Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2436 Kamu Memprovokasi Orang Lagi

Share

Bab 2436 Kamu Memprovokasi Orang Lagi

Author: Sarjana
Gindra mengucapkan "hmm" singkat. Tiba-tiba saja, dia berkata, "Omong-omong, dengar-dengar belakangan ini menantu benalu kalian itu juga berada di ibu kota provinsi?"

Nada bicara Gindra datar, ucapannya itu juga diliputi dengan nada bicara meremehkan.

Boleh dibilang, sikapnya ini juga sudah mewakili sikap Keluarga Liwanto terhadpa Ardika.

Secara naluriah, Desi melirik Ardika sekilas, lalu bertanya dengan hati-hati, "Ada apa, Kak? Apa mungkin dia telah menimbulkan masalah bagi Keluarga Liwanto?"

Dia sudah mengenal jelas karakter Ardika.

Bocah yang satu ini adalah pembuat onar, ke mana pun dia pergi, dia selalu membuat masalah, seakan-akan tidak pernah berhenti membuat masalah.

Hal ini juga yang membuat Desi terus mendorong Luna untuk bercerai dengan Ardika belakangan ini.

Status Luna sekarang sudah tidak bisa dibandingkan dengan dulu lagi. Kelak, dia akan berinteraksi dengan orang-orang dari kalangan kelas atas, seperti keluarga-keluarga yang luar biasa kaya dan keluarga bangsawan.

Boca
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2776 Pak Binsar Owdier

    "Eh, Ardika, berani-beraninya kamu memaki Irvy?!"Jefandro menatap Ardika dengan sorot mata penuh amarah dan ekspresi muram. "Apa kamu sedang cari mati?! Apa kamu tahu Owdier ini wilayah kekuasaan siapa?!""Oh? Memangnya wilayah kekuasaan siapa?"Ardika mengangkat alisnya, berbicara dengan nada bicara main-main."Dia bahkan nggak mengenal bos Owdier, tampaknya dia hanyalah orang kampungan."Saat ini, seorang wanita yang duduk di barisan kursi tersebut dengan riasan wajah mencolok itu bangkit dari tempat duduknya dengan perlahan sembari memegang gelas anggur. Dia menatap Ardika dengan ekspresi meremehkan dan berkata, "Bos Owdier adalah Pak Binsar, salah satu dari empat tokoh besar dunia preman ibu kota provinsi!""Kamu pernah dengar Timnu, manajer umum Hainiken, 'kan? Kalau bahkan belum pernah mendengar nama Trinu, yang sangat menonjolkan diri itu, kamu benar-benar kampungan.""Timnu?"Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Bukankah Timnu sudah mati?""Hehe, sepertinya kamu nggak sekampun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2775 Langsung Melontarkan Makian

    Saat Futari dan Ardika berjalan ke sana, mereka melihat barisan tempat duduk ini sudah ditempati oleh banyak orang.Di antaranya ada Irvy dan Jefandro yang dikenal oleh Ardika, sedangkan yang lainnya adalah pria dan wanita muda yang asing baginya.Baik pria maupun wanita ini, sangat memperhatikan penampilan mereka. Hanya dengan melihat sekilas saja, sudah tahu mereka adalah orang-orang yang kaya dan berkuasa.Namun, saat berhadapan dengan Jefandro dan Irvy, mereka tampak agak merendah dan berhati-hati. Sepertinya Jefandro dan Irvy memiliki kedudukan paling tinggi di sini."Kak Irvy, Kak Jefandro."Setelah menyapa pasangan itu, Futari bertanya dengan penasaran, "Di mana Kak Sandiro? Kenapa aku nggak melihatnya?"Di antara sekian banyaknya generasi muda Keluarga Liwanto, Futari paling dekat dengan Sandiro."Oh, Kak Sandiro ada tugas latihan malam di Pasukan Naga Terbang. Tadi dia sempat datang sebentar, lalu tiba-tiba dipanggil untuk kembali. Gustar pergi untuk mengantar kepergiannya."S

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2774 Owdier

    "Kalau begitu, Kak Ardika, kamu bersedia ikut?" tanya Futari dengan senang. Gadis ini jelas menghela napas lega.Dia tidak cocok dengan kebanyakan generasi muda Keluarga Liwanto, karena dia tidak menyukai gaya bertindak orang-orang itu. Menurutnya, mereka terlalu pandai berpura-pura.Jelas-jelas tidak berkemampuan, tetapi mereka sangat ahli dalam berlagak hebat, sangat mementingkan harga diri sendiri.Namun, beberapa waktu yang lalu Gilea, Nyonya Besar Keluarga Liwanto baru saja menyuarakan agar generasi muda Keluarga Liwanto bersatu padu. Jadi, Doni dan Amanda meneleponnya, memintanya wajib menghadiri pertemuan tersebut.Ditambah lagi dengan Sandiro, sosok kakak sepupunya yang sedang menjadi pusat perhatian di Keluarga Liwanto itu juga menyuarakan hal yang sama, mau tidak mau Futari juga harus pergi.Jadi dia sangat berharap Ardika juga bisa ikut pergi bersamanya. Dengan kakak iparnya ini berada di sisinya, dia bisa melakukan apa pun dengan diliputi perasaan tenang dan aman."Hmm."Ar

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2773 Perkumpulan Anggota Keluarga Liwanto

    "Saat itu tiba, dia akan memberikan penjelasan untukku dan ibuku di hadapan semua generasi tua Keluarga Gozali.""Jadi, bagaimana ... bagaimana kalau kamu nggak perlu ke sana?""Bagaimanapun juga, masalah keluarga harus diselesaikan sendiri ...."Rosa memiringkan kepalanya, sorot matanya tampak berkedip, dia tidak berani menatap mata Ardika secara langsung.Ardika tertegun sejenak, lalu langsung mengerti maksudnya.Mengenai kebenaran Yasmin, ibunya jatuh koma, sedikit banyak Rosa sudah bisa menebaknya. Biarpun dia masih belum tahu detail kebenaran itu, dia juga sudah punya dugaan sendiri.Jadi, Rosa tidak ingin kebenaran ini diketahuinya.Ini adalah sedikit martabat yang tersisa bagi wanita itu di hadapannya. Kalau semua hal itu sepenuhnya diketahui olehnya, wanita itu pasti tidak akan sanggup menerimanya.Dengan pertimbangan ini, Ardika mengangguk dan berkata, "Oke, kalau begitu lusa kamu pergi ke Kediaman Keluarga Gozali sendiri. Aku akan menyuruh Staco untuk ikut denganmu. Kalau ter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2772 Kabar Baik Terus Berdatangan

    Tidak ada seorang pun yang berani maju.Menghadapi sorot mata tajam sekaligus dingin Wilgo, di antara para dewan direksi itu, ada yang berpura-pura tidak melihat, ada pula yang menundukkan kepala karena merasa bersalah. Namun, kebanyakan di antara mereka hanya berpura-pura tidak melihat.Dalam situasi seperti sekarang ini, mereka semua tahu Wilgo sudah kehilangan pengaruhnya di Grup Gozam.Sejak Rosa mengamankan kerja sama itu, hasilnya sudah jelas.Alasan mengapa masih ada beberapa orang dewan direksi yang merasa bersalah adalah, Wilgo sudah lama berpengaruh di perusahaan, jadi untuk sesaat mereka masih belum terbiasa.Menyaksikan pemandangan itu, ekspresi Wilgo berubah menjadi sangat muram.Namun, Ardika malah tersenyum dan berkata, "Karena nggak ada di antara kalian yang maju, tampaknya kalian semua setuju Rosa menjabat sebagai pimpinan. Kalau begitu, hal ini sudah diputuskan."Ardika melambaikan tangannya dan berkata, "Asisten, tolong segera siapkan risalah rapat, lalu minta semua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2771 Mundur dari Jabatan

    "Apa maksudmu?"Hati Wilgo langsung diliputi firasat buruk."Pak Wilgo memang pelupa, ya. Kalau begitu, biar aku ingatkan kamu saja."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Sebelumnya saat di ruang rapat, kamu dan aku sempat bertaruh.""Selama Matthew datang ke Grup Gozam dan berlutut di depan pintu tepat pada jam tiga, serta menyerahkan kesepakatan kerja sama, maka kamu akan mundur dari jabatanmu.""Sekarang, bukankah sudah saatnya Pak Wilgo untuk menepati janji? Oh, sesuai dengan kesepakatan kita, sekarang Rosa yang sudah menjadi pimpinan perusahaan.""Adapun mengenai kamu, Pak Wilgo, bagaimanapun juga kamu adalah orang yang ingin memperebutkan posisi sebagai ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan, bagaimana mungkin taruhan kecil seperti ini saja nggak kamu penuhi?""Kalau kamu adalah orang yang nggak menepati janji, bagaimana orang lain percaya kamu bisa memimpin seluruh cabang Provinsi Denpapan dengan baik?""Pak Wilgo, aku benar, 'kan?"Ardika tersenyum tipis, mempermaluk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status