Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2210 Panggilan Telepon dari Futari

Share

Bab 2210 Panggilan Telepon dari Futari

Author: Sarjana
Suasana hati Ardika langsung berubah menjadi baik. Sambil tersenyum, dia berkata, "Futari, aku baru datang ke ibu kota provinsi beberapa hari, masih sangat sibuk. Katakan saja, kamu mau makan apa, mau main apa, aku akan membawamu! Anggap saja sebagai bentuk permintaan maaf dariku!"

Setelah berinteraksi dengan Futari cukup lama, Ardika juga sudah sedikit berpengalaman dalam menghadapi gadis muda seperti adik iparnya ini.

"Nah, begini masih lumayan!"

Futari mendengus dengan arogan, lalu berkata, "Karena kamu begitu tahu diri, nanti saat aku melapor pada Kak Luna, aku akan bilang kamu baik-baik saja di sini, nggak pergi menemui wanita."

"Eh, aku memang nggak pergi menemui wanita sama sekali, oke?!"

Ardika benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi. Makin lama, adik iparnya yang satu ini makin cerdas saja. Sekarang gadis muda itu sudah mulai "memerasnya".

"Hehe, itu belum tentu, aku harus lihat dengan mata kepalaku sendiri!"

Futari berkata dengan nada bicara arogan sekaligus malu-malu, "Begi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2459 Kalau Kalah Panggil Ayah

    Sari menunjukkan ekspresi tidak terima.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau kamu takut mati, kita bisa menambah satu persyaratan, yaitu duel ini nggak sampai mengancam nyawa.""Setelah meresepkan racun, harus terlebih dahulu memikirkan resep penawarnya. Kalau pihak lawan mengaku kalah, harus segera menyerahkan penawar kepada lawan.""Kalau racun salah satu di antara kita mencelakai lawan hingga membuat lawan kehilangan nyawa, konsekuensinya adalah masuk penjara!"Tidak ada yang menyangka Ardika memilih untuk bersikap keras hingga akhir.Bahkan perasaan Raja Obat sendiri juga sudah mulai campur aduk. Mungkinkah pemuda ini benar-benar adalah ahli dunia medis yang tidak terkenal?"Oke, ayo kita duel!"Sari berkata dengan dingin, "Eh, Ardika, dengar baik-baik, hari ini sudah dipastikan kamu harus bersujud sebanyak tiga kali!"Selesai berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Jifar dan berkata, "Tuan Besar, tolong izinkan kami gunakan ruang obat Kediaman Keluarga Liwanto seben

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2458 Menguji Racun Dengan Tubuh Sendiri

    Sari menatap Ardika dengan sorot mata provokatif.Dia merasa Ardika bisa mengetahui kondisi tubuh Betty, bahkan gurunya, Raja Obat juga sampai meminta saran dari pria itu, seharusnya pria itu memang berkemampuan.Namun, dia tidak merasa Ardika bisa menang dalam duel racun dengannya."Nggak, duel ini nggak bisa dilakukan!"Begitu mendengar ucapan Sari, ekspresi seluruh Keluarga Liwanto langsung berubah drastis. Bahkan Jifar langsung berkata dengan dingin, "Ardika, kamu sendiri yang menimbulkan masalah ini, jangan menyeret Keluarga Liwanto dalam masalahmu.""Langsung berlutut dan bersujud memohon pengampunan dari Kak Raja Obat saja!"Berduel racun dengan murid Raja Obat.Bercanda?Tadi generasi muda Keluarga Liwanto saja sudah kalah telak di tangan Zilkri.Selain itu, kemampuan Sari masih di atas level Zilkri. Bagaimana mungkin Keluarga Liwanto bisa menang darinya?Walaupun Sari mengatakan seluruh Keluarga Liwanto boleh berpartisipasi.Namun, itu juga hanya sekadar omong saja.Bagaimana

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2457 Duel Racun

    Kamu tidak mengerti?Begitu kata-kata ini keluar dari mulut Ardika, ruang tamu Kediaman Keluarga Liwanto itu kembali berubah menjadi hening.Semua orang menatap Ardika dengan sorot mata seperti menatap orang bodoh.Di saat berhadapan dengan Raja Obat yang merupakan seorang dokter genius dan membicarakan tentang ilmu medis yang sudah sangat dikuasai oleh Raja Obat, bisa-bisanya Ardika mengatai lawan bicaranya tidak mengerti?Lebih parahnya lagi, kata-kata ini keluar dari mulut Ardika yang bahkan tidak memahami ilmu medis. Jelas terdengar sangat konyol.Saat ini, bahkan raut wajah Raja Obat sendiri juga sudah berubah menjadi muram. Dia berkata dengan suara dalam, "Anak Muda, jadi orang itu jangan terlalu arogan. Seharusnya kamu tahu di atas langit masih ada langit.""Raja Obat, kamu nggak perlu membicarakan hal-hal seperti ini padaku. Biarpun ada langit di atas langit, orang ini juga bukan kamu."Ardika melontarkan beberapa patah kata itu dengan santai. Setelah terdiam sejenak, dia melan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2456 Kamu Tidak Mengerti

    Raja Obat mengerutkan keningnya, tetapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Kalau benar-benar hanya orang tidak penting tak tahu diri yang mengatainya beberapa patah kata, tentu saja dia tidak akan mempermasalahkannya.Namun, berbeda halnya dengan Ardika. Bocah yang satu ini berbicara seperti itu di hadapan Betty.Raja Obat tahu karena pemuda ini bisa mengucapkan kata-kata tersebut di hadapan Betty, itu artinya pemuda ini bukanlah pemuda biasa.Dia bukan hanya sekadar membual tanpa memahami ilmu medis sama sekali seperti yang dikira oleh Keluarga Liwanto."Hei, aku sedang bertanya padamu. Kamu pernah mengucapkan kata-kata ini, 'kan?"Sari tidak memedulikan Irvy, melainkan menatap Ardika dengan tatapan dingin.Setelah berpikir sejenak, kala itu Ardika memang pernah mengatakan pada Betty bahwa penyakit wanita itu hanya bisa disembuhkan olehnya. Biarpun tiga dokter genius datang, juga tidak ada gunanya.Namun, kalimat berikutnya hanyalah bumbu-bumbu yang ditambahkan oleh Betty. Wanita

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2455 Hanya Meliriknya Saja Kamu Sudah Kalah

    Saat ini, Jifar juga merasa sedikit tidak berdaya.Bagi Keluarga Liwanto, ini benar-benar sebuah musibah."Tuan Besar nggak perlu bertanya pada guruku, aku tahu siapa orangnya!"Saat ini, Sari berkata dengan dingin, "Orang yang menghina guruku di belakang bernama Ardika. Dengar-dengar dia adalah menantu benalu Keluarga Liwanto.""Aku ingin menanyakan satu hal, apa Keluarga Liwanto bahkan nggak mampu mengatur seorang menantu benalu?"Begitu mendengar ucapan ini, semua orang di ruangan itu langsung terkejut.Kemudian, pandangan semua anggota Keluarga Liwanto langsung tertuju ke arah paling ujung ruangan.Ardika?Ardika yang telah menghina Raja Obat?"Dasar bajingan! Kamu ... kamu ...."Jifar mengulurkan lengannya yang gemetaran dan menunjuk Ardika. Dia merasa pandangannya sudah mulai gelap, nyaris jatuh pingsan.Dia sama sekali tidak menyangka pelaku kali ini adalah Ardika.Benar-benar bocah ini yang telah mendatangkan musibah bagi Keluarga Liwanto!Pantas saja sebelumnya saat murid Raja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2454 Ada yang Menghina

    Saat ini, raut wajah Jifar juga berubah menjadi muram. Namun, melihat Raja Obat tidak mengucapkan sepatah kata pun, melainkan hanya fokus menyesap tehnya, dia juga tidak bisa mengintervensi perselisihan antara anak-anak muda itu."Sari, 'kan? Kalau kamu berani, sini berduel dengan kami.""Kalau kamu kalah, dengan mempertimbangkan Raja Obat, kamu hanya cukup meminta maaf pada kami!"Irvy dan yang lainnya langsung berkumpul di tengah ruangan, melontarkan kata-kata itu dengan dingin.Tepat pada saat ini, Zilkri yang tadi telah mengalahkan mereka semua tiba-tiba berkata sambil tersenyum, "Semuanya, walau Sari baru berguru dengan guru kami selama tiga tahun, dia memiliki bakat luar biasa dalam hal pengobatan.""Kalau aku diwajibkan untuk mendeskripsikan kesenjanganku dengannya, kira-kira saat aku berduel dengannya, penampilanku seperti kalian."Zilkri menunjukkan ekspresi merendah, tetapi kata-kata yang keluar dari mulutnya langsung membuat seluruh ruangan itu berubah menjadi hening.Irvy d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status