Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2038 Muktar Mengaku Kalah

Share

Bab 2038 Muktar Mengaku Kalah

Author: Sarjana
Bekas tamparan sudah terlihat di kedua pipi Muktar. Mendengar ucapan ini, dia mengatupkan giginya dengan rapat, lalu berbalik dan menerjang ke arah Ardika lagi.

Tanpa beromong kosong sama sekali, Ardika kembali melayangkan tamparan dengan punggung tangannya.

Kali ini, Muktar sudah mempersiapkan mentalnya dengan baik. Dia sama sekali tidak menyerang, melainkan hanya bertahan.

Melihat tamparan yang dilayangkan oleh Ardika itu, hatinya sedikit mencelus. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghindari tamparan tersebut.

Saat ini, dia sudah menunjukkan kecepatannya yang paling cepat.

Namun, Ardika tetap lebih cepat darinya!

"Plak!"

Bagaimana Muktar menerjang ke arah Ardika, seperti itu pula dia terpental kembali.

Ardika mengerutkan keningnya dan berkata, "Masih belum mengerahkan kekuatan penuh juga? Pak, kamu sedikit meremehkan orang lain, ya!"

"Pak Muktar, di saat seperti ini, untuk apa kamu masih bersikeras menjaga aturan menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda? Ka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2876 Kamu Mempermainkanku

    "Krak ... krak ...."Tembakan kosong!Begitu mendengar suara ini, keringat dingin langsung membanjiri dahi Jerfis.Beberapa saat kemudian, dia tampak seperti baru diselamatkan dari air.Masih hidup!Dia berhasil bertahan melewati putaran kedua!Jerfis senang bukan main, revolver di tangannya ini terdiri dari enam silinder. Dia sudah berhasil bertahan hidup dua ronde, benar-benar beruntung.Selain itu, sekarang setelah dua ronde berlalu, hanya dua silinder yang tersisa.Salah satu di antaranya berisi peluru.Dengan kata lain, kalau selanjutnya Ardika menembak lagi, ada lima puluh persen kemungkinan lawannya itu akan tertembak!Tanpa menunggu Jerfis puas bersenang-senang, Ardika sudah merampas revolver dalam genggamannya, lalu membidik dahi sendiri dan menarik pelatuk tanpa ragu."Krak ... krak ...."Tembakan ketiga Ardika tetap tembakan kosong!Senyum bahagia yang menghiasi wajah Jerfis menegang seketika.Sudah lima tembakan adalah tembakan kosong, sekarang hanya sisa satu tembakan tera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2875 Rolet

    "Krak ... krak ...."Terdengar suara rolet berputar, tidak ada peluru yang melesat keluar.Ardika tetap berdiri di sana dalam kondisi baik-baik saja, tetap tampak tenang.Senyuman dingin yang menghiasi wajah Jerfis langsung menegang, bulir-bulir keringat dingin mulai bercucuran di dahinya.Dia sama sekali tidak menyangka Ardika akan bertindak tanpa ragu.Sementara itu, ada enam silinder dalam revolver tersebut. Sekarang Ardika sudah menembakkan tembakan bersama dan baik-baik saja. Setelah revolver berputar sekali, kalau dia menembak, kemungkinan peluru melesat keluar akan jauh lebih besar daripada sebelumnya.Hal yang lebih penting lagi adalah, ini bukan bertaruh uang, melainkan bertaruh nyawa!Sebenarnya, setiap kali menembak sama saja dengan mati sekali!"Tuan Muda Jerfis, sudah giliranmu."Ardika mengait revolver itu dengan jari tangannya, menyodorkannya ke hadapan Jerfis.Sorot mata Jerfis berkedip. Beberapa saat kemudian, setelah bergumul cukup lama, pada akhirnya dia baru mengamb

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2874 Memainkan Sebuah Permainan Kecil

    Seperti yang Ardika katakan.Saat ini hati Jerfis diliputi oleh perasaan tidak terima.Dia merasa sekarang dia bisa jatuh ke tangan Ardika, menghadapi situasi di ambang kematian seperti ini, hanya murni karena tidak beruntung.Dia adalah salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi, ada Keluarga Hinata dan Grup Mitsun yang menjadi pendukungnya.Dia punya banyak relasi yang bisa digerakkan, juga punya banyak kartu as yang bisa digunakan.Kalau berdasarkan cara dia menangani lawannya dulu, Jerfis yakin dengan perencanaannya, hari ini belum tentu siapa yang akan menang.Biarpun Ardika memiliki sebuah identitas yang sangat mengejutkan, yaitu seorang ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, dia juga yakin bisa menghabisi lawannya itu!Sayang sekali.Hari ini dia datang ke Kediaman Keluarga Gozali untuk menargetkan Rosa. Walaupun dia membawa cukup banyak anak buah, tetapi belum masuk dalam kategori elite.Biarpun dia telah memanggil Ojima kemari, juga sedikit terkesan tergesa-gesa.Jadi,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2873 Situasi Genting

    Sangat jelas, dengan pengalaman Ardika, dia tidak mungkin tidak mengenali senjata api ini adalah benda apa.Dia masih bisa bercanda begitu sekarang, ini menunjukkan seberapa tenangnya dia.Walaupun Jerfis sedang membidiknya dengan senjata api, dia tetap terlihat sangat rileks.Penampilan seperti ini tidak bisa ditunjukkan dengan berakting. Dia sedang mengingatkan Jerfis dengan jelas bahwa dia benar-benar tidak menganggap serius Jerfis."Tuan Muda Jerfis, orang Negara Jepara yang kamu panggil kemari hari ini sudah kuhabisi, para anak buahmu itu juga sudah kusingkirkan."Menghadapi moncong senjata api Jerfis, Ardika melangkah maju satu langkah, lalu terkekeh pelan dan berkata, "Kamu sudah kalah, bahkan kalah telak.""Jangan senang terlalu cepat! Aku belum mati!"Dengan seulas senyum dingin menghiasi wajahnya, Jerfis berteriak dengan marah. Namun, tangan yang tengah menggenggam senjata apinya itu gemetaran dengan tak terkendali.Saat ini, dia seperti seorang penjahat kelas kakap yang suda

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2872 Sudah Terpojok

    "Tuan Muda langsung pergi saja, aku akan menahannya!"Melihat Ardika berhasil menghindari serangan pelurunya, hati Jufi sudah mencelus.Dia sudah bertekad untuk mempertaruhkan nyawanya. Saat ini, dia langsung menghalangi jalan Ardika. Setelah berteriak dengan ekspresi ganas, dia kembali mengangkat senjata laras gandanya."Bam!"Tepat pada saat Jufi menembak, Ardika sudah muncul di hadapannya dan menendangnya.Sambil berteriak dengan menyedihkan, tubuh Jufi terpental. Senjata api dalam genggamannya juga mengarah ke atas dengan tak terkendali. Seiring dengan terdengarnya suara keras, lampu kristal yang tergantung di langit-langit ruangan tersebut langsung terjatuh dan hancur berkeping-keping.Setelah terdengar suara "bam", tubuh Jufi membentur dinding dengan keras, tulang-tulangnya pun patah.Dia terjatuh membentur lantai dengan keras. Melihat Ardika yang sudah pergi mengejar Jerfis tanpa menoleh ke belakang, ekspresi tidak terima tampak jelas di wajahnya, tetapi tanda-tanda kehidupan di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2871 Berjuang Bertahan Hidup dalam Situasi Genting

    'Selama kecepatan menyerang cukup cepat, kamu juga bisa melakukannya.'Wajah Jerfis berubah menjadi kaku, kalimat ini terdengar seperti ejekan di telinganya.Ibarat seperti seorang mahasiswa genius universitas ternama yang sedang berkata dengan mahasiswa bodoh kampus biasa, "Sebenarnya masuk universitas ternama itu sangat mudah."Menghadapi ucapan seperti ini, Jerfis bahkan tidak bisa marah lagi.Karena saat ini akhirnya dia menyadari kesenjangan antara dirinya dengan Ardika sangatlah besar.Paling tidak, itulah faktanya dalam hal keterampilan seni bela diri perorangan.Melihat ekspresi Jerfis yang pucat pasi, Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Tuan Muda Jerfis, sekarang akhirnya kamu sudah tahu mengapa aku melepaskanmu, 'kan?""Karena aku sama sekali nggak butuh kamu menjadi sanderaku.""Kamu dan para anak buahmu ini, nggak ada bedanya dengan semut-semut di lantai.""Jadi, sebaiknya kamu jangan melawan dengan keras kepala lagi, karena sama sekali nggak ada artinya.""Sekarang berlu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status