Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2546 Tidak Perlu Memberitahuku Namanya

Share

Bab 2546 Tidak Perlu Memberitahuku Namanya

Author: Sarjana
Saat itu, Keluarga Yasin menggunakan aturan yang tidak pernah ada untuk menyambut kedatangan Arfi.

Hanya saja, biarpun di kalangan kelas atas Kota Gamiga, hal ini juga sangat rahasia.

Jadi, sebenarnya sangat minim informasi yang bisa diperoleh dunia luar mengenai Tuan Muda Arfi ini.

Namun, kebetulan Felisha adalah salah satu di antara segelintir orang yang mengetahui rahasia-rahasia Arfi. Ini juga alasan mengapa dia datang menemui pemuda itu hari ini.

"Ini adalah hal yang kurang baik dari orang-orang Kota Gamiga, terlalu memercayai mitos. Mana ada dewa di dunia ini?"

Sambil tersenyum, Arfi mengeluarkan sebuah gelas dari dalam lemari anggurnya, lalu memasukkan sepotong es batu ke dalamnya.

Dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, Felisha segera bangkit, membuka wiski di atas meja di hadapannya, menuangkannya untuk pemuda itu, lalu berkata dengan penuh hormat, "Dalam hatiku, Tuan Muda Arfi adalah sosok dewa di dunia ini."

Mendengar ucapan itu, Arfi hanya tersenyum tipis. Kemudian, dia me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2549 Tidak Bisa Diselamatkan Lagi

    "Pak Ardika, Bu Yesi ini bernama Yesi Klifman. Dia adalah putri Benny Klifman, tetua Grup Goldis.""Dengar-dengar Benny ini adalah teman lama Pak Cahdani saat mereka baru mulai merintis karier. Jadi, selama ini Pak Cahdani juga sangat menghormati orang ini. Begitu memegang kendali kali ini, dia langsung mempromosikan Bu Yesi sebagai manajer umum departemen hiburan kita.""Temperamen Bu Yesi ini kurang baik. Dengar-dengar, bahkan setelah dua kali diberi pelajaran olehnya, Nona Jeslin juga sudah sedikit takut padanya."Jossam tahu Ardika bergabung dengan Grup Goldis ada hubungannya dengan Jeslin, jadi pada akhirnya dia sengaja menyebutkan hal ini.Sementara itu, Pak Cahdani yang disebutkan olehnya itu tentu saja adalah Cahdani yang membentuk aliansi dengan Vita, sekaligus anak buah Ardika.Jadi, Benny, ayah Yesi ini adalah teman lama Sirilus, mantan ketua cabang Provinsi Denpapan."Oh? Bahkan Jeslin juga bisa ditundukkan oleh wanita ini?"Ardika menaikkan alisnya dengan penuh minat."Bam

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2548 Cepat Datang ke Grup Goldis

    Sangat jelas Jeslin tidak tahu terakhir kali di departemen bisnis, Cahdani menyapa Ardika sebagai majikannya tepat di hadapan semua staf departemen bisnis.Hal seperti ini adalah hal yang sangat dirahasiakan oleh perusahaan, jelas karyawan-karyawan dari departemen bisnis tidak berani membicarakan hal ini dengan sembarangan.Jadi, walaupun awalnya Jeslin sangat bingung mengapa Ardika tiba-tiba bisa menduduki posisi sebagai manajer, tetapi setelahnya dia menganggap hal ini sebagai kontribusinya. Dia bahkan mengira Ardika telah memperoleh keuntungan berkat dirinya."Ya, ya, ya, aku bukan siapa-siapa."Ardika tidak ingin berdebat dengan wanita ini. Setelah sedikit menjauhkan ponselnya, dia baru berkata dengan acuh tak acuh, "Jeslin, kamu nggak mungkin meneleponku hanya untuk bertengkar denganku, 'kan?""Kalau kamu hanya ingin bertengkar, cari orang lain saja, aku nggak punya waktu."Dia juga tidak mengerti. Jelas-jelas Jeslin adalah seorang gadis muda yang lembut, tetapi mengapa bisa seper

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2547 Panggilan Telepon Dari Jeslin

    Tidak tahu mengapa, saat gulungan tulisan Arfi itu dilemparkan padanya, Felisha diliputi perasaan senang sekaligus bersemangat.Pengaruh tujuh tuan muda ibu kota provinsi tidak hanya terbatas pada wilayah ibu kota provinsi saja.Orang-orang ini memiliki keluarga yang luar biasa kuat sebagai pendukung mereka. Ada yang latar belakangnya misterius dan kuat, adapun yang seperti Arfi. Tidak hanya memiliki latar belakang misterius, dia sendiri juga memiliki kemampuan luar biasa yang cukup untuk mendukungnya memandang rendah orang-orang seumurannya.Melihat tulisan sama saja seperti bertemu orangnya secara langsung.Tulisan yang ditulis oleh Arfi secara pribadi, maka sudah seperti dia datang secara langsung.Terlepas dari seberapa kuat, mengintimidasi, serta seberapa banyak taktik yang dikuasainya, apa mungkin Ardika berani berlagak hebat di hadapan Arfi?Saat ini, perasaan cemas yang menyelimuti hatinya langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak, digantikan dengan perasaan bangga.Dia ingi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2546 Tidak Perlu Memberitahuku Namanya

    Saat itu, Keluarga Yasin menggunakan aturan yang tidak pernah ada untuk menyambut kedatangan Arfi.Hanya saja, biarpun di kalangan kelas atas Kota Gamiga, hal ini juga sangat rahasia.Jadi, sebenarnya sangat minim informasi yang bisa diperoleh dunia luar mengenai Tuan Muda Arfi ini.Namun, kebetulan Felisha adalah salah satu di antara segelintir orang yang mengetahui rahasia-rahasia Arfi. Ini juga alasan mengapa dia datang menemui pemuda itu hari ini."Ini adalah hal yang kurang baik dari orang-orang Kota Gamiga, terlalu memercayai mitos. Mana ada dewa di dunia ini?"Sambil tersenyum, Arfi mengeluarkan sebuah gelas dari dalam lemari anggurnya, lalu memasukkan sepotong es batu ke dalamnya.Dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, Felisha segera bangkit, membuka wiski di atas meja di hadapannya, menuangkannya untuk pemuda itu, lalu berkata dengan penuh hormat, "Dalam hatiku, Tuan Muda Arfi adalah sosok dewa di dunia ini."Mendengar ucapan itu, Arfi hanya tersenyum tipis. Kemudian, dia me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2545 Tuan Muda Arfi

    "Aku nggak menyangka si Ardika itu benar-benar punya kemampuan sebesar itu.""Sayang sekali, aku juga bukan orang yang mudah dihadapi.""Hari ini dia mempermalukanku seperti itu, bahkan ingin merebut Rumah Sakit Marim.""Kalau aku membiarkannya berhasil begitu saja, bagaimana aku bisa bertahan kelak?"Felisha berbicara dengan nada bicara yang dipenuhi dengan kebencian.Tak lama kemudian, dia sudah sampai di tempat parkir. Sopir segera menyalakan mesin mobil, mobil pun melaju dengan cepat meninggalkan Rumah Sakit Marim.Di depan gedung pencakar langit setinggi ratusan meter yang berlokasi di distrik bisnis pusat ibu kota provinsi.Mobil yang ditumpangi oleh Felisha berhenti di sana. Dia turun dari mobil, mengangkat kepalanya untuk melihat gedung yang seakan-akan sulit untuk terlihat puncaknya itu sejenak. Kemudian, dia berjalan memasuki lobi lantai satu gedung tersebut dengan membawa bawahannya. Setelah melaporkan kedatangannya kepada seorang resepsionis, dia langsung menaiki salah satu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2544 Aku Menginginkan Rumah Sakit

    Saat Ardika sampai di halaman tersebut, Felisha, Keiko dan yang lainnya sedang meminta maaf pada Clara dengan penuh hormat.Sementara itu, Winona dan beberapa orang temannya itu bahkan sampai berlutut sambil menangis. Bagi yang tidak tahu pasti akan mengira Clara adalah penindas, sedangkan yang ditindas adalah mereka."Berdirilah, aku menerima permintaan maaf kalian. Aku sudah memaafkan kalian.""Aku benar-benar sudah memaafkan kalian ...."Melihat pemandangan yang terpampang nyata di hadapannya ini, Clara tampaknya agak kebingungan, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dengan wajah memerah, dia berdiri dengan gugup di sana sembari melambaikan tangannya pada Winona dan yang lainnya.Begitu melihat Ardika datang, sorot mata Clara langsung berbinar. "Kak Ardika, kamu sudah datang! Cepat minta Nona Winona dan yang lainnya bangun! Aku benar-benar sudah memaafkan mereka!"Gadis ini benar-benar sangat baik hati.Biarpun kemarin Winona dan yang lainnya telah menindasnya sebegitunya, ba

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status