หน้าหลัก / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2844 Menghajar Jerfis Habis-Habisan

แชร์

Bab 2844 Menghajar Jerfis Habis-Habisan

ผู้เขียน: Sarjana
"Uekkk ...."

Menyaksikan adegan pertumpahan darah itu, Rosa langsung membungkukkan badannya, tergeletak di lantai sambil muntah-muntah.

Jerfis yang awalnya sedang meminum teh dengan tenang, melihat pecahan daging yang masuk ke dalam cangkir tehnya, ekspresinya juga langsung menegang.

Sebaliknya, penampilan Ardika, dalang di balik semua ini berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya.

Begitu mendengar suara tembakan, Ardika segera menghindar dengan melangkah mundur. Kemeja berwarna putih yang dikenakannya sama sekali tidak terciprat darah setetes pun, bahkan tak ada noda sama sekali.

Melihat tiba-tiba muncul dua jasad di lantai, suasana di dalam ruangan Kediaman Keluarga Gozali yang sangat luas ini langsung berubah menjadi sangat hening.

"Jerfis, inilah ahli bela diri dan daya tempur yang kamu banggakan itu?"

Di dalam ruangan tersebut, hanya Ardika yang tersenyum dengan tenang dan berkata, "Ah, pantas saja Arfi memandang rendah kamu. Akria menghabisi orang-orangmu juga tanpa berpiki
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Hendra Setiawan
kurang banyak nih bab nya Thor...
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3145 Kedatangan Kevo

    Tidak perlu dipertanyakan lagi, Vas Giok Dewi ini dikeluarkan hanya untuk membangkitkan suasana di lelang.Walaupun demikian, harga penawarannya juga dimulai dengan 20 miliar.Melalui hal ini saja sudah bisa terlihat jelas, seberapa tinggi level lelang hari ini."Aku tawar 22 miliar!""Tuan di sebelah sana menawar 26 miliar !"" ... "Dipimpin oleh suara manis juru lelang wanita itu, satu per satu dari para penawar mulai menawarkan harga, suasana lelang pun berubah menjadi seru.Pada akhirnya, Vas Giok Dewi ini dibeli seharga 40 miliar oleh seorang tuan muda keluarga kaya yang ingin membelikan vas tersebut untuk menyenangkan hati tetua dalam keluarganya.Selanjutnya, satu per satu dari barang-barang lelang hari ini pun dikeluarkan.Satu per satu orang dari orang-orang yang menghadiri lelang menawar, suasana lelang sangat meriah.Namun, sepanjang proses ini berlangsung, Ardika dan Luna sama sekali tidak menawar.Sepanjang proses ini berlangsung pula, Kevo juga tidak menunjukkan batang h

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3144 Balai Lelang Polam

    Pukul setengah sebelas keesokan paginya.Ardika dan Luna tiba di Balai Lelang Polam nyaris mendekati waktu lelang dimulai.Awalnya yang menyelenggarakan lelang kali ini adalah Balai Lelang Guardin, sebuah balai lelang yang sudah berdiri sejak lama.Namun, satu jam yang lalu, pihak panitia tiba-tiba mengeluarkan pemberitahuan, penanggung jawab lelang kali ini diubah menjadi Balai Lelang Polam.Ardika dan Luna terpaksa harus mengubah rute perjalanan mereka dan bergegas kemari.Karena itulah, hanya melihat papan nama Balai Lelang Polam yang tergantung di atas tangga di hadapannya saja, hati Luna sudah diliputi perasaan gelisah."Jarang-jarang ada cakupan lelang sebesar ini di ibu kota provinsi.""Pihak panitia tiba-tiba mengubah penanggung jawab lelang menjadi Balai Lelang Polam, ini sama sekali nggak sesuai dengan aturan. Aku merasakan sedikit firasat buruk."Luna mengeluh pada Ardika dengan suara berbisik.Tidak perlu diragukan lagi, kalau dibandingkan dengan Balai Lelang Guardin yang s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3143 Besok Barulah yang Terpenting

    Siapa sangka, tiba-tiba muncul seorang Ardika yang sama sekali tidak memedulikan peraturan apa pun dan bisa menghadapi jebakan apa pun dengan santai.Pria itu sama sekali tidak memedulikan jebakan yang ada, karena pria itu bahkan tidak menganggap serius Lesti.Lesti datang ke Provinsi Denpapan untuk mewakili Keluarga Bangsawan Basagita Suraba melakukan inspeksi. Alhasil, di hari pertama ketibaannya saja, dia langsung ditangkap polisi.Orang yang lapor polisi adalah generasi muda cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba.Di sepanjang sejarah Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, mungkin hal konyol seperti ini juga baru pertama kali terjadi."Ardika, kamu begitu arogan, suatu hari nanti kamu pasti akan mati dengan mengenaskan!""Nenek pasti nggak akan melepaskanmu!"Anggota keluarga Citra segera maju untuk memapah Citra. Sambil berjalan keluar, sekelompok orang itu melontarkan kata-kata makian pada Ardika.Menghadapi teriakan arogan orang-orang tak berdaya itu, Ardika bahkan tidak tertari

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3142 Pukul Ya Pukul Saja

    "Ardika, Luna, kalian berdua benar-benar generasi muda kurang ajar!""Setelah aku keluar, aku pasti nggak akan mengampuni kalian ...."Sambil berteriak histeris, Lesti dibawa pergi oleh anggota kepolisian.Ardika sama sekali tidak menganggap serius ancaman Lesti. Dia bahkan berkata pada semua orang di dalam ruangan tersebut sambil tersenyum, "Kalian sudah lihat sendiri, 'kan? Mau tokoh hebat dengan identitas terhormat seperti apa pun, tetap akan bereaksi seperti ini saat ditangkap oleh pihak kepolisian.""Orang terhormat dan bermoral apanya? Semua itu hanya omong kosong ...."Anggota keluarga berbagai cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba sama sekali tidak menyangka situasi akan berkembang hingga seperti ini.Lesti baru mendarat di ibu kota provinsi kurang dari tiga jam, tetapi dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian.Bagaimana Ardika bisa berani melakukan hal seperti itu?Tetua yang sangat dihormati di Keluarga Bangsawan Basagita Suraba itu bukanlah orang sembarangan.Citra meme

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3141 Nenek Ditangkap

    "Tapi saat kamu keluar nanti, mungkin Grup Hatari sudah jatuh ke tangan orang lain!""Tentu saja, Ardika, kamu juga bisa memohon padaku.""Memohon padaku untuk ikut campur dalam urusan Grup Hatari. Dengan begitu, kalau suasana hatiku baik, mungkin aku bisa mengucapkan beberapa patah kata pada Keluarga Darma, agar mereka melepaskan Grup Hatari dan Luna!"Hari ini Lesti sudah dipermalukan habis-habisan oleh Ardika, dia benar-benar tidak bisa terima. Biarpun membuat Ardika mendekam di penjara selama sepuluh hari atau setengah bulan tidak akan bisa mengubah apa pun, paling tidak dia bisa melampiaskan kekesalannya.Saat berbicara, dia langsung melambaikan tangannya pada Citra dan berkata, "Apa lagi yang kamu tunggu? Cepat lapor polisi untuk melakukan penangkapan!""Anak buahku sudah dipukuli, pihak kantor polisi ibu kota provinsi harus memberiku sebuah penjelasan!"Citra buru-buru mengeluarkan ponselnya.Tepat pada saat ini, Ardika malah melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak perlu lagi.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3140 Mungkin Dia Tidak Bisa Membantumu Lagi

    Sambil menutupi dadanya, mencoba untuk menenangkan jantungnya yang tengah berdebar dengan kencang. Dia berkata dengan lambat sekaligus dengan suara keras, "Aku bilang, rekening perusahaan baru menerima 1,5 miliar ... Milvem!""Apa yang Kak Ardika bilang itu benar!"Sally menatap Ardika dengan sorot mata kagum seakan-akan Ardika adalah dewa."Bam!"Detik berikutnya, suasana di dalam ruang rapat itu langsung gempar.Itu adalah 1,5 miliar ... Milvem!Kalau Milvem dikonversikan ke Nusam berdasarkan nilai tukar sekarang, itu sudah mencapai lebih dari 20 triliun!Benar seperti apa yang dikatakan oleh Ardika, rekening Grup Hatari yang sebelumnya hanya tersisa dana kurang dari 4 triliun, tiba-tiba masuk dana sebesar lebih dari 20 triliun sebelum pukul dua belas?"Tring ...."Tepat pada saat ini, terdengar bunyi ponsel berdering.Seorang anak buah Lesti berjalan menghampirinya dengan membawa ponsel, lalu berdiri di hadapan Lesti dengan penuh hormat dan berkata, "Nenek, panggilan telepon dari Tu

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status