Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2841 Abnormal

Share

Bab 2841 Abnormal

Author: Sarjana
"Jerfis, tahukah kamu? Sejak pertama kalinya dia membawaku ke vilanya, dia nggak pernah memaksaku melakukan apa pun. Dari awal hingga sekarang, dia selalu menghormatiku."

"Kalau sifatmu sepersekian dari sifatnya saja, mungkin aku masih akan memberimu sedikit kesempatan ...."

Rosa menatap ke dalam mata Jerfis, sorot matanya diliputi dengan rasa jijik dan benci.

Awalnya Jerfis hanya mendengarkan dengan tenang, tidak menganggap serius ucapan Rosa.

Namun, seiring dengan Rosa menyebutkan tentang Ardika, bahkan membandingkan dirinya dengan Ardika, senyuman di wajahnya langsung lenyap tanpa meninggalkan jejak.

Wajah Jerfis berkedut, sorot matanya berubah menjadi sedingin es.

"Plak ...."

Dia kembali melangkah maju. Tanpa bicara omong kosong lagi, dia kembali melayangkan satu tamparan ke wajah Rosa.

Kali ini, sudut bibir Rosa bahkan sudah berdarah. Wajah cantik merah dan bengkak.

Tempat ini adalah kediaman lama Keluarga Gozali, tetapi malah tidak ada seorang pun yang datang menghentikan di saat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3145 Kedatangan Kevo

    Tidak perlu dipertanyakan lagi, Vas Giok Dewi ini dikeluarkan hanya untuk membangkitkan suasana di lelang.Walaupun demikian, harga penawarannya juga dimulai dengan 20 miliar.Melalui hal ini saja sudah bisa terlihat jelas, seberapa tinggi level lelang hari ini."Aku tawar 22 miliar!""Tuan di sebelah sana menawar 26 miliar !"" ... "Dipimpin oleh suara manis juru lelang wanita itu, satu per satu dari para penawar mulai menawarkan harga, suasana lelang pun berubah menjadi seru.Pada akhirnya, Vas Giok Dewi ini dibeli seharga 40 miliar oleh seorang tuan muda keluarga kaya yang ingin membelikan vas tersebut untuk menyenangkan hati tetua dalam keluarganya.Selanjutnya, satu per satu dari barang-barang lelang hari ini pun dikeluarkan.Satu per satu orang dari orang-orang yang menghadiri lelang menawar, suasana lelang sangat meriah.Namun, sepanjang proses ini berlangsung, Ardika dan Luna sama sekali tidak menawar.Sepanjang proses ini berlangsung pula, Kevo juga tidak menunjukkan batang h

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3144 Balai Lelang Polam

    Pukul setengah sebelas keesokan paginya.Ardika dan Luna tiba di Balai Lelang Polam nyaris mendekati waktu lelang dimulai.Awalnya yang menyelenggarakan lelang kali ini adalah Balai Lelang Guardin, sebuah balai lelang yang sudah berdiri sejak lama.Namun, satu jam yang lalu, pihak panitia tiba-tiba mengeluarkan pemberitahuan, penanggung jawab lelang kali ini diubah menjadi Balai Lelang Polam.Ardika dan Luna terpaksa harus mengubah rute perjalanan mereka dan bergegas kemari.Karena itulah, hanya melihat papan nama Balai Lelang Polam yang tergantung di atas tangga di hadapannya saja, hati Luna sudah diliputi perasaan gelisah."Jarang-jarang ada cakupan lelang sebesar ini di ibu kota provinsi.""Pihak panitia tiba-tiba mengubah penanggung jawab lelang menjadi Balai Lelang Polam, ini sama sekali nggak sesuai dengan aturan. Aku merasakan sedikit firasat buruk."Luna mengeluh pada Ardika dengan suara berbisik.Tidak perlu diragukan lagi, kalau dibandingkan dengan Balai Lelang Guardin yang s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3143 Besok Barulah yang Terpenting

    Siapa sangka, tiba-tiba muncul seorang Ardika yang sama sekali tidak memedulikan peraturan apa pun dan bisa menghadapi jebakan apa pun dengan santai.Pria itu sama sekali tidak memedulikan jebakan yang ada, karena pria itu bahkan tidak menganggap serius Lesti.Lesti datang ke Provinsi Denpapan untuk mewakili Keluarga Bangsawan Basagita Suraba melakukan inspeksi. Alhasil, di hari pertama ketibaannya saja, dia langsung ditangkap polisi.Orang yang lapor polisi adalah generasi muda cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Di sepanjang sejarah Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, mungkin hal konyol seperti ini juga baru pertama kali terjadi."Ardika, kamu begitu arogan, suatu hari nanti kamu pasti akan mati dengan mengenaskan!""Nenek pasti nggak akan melepaskanmu!"Anggota keluarga Citra segera maju untuk memapah Citra. Sambil berjalan keluar, sekelompok orang itu melontarkan kata-kata makian pada Ardika.Menghadapi teriakan arogan orang-orang tak berdaya itu, Ardika bahkan tidak tertari

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3142 Pukul Ya Pukul Saja

    "Ardika, Luna, kalian berdua benar-benar generasi muda kurang ajar!""Setelah aku keluar, aku pasti nggak akan mengampuni kalian ...."Sambil berteriak histeris, Lesti dibawa pergi oleh anggota kepolisian.Ardika sama sekali tidak menganggap serius ancaman Lesti. Dia bahkan berkata pada semua orang di dalam ruangan tersebut sambil tersenyum, "Kalian sudah lihat sendiri, 'kan? Mau tokoh hebat dengan identitas terhormat seperti apa pun, tetap akan bereaksi seperti ini saat ditangkap oleh pihak kepolisian.""Orang terhormat dan bermoral apanya? Semua itu hanya omong kosong ...."Anggota keluarga berbagai cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sama sekali tidak menyangka situasi akan berkembang hingga seperti ini.Lesti baru mendarat di ibu kota provinsi kurang dari tiga jam, tetapi dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.Bagaimana Ardika bisa berani melakukan hal seperti itu?Tetua yang sangat dihormati di Keluarga Bangsawan Basagita Suraba itu bukanlah orang sembarangan.Citra meme

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3141 Nenek Ditangkap

    "Tapi saat kamu keluar nanti, mungkin Grup Hatari sudah jatuh ke tangan orang lain!""Tentu saja, Ardika, kamu juga bisa memohon padaku.""Memohon padaku untuk ikut campur dalam urusan Grup Hatari. Dengan begitu, kalau suasana hatiku baik, mungkin aku bisa mengucapkan beberapa patah kata pada Keluarga Darma, agar mereka melepaskan Grup Hatari dan Luna!"Hari ini Lesti sudah dipermalukan habis-habisan oleh Ardika, dia benar-benar tidak bisa terima. Biarpun membuat Ardika mendekam di penjara selama sepuluh hari atau setengah bulan tidak akan bisa mengubah apa pun, paling tidak dia bisa melampiaskan kekesalannya.Saat berbicara, dia langsung melambaikan tangannya pada Citra dan berkata, "Apa lagi yang kamu tunggu? Cepat lapor polisi untuk melakukan penangkapan!""Anak buahku sudah dipukuli, pihak kantor polisi ibu kota provinsi harus memberiku sebuah penjelasan!"Citra buru-buru mengeluarkan ponselnya.Tepat pada saat ini, Ardika malah melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak perlu lagi.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3140 Mungkin Dia Tidak Bisa Membantumu Lagi

    Sambil menutupi dadanya, mencoba untuk menenangkan jantungnya yang tengah berdebar dengan kencang. Dia berkata dengan lambat sekaligus dengan suara keras, "Aku bilang, rekening perusahaan baru menerima 1,5 miliar ... Milvem!""Apa yang Kak Ardika bilang itu benar!"Sally menatap Ardika dengan sorot mata kagum seakan-akan Ardika adalah dewa."Bam!"Detik berikutnya, suasana di dalam ruang rapat itu langsung gempar.Itu adalah 1,5 miliar ... Milvem!Kalau Milvem dikonversikan ke Nusam berdasarkan nilai tukar sekarang, itu sudah mencapai lebih dari 20 triliun!Benar seperti apa yang dikatakan oleh Ardika, rekening Grup Hatari yang sebelumnya hanya tersisa dana kurang dari 4 triliun, tiba-tiba masuk dana sebesar lebih dari 20 triliun sebelum pukul dua belas?"Tring ...."Tepat pada saat ini, terdengar bunyi ponsel berdering.Seorang anak buah Lesti berjalan menghampirinya dengan membawa ponsel, lalu berdiri di hadapan Lesti dengan penuh hormat dan berkata, "Nenek, panggilan telepon dari Tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status