami akan mengizinkanmu bersama Luna. Kalau nggak, lebih baik cerai saja."

"Paham nggak, pecundang!"

Setelah mendengarnya, Tony pun tidak menolak. Memangnya seorang idiot yang baru pulih bisa mengadakan pesta seperti apa?

Menurut Tony, Ardika pasti akan bercerai dengan Luna.

...

Malam harinya, di lantai atas Grup Angkasa Sura.

Ardika memandangi pemandangan malam yang remang-remang di luar jendela sambil berpikir.

Saat ini, terdengar suara langkah kaki yang mengenakan sepatu hak tinggi.

Asisten muncul di belakang Ardika sambil memegang dokumen.

"Pak, sudah malam, Anda masih memerlukan sesuatu?"

"Tolong pesan hotel paling bergengsi di Kota Banyuli, aku akan mengadakan pesta ulang tahun untuk istriku lusa nanti."

"Lalu siapkan kontrak investasi senilai 200 miliar ...."

...

Keesokan harinya.

Sebuah berita viral muncul di tajuk utama Kota Banyuli.

Direktur Utama Grup Angkasa Sura memesan seluruh Hotel Bintang Bulan untuk merayakan pesta ulang tahun istrinya.

Hotel Bintang Bulan merupakan bangunan ikonik di Kota Banyuli.

Tingkat kemewahan hotel tersebut bahkan melebihi istana raja.

Meskipun punya uang, tetap saja harus menunggu beberapa bulan untuk menginap. Henry pernah ingin memesan seluruh hotel, tapi ditolak. Ternyata ada yang sanggup memesannya.

Lalu, orang itu ternyata merupakan Direktur Utama Grup Angkasa Sura yang ingin ditemui oleh seluruh keluarga besar atau hanya melihatnya dari jauh.

Detik ini, seluruh keluarga besar di Kota Banyuli pun heboh.

Kecemburuan menyesatkan orang, terutama Wulan yang sedang menyiapkan pesta ulang tahun.

Namun, lawannya adalah direktur utama Grup Angkasa Sura, jadi Wulan sama sekali tidak berani mengeluh.

Di dalam vila Keluarga Basagita, beberapa orang duduk bersama.

"Kakek, keluarga lain sudah mulai sibuk. Mereka sedang menyiapkan hadiah untuk direktur utama. Kakek, sepertinya kita harus menyiapkan satu hadiah juga," tanya Wisnu sambil berdiri.

"Betul kata Wisnu, tapi masalahnya, kita harus menyiapkan hadiah seperti apa?"

Tuan Besar Basagita mengerutkan keningnya dan tampak berpikir keras. Seorang direktur utama tentu saja tidak kekurangan apa pun.

"Kalau nggak ...."

Wisnu melirik ke arah kalung Hati Peri di leher Wulan.

Wulan segera menutup kalungnya, dia lalu menolak sambil berkata, "Nggak bisa! Ini adalah hadiah ulang tahun yang diberikan Tuan Muda David, mana bisa diberikan kepada orang lain?"

Wulan tidak mungkin melepaskan kalung itu. Kalau tidak, dia akan kehilangan satu hal yang bisa digunakan untuk menertawakan Luna.

"Kakek, menurutku itu bukan poin utama. Lagi pula, hadiah seperti apa pun nggak mungkin menarik perhatian seorang direktur utama. Sebaliknya, besok semua keluarga akan pergi menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan direktur utama itu, bagaimana dengan pesta ulang tahunku?"

"Apakah pestanya harus maju atau mundur? Nggak mungkin dibatalkan ...."

Wulan bertanya dengan kesal. Dengan sikapnya yang suka pamer, dia bisa memamerkan pesta di lantai enam Restoran Gatotkaca untuk beberapa waktu. Siapa sangka tiba-tiba muncul pesta di Hotel Bintang Bulan.

Setelah berpikir cukup lama, Tuan Besar Basagita pun berkata, "Pestanya dimajukan ke siang hari saja. Setelah pestamu selesai, kita semua akan pergi menghadiri pesta ulang tahun yang diadakan oleh Tuan Besar Basagita."

"Sepertinya hanya bisa begitu ...."

Wulan pun mengangguk.

"Wulan, kamu juga jangan sedih. Kalau kita bisa berkenalan dengan direktur utama, kakek akan mengadakan pesta yang lebih meriah untukmu," ucap Tuan Besar Basagita dengan penuh semangat.

Wulan pun merasa lebih senang.

Waktu pun berlalu, keesokan harinya.

Hari ini, semua orang keluar dari rumahnya.

Tidak menunggu acara ulang tahun dimulai, banyak keluarga yang sudah datang ke depan pintu masuk Hotel Bintang Bulan untuk melihat.

Di antara orang-orang itu, Wulan sedang menggandeng David dengan ekspresi penuh semangat.

Meskipun pesta ulang tahunnya berlangsung dengan cepat, dia merasa tidak rugi kalau bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura.

"Wulan, ketika direktur utama datang, kamu harus menunjukkan sikap yang baik"

Setelah memberitahukan beberapa hal, Tuan Besar Basagita pun berjalan ke arah kiri.

Wulan bisa berdiri di posisi agak tengah karena bersama David. Sebaliknya, Keluarga Basagita hanya bisa berdiri di pojokan.

Wulan pun mengangguk, dia lalu menatap beberapa bos yang berada di posisi paling tengah.

John, Bella, Calvin dan bos besar lainnya.

Setiap dari mereka memancarkan aura yang luar biasa dan dihormati semua orang.

Kalau bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura, Wulan juga bisa menjadi salah satu dari mereka.

Adapun Luna sekeluarga, mereka ditakdirkan untuk menjadi orang miskin selamanya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
oiii anjing kenapa saya bisa ulang lagi dari babi 1
goodnovel comment avatar
Annisa ulmardhiah
sepertinya author penonton setia ikan terbang 🫠
goodnovel comment avatar
Heri Prambanan
translate ngaco, njiplak yg bagus atuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2439 Hadiah Hilang

    Tidak ada yang menyangka kemampuan menyerang Handoko begitu luar biasa.Ardika hampir tertawa mengeluarkan suara. Dia menepuk bagian belakang kepala adik iparnya itu sebagai bentuk pengakuan, lalu berpura-pura mengguruinya, "Hei, kenapa kamu berbicara seperti itu? Orang ini bernama Irvy, 'kan? Bagaimanapun juga, dia adalah kakak sepupumu. Jangan mempermalukannya seperti itu.""Saat berselisih dengan orang lain, jangan mengungkap hal tabu orang lain. Bagaimana biasanya aku mengajarimu?""Kak Ardika, aku salah, aku nggak akan mengulanginya lagi!"Di hadapan Ardika, Handoko sangat patuh. Dia segera mengakui kesalahannya.Namun, sebaiknya Ardika tidak berbicara. Begitu dia melontarkan kata-kata itu, Leon sekeluarga merasa makin malu.Mereka memelototi Desi sekeluarga dengan marah, sedang memikirkan cara untuk mempersulit Desi sekeluarga lagi."Handoko, kamu nggak tahu sopan santun! Kamu nggak berhak untuk bicara di sini!"Desi menoleh, memelototi putranya. Awalnya dia ingin memarahi Ardika

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2438 Menindas Kakek yang Tidak Melihat Sosial Media

    "Menurutku, karena Kak Luna sudah menjadi pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, status dan kedudukannya sudah meningkat secara signifikan, jadi mereka bahkan sudah nggak menganggap serius Tuan Besar lagi.""Mungkin bagi mereka, Keluarga Liwanto yang memohon yang pada mereka untuk menghadiri perjamuan ini."Gustar dan Irvy, putra dan putri Leon tentu saja memihak pada ayah mereka. Mereka ikut menyindir Luna sekeluarga, memandang mereka sebagai musuh bersama.Mendengar ucapan ini, ekspresi Jifar, Tuan Besar Liwanto langsung berubah menjadi muram. Dia mendongak, menatap putrinya, menantunya dan cucunya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Dia mendengus dengan arogan, sangat jelas dia tidak puas pada Desi sekeluarga.Adapun mengenai Ardika, langsung dia abaikan begitu saja."Ayah, kami benar-benar minta maaf. Perjalanan ke sini cukup jauh, ditambah lagi dengan jalanan macet."Desi buru-buru melangkah maju beberapa langkah, lalu meminta maaf pada Tuan Besar Liwanto, "Aku benar-

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2437 Keluarga Liwanto

    "Ini ... bagaimana ini ...."Mendengar ucapan putrinya, Desi juga panik setengah mati.Tuan Besar Keluarga Liwanto bukan hanya orang yang banyak aturan dan banyak tingkahnya, tetapi juga sangat memedulikan harga dirinya.Ulang tahunnya tahun-tahun sebelumnya, putra, putri dan cucu-cucu Keluarga Liwanto akan menyiapkan hadiah yang sesuai dengan preferensinya. Kalau tidak, dia akan tidak senang.Walaupun selama bertahun-tahun ini, Luna sekeluarga tidak diterima oleh Keluarga Liwanto, tetapi ulang tahun Tuan Besar Liwanto setiap tahunnya, Desi selalu menyiapkan hadiah dan meminta orang untuk mengantarkannya ke Kediaman Keluarga Liwanto.Biarpun Tuan Besar Liwanto tidak pernah menerima hadiah-hadiah ini, bahkan terkadang langsung melemparkan hadiah itu keluar.Desi tetap tidak lupa menyiapkan hadiah setiap tahunnya. Dia tidak berani melupakan hal sepenting ini.Intinya, yang berulang tahun berhak untuk menolak, tetapi dia tidak boleh tidak menyiapkan hadiah.Namun, sekarang waktu sudah men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2436 Kamu Memprovokasi Orang Lagi

    Gindra mengucapkan "hmm" singkat. Tiba-tiba saja, dia berkata, "Omong-omong, dengar-dengar belakangan ini menantu benalu kalian itu juga berada di ibu kota provinsi?"Nada bicara Gindra datar, ucapannya itu juga diliputi dengan nada bicara meremehkan.Boleh dibilang, sikapnya ini juga sudah mewakili sikap Keluarga Liwanto terhadpa Ardika.Secara naluriah, Desi melirik Ardika sekilas, lalu bertanya dengan hati-hati, "Ada apa, Kak? Apa mungkin dia telah menimbulkan masalah bagi Keluarga Liwanto?"Dia sudah mengenal jelas karakter Ardika.Bocah yang satu ini adalah pembuat onar, ke mana pun dia pergi, dia selalu membuat masalah, seakan-akan tidak pernah berhenti membuat masalah.Hal ini juga yang membuat Desi terus mendorong Luna untuk bercerai dengan Ardika belakangan ini.Status Luna sekarang sudah tidak bisa dibandingkan dengan dulu lagi. Kelak, dia akan berinteraksi dengan orang-orang dari kalangan kelas atas, seperti keluarga-keluarga yang luar biasa kaya dan keluarga bangsawan.Boca

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2435 Perjamuan Keluarga Liwanto

    "Jangan panggil aku ibu, aku nggak punya menantu sepertimu!"Desi mengibaskan tangannya, lalu berkata dengan marah, "Ardika, kamu menyalahkanku, hah? Dengan mengambil uang yang dihasilkan oleh Luna, kamu berlagak seperti orang kaya di ibu kota provinsi. Nggak hanya memelihara putri Wakil Ketua cabang Organisasi Snakei di vila, kamu juga terlibat dalam hubungan nggak jelas dengan putri gurumu.""Kenapa? Kamu sudah terobsesi dalam hidup dengan mengandalkan wanita?"Ardika berkata dengan datar, "Ibu, bukan seperti yang Ibu pikirkan. Aku ....""Apa? Apa, hah?!"Desi langsung menyelanya, mencibir dan berkata, "Kalau begitu, kamu beri tahu aku, ada apa dengan wanita bernama Rosa di dalam vilamu itu? Bibi dan paman Luna melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri.""Selain itu, sebelum aku sampai di ibu kota provinsi, aku sudah dengar wanita itu adalah pacarmu. Kamu selalu bersamanya sepanjang hari, tinggal bersamanya, bahkan pergi menemui orang tuanya.""Selain itu, putri gurumu ini? Apa mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2434 Ardika Mencuri Uang

    Sosok Desi saat ini seakan-akan sudah berubah seratus delapan puluh derajat dari sosok Desi saat berada di Kota Banyuli.Tampaknya putrinya menjadi pemimpin Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sudah membawakan banyak keuntungan baginya, juga sudah membuatnya jauh lebih berkembang.Luna melirik Ardika, dia mengatupkan bibirnya dengan rapat tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Mendengar perintah Desi, Siena langsung ragu. Bagaimanapun juga, kalau para pengunjung di sini diusir, akan memengaruhi reputasi Herveste."Apa kamu nggak mendengar perintah Bu Desi?! Cepat laksanakan perintahnya!"Melihat Siena tak kunjung mengambil tindakan, ekspresi presdir tersebut langsung berubah menjadi muram.Keluarga Bangsawan Basagita Suraba adalah pemegang saham besar di perusahaannya. Terlepas dari siapa pun yang dia singgung, dia juga tidak bisa menyinggung Luna yang merupakan pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Karena itulah, Siena segera membawa bawahannya untuk memberi penjelasan kepad

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status