/ Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 783 Satu Tamparan Dua Ratus Juta

공유

Bab 783 Satu Tamparan Dua Ratus Juta

작가: Sarjana
"Hentikan mereka!" kata Gilang dengan gigi terkatup. Amarahnya sudah mencapai puncaknya.

Saat itu juga, dua orang ahli bela diri Keluarga Misra menerjang ke arah Jinto dan Romi dan berteriak dengan marah, "Kalau kalian nggak ingin mati, cepat hentikan sekarang juga!"

Namun, kali ini mereka sudah mengancam orang yang salah.

Bisa-bisanya mereka bersaing ganas dengan Romi?

Semua orang tahu Romi sudah terkenal ganas di dunia preman Kota Banyuli.

"Kalau kalian nggak ingin mereka mati, berdiri di sana dan jangan bergerak!"

Romi langsung mencekik leher salah seorang presdir yang berasal dari Kota Lino itu. Dalam sekejap, presdir itu menunjukkan tanda-tanda seolah-olah sudah hampir mati kekurangan napas.

"Hehe, kalau kalian berani melangkah maju satu langkah lagi, aku akan memecahkan penisnya!"

Jinto sudah lanjut usia, kekuatan fisiknya sudah tidak sebesar kekuatan fisik Romi.

Namun, pria tua ini jauh lebih kejam.

Dia tampak menggenggam penis Julio.

Selama target adalah seorang pria dan penisn
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2691 Orang Berbakat Organisasi Tigerim

    "Kamu tahu Organisasi Tigerim, 'kan? Sama seperti Organisasi Snakei, Organisasi Tigerim adalah salah satu dari empat organisasi besar khusus Negara Nusantara. Wewenang utamanya adalah mengawasi penjara dan menangani kasus-kasus kriminal besar ....""Nona Jeniva bukan hanya penanggung jawab kantor Organisasi Tigerim di ibu kota provinsi, juga merupakan Nona Keluarga Hinata!""Ya, benar! Keluarga Hinata di mana Tuan Muda Jerfis yang telah kamu singgung itu berasal!"Usai memperkenalkan Jeniva, Felisha berkata dengan bangga, "Ardika, kali ini aku secara khusus mengundang Nona Jeniva kemari untuk menegakkan keadilan untukku.""Aku mau lihat apakah kantor polisi ibu kota provinsi masih berani membantu penjahat dengan menahanku di sini!"Saat mengucapkan kalimat terakhirnya, Felisha mencibir sembari memelototi Hilto.Baginya, karena Hilto ingin menjilat Gijran, itulah sebabnya Hilto bersekongkol dengan Ardika dan menangkapnya.Namun saat ini dia sudah tidak takut lagi.Memangnya kenapa kalau

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2690 Bu Jeniva

    "Tapi kali ini bukan hanya dua jam saja.""Penahanan selama lima belas hari, nggak bisa kurang sedetik pun," kata Ardika dengan santai. Dia menunjukkan sikap tidak menganggap serius Felisha dan yang lainnya."Cih!""Memangnya kamu bisa apa?"Walaupun wajah beberapa orang pengikut Felisha itu babak belur, saat ini mereka malah menatap Ardika seolah-olah menatap orang bodoh sambil mencibir.Apa si Ardika ini sudah buta?Felisha bukan hanya datang lagi, melainkan datang dengan aura ganas. Apakah si Ardika itu tidak mengerti, itu artinya pendukung Felisha kali ini sangat kuat, itulah sebabnya dia sangat percaya diri?"Eh, Ardika, jangan terlalu memandang tinggi dirimu sendiri!"Felisha melangkah maju satu langkah, lalu menunjuk Ardika dengan jarinya yang telah dicat dengan cat kuku berwarna hitam dan berkata, "Dengar baik-baik, kali ini kamu pasti akan mati!""Ajalmu sudah hampir tiba, tapi kamu masih bermimpi ingin menahanku?""Bagaimana kalau kamu coba suruh Hilto untuk menahanku sekaran

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2689 Seperti Hantu Gentayangan Saja

    Setelah mendengar Ardika mengatakan demikian, Hilto sudah mengerti.Memang benar Ardika yang menimbulkan ledakan debu itu. Ini adalah perangkap yang disiapkannya untuk Jerfis.Sementara itu, Jerfis benar-benar terjatuh dalam perangkap itu, bahkan mengalami kerugian besar dengan anak buahnya sebanyak puluhan orang tewas dan terluka.Mengingat betapa mengenaskannya lokasi kejadian ledakan itu, bahkan Hilto pun diliputi perasaan agak gugup.Kalau kala itu Jerfis juga pergi ke sana, mungkin saja tujuh tuan muda ibu kota provinsi akan selamanya kehilangan satu orang!Kekejaman yang ditunjukkan oleh Ardika menambah wawasan Hilto terhadap dirinya.Sementara itu, menghadapi permintaan Ardika yang meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki Jerfis, Hilto hanya bisa tersenyum getir dan berkata, "Ardika, tentu saja kami akan menyelidiki pihak Jerfis. Tapi kamu juga tahu, pada akhirnya juga nggak akan ada hasilnya. Bagaimanapun juga, anak buah Jerfis adalah pihak korban.""Mungkin kasus ini akan di

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2688 Menjalani Prosedur

    "Bawa pergi dulu, awasi dengan ketat!"Hilto melambaikan tangannya, menginstruksikan anggotanya untuk membawa kedua orang itu pergi, lalu mengundang Ardika ke ruangannya secara pribadi, menyeduhkan teh untuk Ardika."Ardika, terlepas dari apa pun itu, anggap saja kali ini aku berutang budi padamu. Aku sangat berterima kasih padamu!"Hilto menyodorkan segelas teh itu pada Ardika secara pribadi."Jangan sungkan padaku. Sebenarnya, aku juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersulitmu."Ardika melambaikan tangannya, lalu berkata, "Tahukah kamu kali ini aku mengalami penyerangan di mana? Yah, aku baru saja melajukan mobilku keluar dari kompleks vila Gunung Halfi. Orang-orang ini sudah mengendarai mobil untuk menghalangi jalanku secara terang-terangan, bahkan menggunakan senjata api.""Bagaimanapun juga, itu adalah kawasan orang kaya ibu kota provinsi. Itu artinya, situasi keamanan ibu kota provinsi sangat mengkhawatirkan ...."Mendengar ucapan Ardika ini, Hilto langsung merasa mal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2687 Harimau Kaspia

    Tentu saja, hal yang tidak diketahui oleh Harimau Sangglis adalah, tangan Dekho baru dioperasi, masih dalam proses pemulihan.Kalau tidak, dia pasti sudah bunuh diri di tempat saking malunya."Kamu ... kamu adalah Dekho, Raja Senapan itu?!"Saat ini, pria yang lengan dan kakinya telah dilumpuhkan oleh Ardika itu, juga akhirnya buka suara. Ekspresi terkejut sekaligus ketakutan menghiasi wajahnya.Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Sudah nggak ada Raja Senapan lagi. Sekarang dia hanyalah seekor anjing peliharaanku."Dekho mendengus dingin tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung berbalik dan pergi.Walaupun ucapan Ardika membuatnya sangat tidak puas, tetapi dia juga tidak bisa membantah.Dia sudah dua kali melakukan percobaan pembunuhan terhadap Ardika, Ardika sudah cukup berbesar hati dengan tidak membunuhnya, serta melindungi keluarganya dari tangan Jerfis.Baik menjadi anak buah maupun menjadi anjing, tetap saja tugasnya adalah bekerja untuk Ardika.Sekarang dia sedang memb

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2686 Harimau Sangglis

    Melihat pria itu mengarahkan belati padanya, Ardika yang awalnya telentang di lantai karena berguling, hanya bisa terus berguling untuk menghindar."Klang ... klang ... klang ...."Dalam kurun waktu sesingkat itu saja, pria tersebut sudah mengarahkan belasan tusukan beruntun ke arah Ardika. Setiap kali tusukannya meleset dari target dan mengenai aspal, percikan api langsung bertebaran."Mati kamu!"Dengan seulas senyum ganas menghiasi wajahnya, pria itu dengan cepat mengejar Ardika dengan setengah jongkok. Sembari menggenggam belatinya dengan erat, dia terus mengejar Ardika tanpa henti.Sambil mewaspadai penembak yang bersembunyi di dalam hutan, Ardika masih harus mengitari sekitar mobil untuk menghadapi pembunuh di hadapannya ini. Akan tetapi, walaupun dalam situasi seperti ini, dia tetap tidak terlihat kewalahan.Namun, dia tidak berani menjulurkan tubuhnya keluar dari cakupan perlindungan mobil.Melalui tembakan tadi, bisa terlihat bahwa keahlian penembak yang satu ini luar biasa ti

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status