Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2211 Raina Jokro

Share

Bab 2211 Raina Jokro

Penulis: Sarjana
Awalnya Raina masih sedikit menantikan kemunculan Ardika.

Menurutnya, orang yang tinggal di Gunung Halfi, pantas menjadi kenalannya.

Namun, sekarang setelah mendapati Ardika hanyalah seorang satpam, minatnya itu langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.

Dia bahkan malas untuk melirik Ardika.

"Futari, apa kamu yakin mau membawa kakak iparmu ini ke sana?"

"Perlu kamu ketahui, pertemuan malam ini adalah pertemuan para nona dan tuan muda, contohnya Tuan Muda Kalris dari Grup Goldis, Nona Rosa, putri wakil ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan dan yang lainnya. Selain itu, juga ada Tuan Muda Werdi yang sangat menyukaimu itu."

"Sepertinya kakak iparmu ini nggak cocok untuk ikut acara seperti itu, bukan?"

Raina melontarkan kata-kata ini dengan nada bicara datar.

Hubungan Keluarga Jokro dengan Futari sekeluarga cukup baik, tetua dari kedua keluarga sering berinteraksi dengan satu sama lain.

Tidak lama lagi Futari sudah mulai masuk kuliah, itu juga sudah terbilang sebuah masyarak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Zulkifli Mohamad
lanjutkan..
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
lanjutkan biar enak bacanya
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
perjalan makinpanjang nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2451 Sup Rehmannia Glutinosa

    Mendengar ucapan Ardika ini, anggot Keluarga Liwanto yang berada tak jauh darinya langsung menoleh dan memelototinya dengan marah.Duel bahkan belum dimulai, tetapi menantu benalu ini malah sudah membangkitkan kepercayaan diri lawan dan meredam api kepercayaan diri sendiri.Sebenarnya apa latar belakangnya?"Kenapa?"Sebenarnya, Futari hanya bosan, itulah sebabnya dia melontarkan pertanyaan itu pada Ardika.Dia tidak merasa kakak iparnya ini benar-benar memahami ilmu medis.Ahli dalam bertarung, juga ahli dalam berbisnis. Kalau kakak iparnya ini juga menguasai ilmu medis, bukankah sudah tidak bisa disebut sebagai manusia lagi?"Hanya intuisi. Kamu paham, 'kan?"Ardika menanggapi adik iparnya itu dengan santai."Intuisi apaan?!"Ucapannya ini tentu saja memicu beberapa orang anggota Keluarga Liwanto menegurnya dengan suara rendah.Ardika malas memedulikan orang-orang ini.Tentu saja dia tidak akan mengatakan kebenarannya pada orang-orang ini. Sangat jelas hari ini Raja Obat datang untuk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2450 Tanya Jawab Saja

    "Kak Raja Obat, tanpa menyebutkan beberapa orang tadi, orang-orang yang kukenalkan padamu sebelumnya adalah generasi muda Keluarga Liwanto yang berbakat!""Masih ada satu orang terakhir. Orang itu adalah menantu benalunya putri nggak bergunaku. Identitasnya sangat rendah, hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan pelayan. Nggak hanya rendahan, dia juga nggak mempelajari ilmu medis, nggak perlu disebutkan lagi."Jifar langsung mengakhiri proses pengenalan itu, memilih untuk mengabaikan Ardika begitu saja.Sangat jelas, baginya dalam acara seperti ini, nama Ardika bahkan tidak layak untuk disebut.Sambil mengusap-usap jenggotnya yang sudah memutih itu, Raja Obat tersenyum dan mengangguk. "Bagus, bagus!""Keluarga Liwanto memang layak disebut sebagai keluarga pengobatan tradisonal yang sudah diturunkan turun temurun. Benar-benar ada banyak orang berbakat di sini. Kelak, pewarisan dan perkembangan pengobatan tradisonal harus mengandalkan anak muda seperti kalian!"Jifar tertawa terbahak-baha

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2449 Banyak Orang Berbakat

    Irvy langsung berjalan ke tengah ruangan itu. Dia mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum, tetapi nada bicara provokasi terdengar jelas dalam ucapannya.Walaupun dia mengatakan ingin berduel dengan Zilkri dan Sari, tetapi sorot mata provokatifnya dia tujukan pada Sari.Sari melirik Irvy sekilas, tidak mengucapkan sepatah kata pun.Sementara itu, Raja Obat hanya tersenyum tipis dan berkata, "Haha, memang bagus bagi anak muda memiliki keinginan untuk maju. Tujuanku membawa dua orang muridku kemari juga untuk mengasah kemampuan mereka.""Tapi, kita bicarakan ini nanti saja.""Ada banyak orang yang berbakat di Keluarga Liwanto. Kak Jifar, seharusnya kamu belum selesai mengenalkan mereka, bukan?""Ya, benar!" Jifar tertawa terbahak-bahak."Ini Yuki Liwanto ....""Ini Hamni Jekonia ...."" ... "Jifar mengenalkan beberapa generasi muda cabang Keluarga Liwanto lagi pada Raja Obat. Mereka semua adalah orang-orang berbakat dalam ilmu medis.Raja Obat juga tidak pelit pujian, sampai-sampai me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2448 Generasi Muda

    "Sini, biar kuperkenalkan dulu."Saat berbicara, Raja Obat mengisyaratkan dua orang murid yang berdiri di belakangnya itu untuk melangkah maju. Kemudian, dia menunjuk murid prianya dan berkata, "Ini Zilkri Sunbono, keponakanku. Sejak kecil, dia sudah mempelajari ilmu medis dan obat-obatan bersamaku. Hanya saja nggak terlalu berkemampuan.""Kak Raja Obat terlalu merendah. Orang yang bisa dilirik olehmu dan mempelajari ilmu medis darimu sejak kecil, pasti bakatnya nggak perlu diragukan lagi!"Jifar tidak berani menganggap sepele murid yang diajarkan oleh Raja Obat sendiri.Kemudian, Raja Obat menunjuk ke arah murid wanitanya. Raut wajahnya yang tadinya tampak hangat menunjukkan ekspresi arogan yang samar. "Ini Sari Jaidim. Tiga tahun yang lalu, dia baru berguru denganku. Bakat anak ini sangat luar biasa. Aku sendiri yang memilihnya menjadi muridku. Mungkin kelak dia yang akan mewarisi posisiku.""Oh?"Secara naluriah, Jifar mengerutkan keningnya.Dia adalah tipe orang yang sangat memanda

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2447 Raja Obat Sudah Datang

    Luna tidak ingin mengecewakan ibunya. Dia juga berkata, "Ardika, kamu tetap tinggal di sini untuk bertemu dengan Raja Obat, ya. Lagi pula, ini bukanlah masalah besar."Karena Luna sudah buka suara, Ardika juga tidak bisa pergi begitu saja.Dia berbalik berjalan kembali dan berkata dengan acuh tak acuh, "Baiklah, dengan mempertimbangkan istriku, aku akan tetap tinggal di sini untuk melihat si Raja Obat itu."Makna tersirat dari ucapannya ini adalah, dia sama sekali tidak mempertimbangkan Jifar.Jifar mendengus dingin, tetapi dia tidak berani menegur Ardika lagi.Dia khawatir akan menyulut emosi bocah yang hanya terima diperlakukan dengan lembut tanpa bisa menerima diperlakukan dengan kasar dan menyebabkan bocah ini pergi begitu saja.Sementara itu, anggota Keluarga Liwanto lainnya juga tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka menatap Ardika dengan tatapan aneh.Benar-benar menambah wawasan mereka ....Sejak Tuan Besar Liwanto yang selalu dipatuhi dan memegang kekuasaan absolut di Keluarga L

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2446 Bukan Urusanku

    "Aku juga nggak tahu. Dengar-dengar, beberapa hari ini ada seorang tokoh hebat Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang jatuh sakit. Walau telah mengundang banyak dokter terkemuka, penyakitnya juga masih belum bisa disembuhkan. Itulah sebabnya, Raja Obat diundang jauh-jauh ke sini.""Tapi, Keluarga Liwanto juga sangat terkenal dalam dunia pengobatan tradisional, terutama Tuan Besar, sudah sangat terkemuka. Jadi, wajar saja Raja Obat yang merupakan pengurus Asosiasi Medis Ibu Kota Provinsi datang ke ibu kota provinsi dan mengunjungi Kediaman Keluarga Liwanto!"" ... "Satu per satu dari anggota Keluarga Liwanto mulai menyuarakan pendapat mereka.Bahkan Desi juga tampak senang dan bersemangat. Dia berkata pada suami dan putrinya, "Dulu saat aku mempelajari ilmu medis, orang yang paling aku kagumi adalah Raja Obat. Nggak peduli penyakit apa pun itu, selama dia meresepkan obat, pasti bisa sembuh!""Aku nggak menyangka hari ini aku bisa bertemu dengan beliau ...."Berbicara sampai di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status