Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2558 Rumah Aman

Share

Bab 2558 Rumah Aman

Penulis: Sarjana
"Plak ...."

Begitu polisi itu selesai berbicara, sebuah tamparan langsung mendarat di wajahnya.

Polisi wanita itu menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan marah, "Dasar buta! Kata-kataku nggak didengar, hah?!"

"Aku menyuruh kalian untuk menangkap orang, ya tangkap saja. Bagi yang nggak mau mendengarkanku, kembali saja sana!"

Polisi itu jelas tidak menyangka polisi wanita itu akan langsung main tangan padanya. Untuk sesaat, dia terkejut sekaligus marah, tetapi dia tidak berani bersuara.

Menyaksikan pemandangan itu, dua orang polisi lainnya juga tidak berani banyak bicara lagi. Mereka segera maju, hendak memborgol Ardika.

"Tunggu!"

Vita tiba-tiba melangkah maju satu langkah, lalu berkata dengan dingin, "Tuan Ardika adalah orangnya Organisasi Snakei. Kalian nggak berhak untuk menangkapnya!"

Dia mengetahui identitas Ardika dengan jelas. Setelah mencapai level sebagai ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, hanya tokoh hebat Organisasi Snakei yang levelnya lebih tinggi baru bisa menang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2565 Kedatangan Winona

    "Yah, terserah saja apa yang kamu pikirkan."Tentu saja Ardika tidak akan membiarkan musuhnya memegang kelemahannya. Dia tersenyum tipis, lalu berkata, "Tapi, Clara yang diculik malah muncul di tempat tinggalmu. Kalau begitu, wajar saja aku beranggapan kamu yang mengirim para penculik itu untuk menculiknya, bukan? Kamulah dalang di balik semua ini?""Kalau begitu, biarpun aku menghabisimu sekarang, juga sangat wajar, 'kan?"Saat berbicara, Ardika melangkah maju satu langkah.Ekspresi Trinu langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dan berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan?! Apa kamu tahu siapa aku?!"Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara deru mesin mobil dari halaman di luar."Ini adalah vila pacarku. Terkadang kami juga tinggal di sini. Ayo, ayo. Dengar-dengar dia sudah menangkap Ardika si sialan itu kemari. Kali ini, kita harus menampar wajah si sialan itu hingga rusak!"Tak lama kemudian, Winona dan beberapa orang temannya sudah muncul di depan pintu masuk ru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2564 Kamu Telah Membunuh Mereka

    "Dasar wanita jalang! Memangnya kamu pikir kamu siapa?!"Trinu menghentikan aksinya dengan napas terengah-engah. Dia memelototi Clara dengan matanya yang sudah memerah dan berteriak dengan keras, "Sekarang, aku beri kamu satu pilihan lagi!""Malam ini, layani aku dengan baik, maka aku akan memaafkanmu atas sikap nggak sopanmu tadi!""Kalau nggak, aku akan mengurungmu di dalam vila ini, memastikan kamu nggak bisa keluar dari tempat ini selamanya. Lagi pula, kamu hanya seorang gadis dari desa, mati ya mati saja. Nggak akan ada orang yang repot-repot mencarimu.""Nggak hanya itu saja, aku akan mematahkan lengan dan kaki kakak sialanmu itu tepat di hadapanmu!""Sekarang, cepat masuk ke dalam kamar dan lepas pakaianmu!"Saat berbicara, Trinu langsung mengeluarkan sekotak pil kecil berwarna biru, lalu memasukkan satu butir ke dalam mulutnya.Butuh waktu untuk obat itu bekerja, jadi dia harus memakannya terlebih dahulu."Nggak, jangan begini, Tuan Muda Trinu ...."Walaupun dia tidak tahu apa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2563 Clara Dipukul

    "Kedua, aku dengar-dengar si bajingan yang memukuli pacarku itu adalah semacam kakakmu?""Sesampainya nanti, kamu harus memberi tahu dia untuk berlutut dan bersujud meminta maaf di hadapanku."Dia tidak tahu Ardika adalah seorang anak yang telah diusir oleh keluarganya.Dia bahkan tidak pernah menyelidiki data diri Ardika.Hanya saja, setelah mendengar orang ini dari Winona, dia langsung meminta orang-orang Organisasi Fierchi Tigor untuk menangkap Ardika.Dia adalah anggota Keluarga Mahasura. Di ibu kota provinsi, dia benar-benar tidak peduli pada latar belakang siapa pun."Kak Ardika akan datang?!"Clara mengangkat kepalanya dengan terkejut dan panik."Aku sudah meminta pihak kepolisian mengirimkan anggota mereka untuk menangkapnya kemari."Trinu tersenyum dan berkata, "Walau Winona adalah wanita yang matre dan seorang pembuat onar, sebelum putus denganku, dia tetap wanitaku.""Berani memukuli wanitaku, itu artinya nggak memberiku muka, maka sudah pasti harus membayar harganya.""Waja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2562 Menjadi Pacarku

    "Tuan Muda Trinu, kamu nggak perlu minta maaf. Sebenarnya aku juga salah. Kamu adalah pacarnya, seharusnya aku nggak berbicara denganmu ...."Bagaikan seekor rusa kecil yang ketakutan, tubuh Clara gemetaran. Dia segera bergeser sedikit ke samping.Melihat gadis itu begitu takut padanya, Trinu merasa sedikit tidak nyaman. Dia berkata dengan berpura-pura tidak senang, "Kami hanya pacaran, apa salahnya kalau aku berbicara beberapa patah kata denganmu?""Dia terlalu cemburuan, ini sangat nggak baik.""Sebenarnya aku sudah pernah membicarakan hal itu dengannya. Clara, kamu nggak perlu khawatir."Winona memang adalah pacarnya, tetapi bagi Trinu, wanita itu juga hanya mainan.Intinya, baginya wanita hanya seperti pakaian. Berselang beberapa waktu, dia akan mengakhiri hubungannya dan mencari wanita yang baru.Dia tidak pernah menganggap serius Winona."Clara, jangan takut. Preman-preman yang menculikmu sudah kuusir. Selanjutnya, kamu beristirahat saja dengan baik di tempatku. Nanti aku akan me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2561 Trinu

    Satu menit kemudian, Ardika membuka pintu mobil dan melompat turun dari mobil. Dia menggunakan tisu untuk mengelap darah yang terciprat di tangannya, mendongak untuk melihat vila yang terang benderang itu.Kalau informasi Vita tepat, itu artinya saat ini Clara, Winona dan Trinu berada di dalam vila.Inilah alasan mengapa sebelumnya Ardika tidak menembak.Dengan cara seperti ini, baru tidak akan mengejutkan orang-orang di dalam vila.Ardika langsung melangkahkan kakinya menuju ke dalam vila tanpa ragu.Saat ini, penerangan di dalam ruang tamu yang luas itu jelas agak gelap.Seorang pemuda dengan postur tubuh tinggi dan tegap, serta berparas tampan tengah duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya. Di tangannya, ada sebuah cerutu yang sudah dinyalakan.Ya, orang ini adalah Trinu dari Keluarga Mahasura.Trinu adalah putra dari Mikado Mahasura, Tuan Ketiga Keluarga Mahasura. Sebelumnya, Mikado sekeluarga tinggal di luar negeri. Satu tahun yang lalu, mereka baru pindah kembali ke Negara Nusa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2560 Bodoh

    Pandangan pria hidung bengkok itu langsung berubah menjadi gelap. Dengan diliputi rasa sakit, air mata dan ingusnya bercampur menjadi satu. Secara naluriah, dia mengulurkan lengannya untuk menutupi hidungnya.Sementara itu, tepat pada saat melemparkan asbak tersebut, Ardika tiba-tiba mengarahkan tubuhnya ke tempat duduk pengemudi, langsung meraih pergelangan tangan wanita yang tengah menggenggam senjata api itu.Hanya dengan mengerahkan sedikit tenaga, begitu terdengar bunyi "krak", pergelangan tangan wanita itu sudah dipatahkan oleh Ardika."Ahhh! Akan kubunuh kamu ...."Tepat pada saat wanita itu berteriak dengan histeris, Ardika yang sedari tadi sudah melepaskan sabuk pengamannya langsung bersandar ke belakang, mengangkat kakinya, lalu menendang wanita itu keluar dari mobil.Beberapa saat kemudian, seorang pria dan seorang wanita yang lengan dan kaki mereka sudah dipatahkan itu, dilemparkan ke kursi belakang oleh Ardika."Trinu yang menyewa kalian untuk menargetkanku, 'kan? Katakan,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status