Satu menit kemudian, Ardika membuka pintu mobil dan melompat turun dari mobil. Dia menggunakan tisu untuk mengelap darah yang terciprat di tangannya, mendongak untuk melihat vila yang terang benderang itu.Kalau informasi Vita tepat, itu artinya saat ini Clara, Winona dan Trinu berada di dalam vila.Inilah alasan mengapa sebelumnya Ardika tidak menembak.Dengan cara seperti ini, baru tidak akan mengejutkan orang-orang di dalam vila.Ardika langsung melangkahkan kakinya menuju ke dalam vila tanpa ragu.Saat ini, penerangan di dalam ruang tamu yang luas itu jelas agak gelap.Seorang pemuda dengan postur tubuh tinggi dan tegap, serta berparas tampan tengah duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya. Di tangannya, ada sebuah cerutu yang sudah dinyalakan.Ya, orang ini adalah Trinu dari Keluarga Mahasura.Trinu adalah putra dari Mikado Mahasura, Tuan Ketiga Keluarga Mahasura. Sebelumnya, Mikado sekeluarga tinggal di luar negeri. Satu tahun yang lalu, mereka baru pindah kembali ke Negara Nusa
Pandangan pria hidung bengkok itu langsung berubah menjadi gelap. Dengan diliputi rasa sakit, air mata dan ingusnya bercampur menjadi satu. Secara naluriah, dia mengulurkan lengannya untuk menutupi hidungnya.Sementara itu, tepat pada saat melemparkan asbak tersebut, Ardika tiba-tiba mengarahkan tubuhnya ke tempat duduk pengemudi, langsung meraih pergelangan tangan wanita yang tengah menggenggam senjata api itu.Hanya dengan mengerahkan sedikit tenaga, begitu terdengar bunyi "krak", pergelangan tangan wanita itu sudah dipatahkan oleh Ardika."Ahhh! Akan kubunuh kamu ...."Tepat pada saat wanita itu berteriak dengan histeris, Ardika yang sedari tadi sudah melepaskan sabuk pengamannya langsung bersandar ke belakang, mengangkat kakinya, lalu menendang wanita itu keluar dari mobil.Beberapa saat kemudian, seorang pria dan seorang wanita yang lengan dan kaki mereka sudah dipatahkan itu, dilemparkan ke kursi belakang oleh Ardika."Trinu yang menyewa kalian untuk menargetkanku, 'kan? Katakan,
Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalian berdua, sedangkan aku sendirian, kenapa nggak kalian saja yang turun duluan?""Jangan bilang begitu aku turun dari mobil, kalian akan langsung menembakku dengan curang dari belakang?""Lalu kalian akan menuduhku melarikan diri dari kesalahan. Kalau begitu, bukankah aku akan mati dengan sangat nggak adil?""Jadi, menurutku sebaiknya kalian bawa saja aku ke kantor polisi yang legal."Begitu Ardika selesai berbicara, ekspresi pria hidung bengkok dan wanita yang duduk di kursi pengemudi tampak agak terkejut dan panik. Kemudian, sorot mata yang mereka tujukan pada Ardika berubah menjadi tajam dan dingin.Polisi wanita itu langsung mendorong Ardika dan berkata, "Eh, bocah, apa kamu pikir ini syuting? Menembakmu dengan curang?""Tahukah kamu menuduh anggota kepolisian yang sedang bertugas, selain menambah berat hukumanmu, nggak akan ada membawa keuntungan apa pun untukmu!""Jangan macam-macam lagi! Cepat turun dari mobil!""Kalau nggak, aku nggak a
"Plak ...."Begitu polisi itu selesai berbicara, sebuah tamparan langsung mendarat di wajahnya.Polisi wanita itu menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan marah, "Dasar buta! Kata-kataku nggak didengar, hah?!""Aku menyuruh kalian untuk menangkap orang, ya tangkap saja. Bagi yang nggak mau mendengarkanku, kembali saja sana!"Polisi itu jelas tidak menyangka polisi wanita itu akan langsung main tangan padanya. Untuk sesaat, dia terkejut sekaligus marah, tetapi dia tidak berani bersuara.Menyaksikan pemandangan itu, dua orang polisi lainnya juga tidak berani banyak bicara lagi. Mereka segera maju, hendak memborgol Ardika."Tunggu!"Vita tiba-tiba melangkah maju satu langkah, lalu berkata dengan dingin, "Tuan Ardika adalah orangnya Organisasi Snakei. Kalian nggak berhak untuk menangkapnya!"Dia mengetahui identitas Ardika dengan jelas. Setelah mencapai level sebagai ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, hanya tokoh hebat Organisasi Snakei yang levelnya lebih tinggi baru bisa menang
"Kali ini mereka menculik Nona Clara atas permintaan Trinu dari Keluarga Mahasura!"Vita jelas tahu bagaimana hubungan Ardika dengan Keluarga Mahasura, itulah sebabnya dia secara khusus menekankan hal ini."Trinu? Pacar Winona itu?"Ardika tertegun sejenak, dia tidak menyangka pacar Winona adalah anggota Keluarga Mahasura.Bagaimanapun juga, Keluarga Mahasura adalah keluarga besar, ada banyak anggota keluarga, banyak istri, serta banyak cabang keluarga. Jadi, dia tidak mungkin bisa mengenal seluruh anggota Keluarga Mahasura.Namun, seharusnya Trinu juga termasuk anggota inti Keluarga Mahasura.Rocky, Zilwar, Dinda, Trinu ....Anggota inti generasi muda Keluarga Mahasura memiliki nama-nama yang cukup menarik."Benar-benar berjodoh dengan musuh."Ekspresi Ardika berubah menjadi dingin, niat membunuh yang kuat tampak jelas di matanya. Kemudian, dia langsung berbalik dan berjalan keluar."Setelah menemukan keberadaan mereka, segera kirimkan alamatnya padaku."Setelah memberikan satu perint
Clara diculik?Mendengar laporan itu, hati Ardika langsung diliputi perasaan cemas. Dia bertanya dengan suara dalam, "Kapan kejadiannya?""Sepuluh menit yang lalu.""Maaf, Kak Ardika. Pihak lawan berjumlah tiga orang, langsung menerobos masuk begitu saja."Gijran berlutut di lantai dengan ekspresi pucat pasi. "Selain itu, mereka sangat kuat. Anak buah yang kutinggalkan di sana baru saja menyerang salah satu di antara mereka secara bersamaan, sudah patah lengan dan kaki.""Petugas keamanan di Rumah Sakit Marim juga nggak berguna, nggak bisa menghentikan mereka.""Berdirilah."Ardika melambaikan tangannya, lalu berkata dengan ekspresi muram, "Petugas keamanan Rumah Sakit Marim bukannya nggak bisa menghentikan mereka, tapi ada orang yang nggak ingin mereka mengambil tindakan."Dia baru saja memberi pelajaran kepada Felisha, Keiko dan yang lainnya. Awalnya dia mengira dua orang wanita ini akan memilih untuk tunduk, tidak akan melakukan pergerakan apa pun lagi.Namun sekarang tampaknya pemi