Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2466 Sebenarnya Aku Tidak Paham Ilmu Medis

Share

Bab 2466 Sebenarnya Aku Tidak Paham Ilmu Medis

Author: Sarjana
"Aku ... mengaku kalah!"

Walaupun ekspresi tidak terima menyelimuti wajahnya, tetapi Sari tetap mengucapkan dua kata yang paling tidak ingin dikatakannya itu dengan gigi terkatup rapat.

Apa lagi yang bisa dia lakukan selain mengaku kalah?

Bahkan gurunya sendiri juga sudah mengakui keterampilannya tidak bisa dibandingkan dengan lawannya.

Kalau dia masih bersikeras untuk bertahan, hanya akan mempermalukan dirinya sendiri saja.

Ardika menunjuk racun yang sebelumnya diracik oleh Sari untuknya pada Raja Obat sembari berkata, "Biarkan dia meminum ini, secara otomatis racun dalam tubuhnya sudah bisa ditawarkan."

Raja Obat mengangguk, lalu mengambil mangkuk yang hanya berisi sedikit cairan berwarna hitam itu dan meminta Sari untuk meminumnya.

"Uekkk ...."

Saat itu juga, perut Sari terasa seperti bergejolak. Pada akhirnya dia tidak bisa tahan lagi dan memuntahkan isi dalam perutnya itu.

Namun, setelah memuntahkan cairan berwarna kehitaman, wajahnya tampak membaik, raut wajahnya juga berubah men
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2864 Berpura-Pura Menjadi Orang yang Benar

    Suasana di aula utama Kediaman Keluarga Gozali kembali menegang.Jerfis menatap Ardika, sorot matanya berubah menjadi sangat dingin.Awalnya dia mengira konfliknya dengan Ardika hanya karena kecemburuan yang terpicu karena Rosa.Sekarang tampaknya konflik mereka tidak sesederhana itu, bahkan jauh lebih rumit.Melalui nada bicara Ardika, dia bisa merasakan niat membunuh yang sangat kuat.Dengan kata lain, dia bekerja untuk Grup Mitsun atau tidak adalah hal yang sangat penting bagi Ardika.Begitu terkonfirmasi dia adalah pengkhianat negara yang disebutkan oleh Ardika, mungkin saat itulah lawan bicaranya itu akan langsung menghabisinya tanpa ragu."Hahaha ...."Tiba-tiba saja, Jerfis tertawa terbahak-bahak, bahkan hampir meneteskan air mata."Apanya yang sangat lucu?" tanya Ardika dengan datar."Hehe ...."Jerfis berhenti tertawa, lalu mengangkat lengannya untuk menyeka setetes air matanya. "Aku tertawa karena aku nggak menyangka Pak Ardika sama seperti Wilgo, juga adalah tipe orang yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2863 Pengkhianat Negara

    "Haha, Pak Ardika bisa saja. Kamu adalah ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, mewakili martabat seluruh Organisasi Snakei. Dengan adanya Ratu Ular, siapa yang berani memperlakukanmu seperti itu?"Jerfis tertawa canggung, lalu berkata, "Sudah kubilang, kita hanya bekerja sama, nggak ada siapa yang perlu mengikuti siapa.""Kerja sama menyangkut untung bersama, kenapa harus dibedakan siapa yang lebih superior dan siapa yang nggak?""Benar, 'kan?"Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Biarpun apa yang kamu katakan itu memang masuk akal, tapi aku masih punya satu pertanyaan untuk ditanyakan padamu.""Katakan saja! Selama yang kuketahui, aku bisa memberitahumu!"Jerfis melambaikan tangannya seolah-olah dia adalah tipe orang yang berbesar hati.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Saat dalam perjalanan ke ibu kota provinsi, aku secara kebetulan bertemu dengan Pak Jace dan menyelamatkan nyawanya.""Setelah itu, aku mengetahui Jace sudah menjadi target pembunuhan berkali-kali, sihir dalam tub

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2862 Kartu As Jerfis

    "Kalau begitu, aku langsung saja."Jerfis bertanya, "Menurut Pak Ardika, kali ini antara Wilgo dan Bu Vita, peluang menang siapa yang lebih besar?""Kamu bertanya seperti ini, tentu saja kamu ingin bilang peluang Wilgo lebih besar, 'kan?" kata Ardika dengan acuh tak acuh.Jerfis mengangguk dan berkata, "Ya, benar. Peluang menang Wilgo lebih besar karena ada aku yang membantunya."Melihat Ardika tidak berbicara, Jerfis tersenyum dan berkata, "Mungkin Pak Ardika merasa aku sedang membual, tapi aku adalah tipe orang yang nggak akan bicara sembarangan kalau nggak benar-benar yakin punya kemampuan untuk melakukan itu.""Itu karena aku sama seperti Pak Ardika, juga nggak hanya punya identitas yang diketahui oleh publik saja.""Selain ada Keluarga Hinata sebagai pendukungku, juga ada sebuah pihak hebat yang bisa mengubah nasib ibu kota provinsi sepenuhnya!""Dengan adanya dukungan dari pihak ini, aku bahkan bisa membual.""Siapa yang kudukung, pasti bisa menduduki posisi sebagai ketua. Siapa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2861 Lebih Cocok Disebut dengan Kerja Sama

    Ardika menyipitkan matanya dan berkata, "Tuan Muda Jerfis sedang mengancamku, begitu?""Nggak, aku hanya berbicara sesuai dengan fakta saja."Jerfis menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum dan berkata, "Karena ini adalah alasan mengapa selama ini Pak Ardika nggak mengungkapkan identitas sendiri.""Kekuasaan bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki hanya dengan mengandalkan sebuah gelar saja, tapi harus diperjuangkan melalui upaya keras sendiri. Kalau nggak, gelar itu bukan hanya nggak ada artinya, tapi juga akan menimbulkan banyak masalah.""Menurutku, Pak Ardika berencana bersembunyi di balik layar untuk mengendalikan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mendapatkan kekuasaan ini, bukan?""Hanya dengan cara ini, kamu baru bisa memiliki modal awal untuk bersaing melawan orang-orang ambisius lainnya di Organisasi Snakei cabang Gotawa, hingga pada akhirnya benar-benar bisa menjadi seorang ketua cabang Gotawa yang benar-benar berkuasa.""Perjalanan ini masih sangat panjang!"Makin lama, Jerfi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2860 Alasan untuk Bertahan Hidup

    Pupil mata Jerfis langsung mengecil, sorot mata ketakutan terlihat di matanya.Dia mengerti maksud tersirat Ardika.Alasan Ardika terus bicara omong kosong dengannya sebelumnya adalah sedang menunggu untuk memastikan keselamatan Rosa.Sekarang Rosa sudah aman, maka sudah saatnya untuk menyelesaikan urusan mereka.Namun sekarang, Vita sudah berada di samping Ardika. Selain itu, identitas asli Ardika juga sudah terungkap. Ternyata dia adalah ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa!Kalau begitu, Ardika benar-benar berencana untuk membunuhnya?Akan tetapi, Jerfis adalah Jerfis. Biarpun dia sudah tahu identitas Ardika pasti tidak bisa dia bahkan seluruh Keluarga Hinata lawan.Dia tidak mungkin tidak memberikan perlawanan, membiarkan ajal datang menjemputnya begitu saja.Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menangkupkan tangannya dan berkata, "Ardika, nggak ... maksudku Pak Ardika, sebelumnya aku buta. Semua ini salahku.""Tapi sesungguhnya nggak ada dendam berkarat antara aku dan kamu.""Bahk

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2859 Hormat Kepada Pak Ardika

    Walaupun Vita sangat kuat, tetapi Jerfis sendiri juga bukan tidak punya kartu as.Jangan lupa, tidak hanya ada Keluarga Hinata sebagai pendukungnya, juga ada dukungan dari orang Negara Jepara.Hanya saja, kalau tidak dalam situasi genting, Jerfis tidak ingin mengungkap hubungan dekatnya dengan orang Negara Jepara."Pendukung? Mendukung?"Vita tertegun sejenak, lalu tertawa dan berkata, "Tuan Muda Jerfis salah paham. Aku bukan pendukung Ardika, juga nggak memenuhi kualifikasi untuk mendukungnya.""Apa maksudmu?"Jerfis tercengang.Bukan hanya dia seorang, Jufi dan yang lainnya juga kebingungan.Kalau Vita hanya mengatakan dia bukan pendukung Ardika, itu bagus. Mereka malah senang.Namun, wanita itu mengatakan dia tidak memenuhi kualifikasi untuk mendukung Ardika?Sebagai orang paling berbakat di Organisasi Snakei cabang Gotawa dan wakil ketua cabang Provinsi Denpapan, bisa-bisanya dia mengatakan dia tidak memenuhi kualifikasi untuk mendukung Ardika?"Kalau kamu mengharuskan aku untuk me

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status