Follow IG Author : @zhu.phi ----- Rendy Wang, Naga Perang yang menguasai dunia Underground, bahkan Serikat Perdagangan Dunia harus hidup menderita sebagai menantu sampah karena balas budinya terhadap gadis yang dahulu pernah menolongnya dari kematian. Namun, setelah tiga tahun menjalani kehidupan sebagai menantu sampah ... Rendy sudah tidak tahan lagi untuk kembali menjadi Naga Perang yang ditakuti seantero dunia. Empat wanita cantik dan berpengaruh di Negara Khatulistiwa bahkan langsung bersiap untuk menunjukkan kekuasaan Rendy Wang yang sebenarnya. CEO kaya raya sekaligus Cultivator hebat yang akan mengguncang Negeri Khatulistiwa.
View More"RENDY!"
Teriakan melengking seorang wanita paruh baya seketika memenuhi rumah mewah itu. Rendy Wang yang sedang mengepel lantai sontak mengerutkan kening melihat Ibu Mertuanya yang tampak marah. "Ada apa, Ma?" tanya pria 28 tahun itu, sopan. "Cepat kamu buang air kotor bekas cuci kaki aku dan istrimu! Dasar menantu sampah tak berguna! Mengepel saja begitu lamanya!" hina wanita yang sedang berbaring di Sofa Bed dengan anak gadisnya. Mendengar itu, Rendy pun bergegas mengambil baskom air bekas rendaman kaki ibu mertuanya, disusul baskom air bekas rendaman kaki istrinya. Tak tampak emosi di wajahnya meski diperlakukan tak manusiawi. Hal ini justru membuat Vera–sang mertua–semakin kesal. "Ck! Dasar pria memble! Beruntung Cindy mau menikahimu! Apa yang bisa dilihat dari penampilanmu yang lusuh itu, sih? Menyusahkan saja!" Kali ini, Rendy melihat ke arah Cindy. Ia ingin mengetahui reaksi istrinya itu yang ternyata … mengalihkan pandangan? Brak! "Ngapain kamu lihat-lihat? Cepat ganti baskom cuci kaki kami! Mual aku melihatmu lama-lama." Vera Huang memukul meja, lalu kembali menghujani cacian dan makian terhadap Rendy. Namun, Rendy tetap tak melawan. Pria itu justru menurut untuk melaksanakan tugasnya, seperti biasa. Sejak tiga tahun lalu, Rendy datang ke kediaman Huang. Dia langsung melamar Cindy Huang untuk menjadi istrinya. Tentu saja, Vera Huang tidak setuju kalau anak gadisnya yang cantik menikah dengan pemuda lusuh dan miskin seperti Rendy! Penampilan pria itu terlihat lusuh dan miskin. Tidak ada kelebihan apapun yang bisa membuat hati wanita glamour yang terkenal mata duitan dan selalu menghina orang miskin itu–melunak. Namun, Rendy tak menyerah. Ia bisa meyakinkan Vera saat itu kalau dia bisa membahagiakan Cindy. Janji yang pada waktu itu sangat meyakinkan, tapi seiring waktu Vera merasa tidak ada realisasi dari menantu sampahnya itu. "Dasar penipu! Emas dan permata, katamu?” ucap Vera, begitu kesal kala teringat kejadian itu, “sudah tiga tahun berlalu, tapi nasibmu masih saja begini. Lebih baik, Kau mat–” "-Ma!” potong Cindy tiba-tiba, “Rendy sudah berusaha, tapi dia hanyalah tamatan universitas yang tak terkenal sehingga sulit untuk mendapatkan jabatan yang empuk di perusahaan besar. Apa kita tidak bisa mempekerjakan Rendy, Ma? Perusahaan kita ‘kan masih butuh beberapa karyawan baru. Mungkin, Rendy bisa masuk ke sana." "APA?!!" Mertua Rendy berdiri tiba-tiba, hingga baskom air hangat yang telah diganti oleh Rendy terlempar menghantam wajah pemuda ini dengan kerasnya. Tapi, presiden komisaris Huang Corporation itu tak peduli dan justru kembali berteriak, "Kamu hendak memasukkan sampah ini ke dalam perusahaan keluarga kita? CEO macam apa kamu ini, Cindy? Rendy hanyalah sampah masyarakat yang pantas jadi pembantu saja di dalam rumah ini. Dia tidak pantas untuk kerja sebagai pegawai kantoran, terlalu bagus bagi dia!"Saat ini, Huang Corporation, perusahaan miliknya yang berada di Grade C, sedang mengalami krisis keuangan yang menggerogoti likuiditasnya.
Ia sangat memerlukan dukungan dari Serikat Dagang dan Industri untuk mendapatkan pinjaman modal besar agar bisa menutupi kerugian dan memberikan suntikan modal baru untuk pengembangan perusahaan jika tak ingin usahanya jatuh.
Tapi, Vera malah punya menantu tak berguna yang bagai parasit dan menumpang hidup saja!
Apa yang bisa pria gembel ini lakukan?
Ditatapnya kejam Rendy yang wajahnya kini agak bengkak terkena baskom air yang terlempar oleh hentakan kakinya.
Sementara itu, Cindy tampak tak nyaman.
Dia tidak kuasa melawan ibunya yang otoriter dan sangat membenci suaminya. Entah apa salah Rendy terhadap ibunya sehingga diperlakukan hina, seperti ini?
Hanya saja, Cindy kesal karena Rendy tampak menerima saja dengan pasrah perlakuan biadab dari ibunya, tanpa melawan sama sekali.
Suaminya ini bahkan masih bisa tersenyum, padahal sudut bibirnya kini sudah berdarah!Tangan Cindy mengepal. "Ma ... kenapa sih mama begitu benci sama Rendy? Memangnya dia salah apa terhadap mama?" tanyanya, memberanikan diri.
"Benci? Sampah macam suamimu ini, memang dilahirkan untuk dihina dan dibenci oleh setiap orang! Jadi, tak butuh alasan. Apa kamu paham sekarang, Cindy Huang?"
Vera mulai menyebutkan nama lengkap Cindy–kebiasaannya ketika marah besar.
Cindy menatap nanar ibunya. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi Rendy tersenyum padanya. "Tidak apa-apa, istriku ... aku tidak merasa dihina kok!"
"Siapa yang beri izin kamu bicara? Dasar sampah! Beraninya kamu menyela pembicaraanku dengan anakku?" Mata Vera mendelik dengan wajah masam menatap tajam Rendy Wang, seakan hendak menelan pria ini hidup-hidup.
"Gara-gara kamu, sekarang Cindy juga mulai berani melawanku! Apa yang telah kamu katakan terhadap istrimu, hah?"
Wajah Cindy kembali menunjukkan ketidaknyamanan. "Sudahlah, Ma. Bukankah hari ini ada perayaan pesta ulang tahun mama? Kenapa kita tidak pergi saja ke salon ternama untuk menata rambut?" ucapnya, berusaha mencari cara untuk menjauhkan sang ibu dari Rendy.
Dan untungnya, berhasil….
"Oh iya!” ucap Vera, tersadar, “coba, kamu minta James Chung untuk menjemput kita. Anak muda itu sepertinya mengenal orang seterkenal Naga Perang! Jika kita dekat padanya, pasti akan bermanfaat bagi keluarga kita. Terlebih, jika dia menjadi suamimu."
Chung Industries bergerak di bidang perkapalan dan pertambangan yang menjadi sumber utama penghasilan perusahaan dan berada di Grade B Serikat Dagang dan Industri– peringkat tertinggi di dalam dunia perdagangan dan industri.
Walau perusahaannya tidaklah Grade A, seperti perusahaan yang dipimpin oleh Naga Perang, tak apa.
Taipan muda itu memang terlalu jenius!
Bahkan, Ketua serikat dagang, sangat berhutang budi padanya.
Vera sungguh penasaran. Sayangnya, selain orang di circle sang Naga Perang, tidak ada yang tahu rupa dari pria yang mendadak hilang tiga tahun lalu itu.
Hebatnya, anak buah Naga Perang masih menguasai seluruh jaringan bisnis yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan Grade B untuk meraih keuntungan.
Katrin Chow, tangan kanannya itu, bahkan menjadi sosok pebisnis yang sangat ditakuti oleh pebisnis di negara Khatulistiwa.
Sikapnya yang kejam dan tanpa ampun membuat gentar semua pemilik kerajaan bisnis di Khatulistiwa dan berbagai negara, termasuk Vera.
Sebab, wanita itu bisa membuat miskin satu kerajaan bisnis besar hanya dalam semalam saja!
Seandainya saja, putrinya bisa menikahi Naga Perang….
Vera menggelengkan kepala–memikirkan hal yang mustahil itu.
Lebih baik, ia berfokus pada James Chung yang merupakan pewaris tunggal Kerajaan bisnis Chung Industries.
Dia yakin ayah James yang merupakan anggota kehormatan Serikat Dagang dan Industri, bisa membantu perusahaan Vera menjadi anggota serikat bila Cindy menikah dengan James.
Setidaknya, jauh lebih baik dari Rendy Wang, menantu sampahnya ini!
Cindy juga merasa keberatan untuk minta pertolongan James menjemput mereka karena dia tahu kalau James sudah lama mengejar dirinya.
"Ma ... apa perlu minta James menjemput kita? Lebih baik kita pergi sendiri saja, jangan menganggu kerjanya," kata Cindy beralasan.
Vera berpikir sebentar kemudian menyetujui permintaan anak gadisnya ini, "Aku setuju. Kita tak boleh mengganggu pekerjaan calon menantuku itu. Tapi, jangan lupa, undang dia untuk datang ke pesta ulang tahunku! Kehadirannya jauh lebih penting dari suamimu ini."
"Hahaha....”
Wanita culas itu tertawa puas sebelum berlalu bersama Cindy menuju Salon terbaik untuk kalangan atas di kota.
Sayangnya, wanita itu tak tahu jika … diam-diam, tangan Rendy mengepal.
Pria yang biasanya tampak ramah dan tak berdaya ini, memberikan sotrot mata tajam dan begitu dingin tatapannya, serta tersenyum sinis. Rendy mengambil ponsel miliknya, lalu mengirimkan sebuah pesan yang akan membuat terkejut 4 wanita cantik dan paling berpengaruh di negara Khatulistiwa. [Penyamaranku berakhir. Segera siapkan semuanya. Aku ingin menunjukkan siapa Naga Perang yang sebenarnya.]Langit di atas Shadow Island perlahan berubah warna—dari kelabu pekat yang sarat ancaman, menuju biru pucat yang seolah enggan menggantikan horor yang baru saja terjadi. Namun bau darah dan abu masih tebal di udara, seperti luka yang belum sempat mengering.The Abyss sudah mundur, tapi sebelum gelap itu benar-benar sirna, Angel of Death berdiri di tepi kabut hitam, tubuhnya robek dan berlumuran luka. Napasnya berat, tapi matanya—dua titik kegelapan yang seperti menelan cahaya—terus menatap lurus ke arah Rendy.Suara itu datang seperti bisikan di telinga, namun menggema di seluruh medan perang.“The Eternal tahu kau kembali. Ini… baru awal. Kau belum melihat kegelapan sebenarnya.”Kata-kata itu bukan sekadar ancaman—ia seperti mantra kutukan yang menyusup ke dalam tulang, menanam benih ketakutan yang akan tumbuh di setiap malam yang sepi.Lalu, dengan gerakan yang nyaris tak terlihat, Angel of Death merentangkan tangannya. Kegelapan di sekitarnya berdenyut, membentuk pusaran kabut yang
Debu yang mengepul dari kawah itu belum sempat benar-benar mengendap ketika udara di medan perang tiba-tiba berubah. Tekanan yang semula berat kini menjadi mencekik Awan hitam di langit mulai berputar liar, membentuk pusaran raksasa. Suara bergemuruh mengiringinya, mirip raungan samudra yang terperangkap di gua purba.Pusaran itu berputar semakin kencang, dan semua arah tarikan angin mengarah pada satu titik—tubuh Angel of Death.Retakan-retakan di kulit Angel, yang sebelumnya hanya seperti guratan halus, kini terbuka lebar. Dari dalamnya, semburat cahaya ungu gelap menyembur, bercampur kabut hitam yang menetes dan menguarkan bau seperti daging terbakar. Voidfang di tangannya bergetar liar, namun bukan seperti logam yang bersinggungan—melainkan jeritan makhluk terkutuk yang memohon dilepaskan dari rantai abadi.Rendy menajamkan tatapannya. Ia mengenal tanda ini.—Bentuk sejati Angel of Death.Angel menundukkan wajahnya sedikit, bibirnya melengkung dengan senyum yang terlalu dingin unt
Petir dari mantra Loksa masih mengiris langit seperti cambuk perak, membelah awan kelabu menjadi serpihan cahaya. Getarannya merambat sampai ke tanah, memantulkan kilau singkat pada genangan darah di medan perang.Di pusat arena yang telah porak poranda itu, Rendy dan Angel of Death berdiri saling mengukur. Di antara mereka, tanah basah menjadi kanvas bercampurnya dua warna kematian—emas yang memancar dari tubuh Rendy, dan hitam pekat yang menetes dari luka Angel. Bau logam dari darah mereka menusuk hidung, bercampur aroma tanah yang hangus akibat ledakan sebelumnya.Angel perlahan mengangkat kepalanya. Mata ungunya kini berpendar lebih dalam, seolah ada api iblis yang menari di dalamnya. Voidfang di tangannya tidak sekadar senjata—bilah itu berdenyut, menyatu dengan tubuhnya, mengirimkan retakan hitam yang menjalar di kulit. Retakan itu seperti akar dari makhluk purba, memompa kekuatan ke setiap ototnya.Suara Angel pecah seperti gema dari dua dunia yang bertabrakan.“Sekarang… mari
Hujan darah menetes dari langit kelam, mencampur dengan debu dan serpihan tanah yang beterbangan. Setiap tetes yang jatuh seperti membawa aroma besi yang menusuk hidung, menandakan kematian yang sudah terlalu lama menguasai medan ini.Rendy berdiri tegak di tengah kekacauan itu, napasnya tenang namun penuh tekanan. Di hadapannya, Angel of Death melangkah maju, wajahnya dingin bagai batu nisan, matanya bersinar ungu redup yang seperti menembus jiwa.Dengan gerakan halus namun mengancam, Angel mencabut pedangnya—Voidfang—sebilah pedang berwarna hitam pekat dengan kilatan ungu yang terasa seperti memakan cahaya di sekitarnya. Udara di sekitar bilah itu bergetar, seakan energi kehidupan pun tertarik masuk ke dalamnya.Rendy menjawab tantangan itu dengan mengangkat Elixir, pedang emasnya yang kini diselimuti aura terang menyala. Cahaya keemasan itu memancar seperti matahari mini di tengah langit gelap, membuat bayangan Angel memanjang di tanah yang basah darah.“Akhirnya... saat yang kutun
Langit di atas Shadow Island membara, bukan oleh cahaya senja yang romantis, melainkan oleh pusaran kabut energi spiritual yang menggelegak seperti lahar menggantung di udara. Merah menyala, pekat seperti darah segar di atas arang, kabut itu bergulung dan memadat, membentuk spiral perlahan—seolah-olah alam itu sendiri membuka gerbang menuju neraka. Setiap hembusan angin membawa serta bau hangus, logam, dan sesuatu yang mirip daging terbakar—bau kematian yang merayap di balik desir sepi.Loksa berdiri di sisi barat halaman batu yang mulai bergetar samar. Sepatu botnya berderit saat ia bergerak, matanya tajam menatap ke arah pepohonan yang menghitam di kejauhan. Ia mencabut dua bilah belati dari punggungnya, logamnya mengilap dingin dalam cahaya kabut. "Mereka datang," desisnya, seolah menggertakkan giginya. Suaranya nyaris tertelan oleh bisikan angin yang semakin menggila.Dari arah timur, Clarissa berdiri kokoh meski rambut hitam panjangnya berkibar liar ditiup angin yang membawa aura
Langit senja yang tadinya berwarna jingga lembut berubah kelam, seolah tersayat oleh kekuatan yang tak berasal dari dunia ini. Suara retakan menggema, dalam dan menyeramkan—bagaikan tulang yang dipatahkan paksa di dalam kesunyian. Di antara awan bergolak, retakan ruang menganga seperti luka mengerikan di tubuh langit.Lalu… sesuatu muncul.Sebuah gerbang raksasa melayang dari kegelapan. Bukan gerbang biasa—pintu itu hitam berlapis ukiran makhluk-makhluk menyiksa diri, dengan cahaya ungu menyala dari celah-celahnya. Inilah Gerbang Dimensi The Abyss, mitos yang bahkan dalam kalangan kultivator hanya disebut dengan bisikan ketakutan.Seketika, barisan makhluk berjubah hitam menyerbu keluar seperti badai maut yang tak bisa dihentikan. Mereka melayang dalam formasi yang begitu teratur namun terasa begitu asing dan dingin. Wajah mereka tersembunyi di balik topeng tengkorak perak yang tidak mencerminkan emosi, namun justru memancarkan ancaman kematian yang membeku.Mereka tidak sekadar datang
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments