Accueil / Urban / Menantu Sang Mafia / Bersumpahlah Atas Nama Aku Dan Anakmu!

Share

Bersumpahlah Atas Nama Aku Dan Anakmu!

Auteur: Kiki Miki
last update Dernière mise à jour: 2025-05-24 21:17:36

"Bertha, di mana Ethan? Bukannya tadi aku meminta kau untuk memanggilkan dia?" tanya Crystal saat melihat asisten rumah tangga ayahnya yang kini telah berubah menjadi asisten rumah tangganya masuk setelah beberapa saat wanita itu keluar dari dalam ruang rawatnya.

Bertha mengangguk.

"Tuan Ethan sedang berada di luar sambil menelepon, Nona. Aku sudah mengatakan padanya kalau Nona Crystal memanggilnya. Katanya sebentar lagi dia akan ke sini," jawab Bertha mencoba menenangkan hati majikannya itu.

Crystal pun manggut-manggut mendengarnya.

"Oke, baiklah kalau begitu. Oh, ya Bertha, sepertinya aku sudah pernah mengatakan padamu youtube tidak memanggilku nona lagi. Itu terdengar seperti panggilan pada anak kecil. Aku sudah menikah, Bertha," kata Crystal.

Bertha pun tertawa kecil mendengarkan gerutuan Crystal itu.

"Aku memang sengaja memanggil nona karena merasa aneh jika aku memanggil tuan dengan ayah nona, Tuan Benigno Mensina namun di saat yang sama aku memanggil putrinya dengan panggilan
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Kondisi Emosional Bumil

    "Apa? Katamu kau menelpon Julia? Ethan, yang benar saja. Apa maksud kalau kau menelepon gadis itu? Jangan bilang kalau kau merindukannya!" balas Crystal dengan keras dan tegas.Crystal memukul dada Ethan karena kesal pada suaminya itu."Sialan, kau ingin mempermainkanku? Kau bilang ...." Crystal akan memukul sekali lagi, namun Ethan sigap menangkap pergelangan tangannya."Crystal, tenanglah! Siapa yang ingin mempermainkanmu, hmm? Ya Tuhan, tolong kendalikan pikiranmu itu. Kau membuatku kewalahan jika seperti ini, Crys," gerutu Ethan."Bagaimana aku bisa tenang? Bagaimana aku bisa mengendalikan pikiranku seolah tidak terjadi apa-apa? Kau menelepon wanita lain di saat istrimu sedang tertimpa musibah seperti ini. Aku sedang kesakitan seperti ini tapi kau malah bersenang-senang dengan menelpon wanita lain. Pria seperti apa kau, Ethan?!"Crystal masih saja ingin memberontak dan ingin memukul-mukulkan tangannya pada dada Ethan. Dan Ethan pun buru-buru memeluk wanita itu untuk menenangkann

  • Menantu Sang Mafia   Bersumpahlah Atas Nama Aku Dan Anakmu!

    "Bertha, di mana Ethan? Bukannya tadi aku meminta kau untuk memanggilkan dia?" tanya Crystal saat melihat asisten rumah tangga ayahnya yang kini telah berubah menjadi asisten rumah tangganya masuk setelah beberapa saat wanita itu keluar dari dalam ruang rawatnya.Bertha mengangguk."Tuan Ethan sedang berada di luar sambil menelepon, Nona. Aku sudah mengatakan padanya kalau Nona Crystal memanggilnya. Katanya sebentar lagi dia akan ke sini," jawab Bertha mencoba menenangkan hati majikannya itu.Crystal pun manggut-manggut mendengarnya."Oke, baiklah kalau begitu. Oh, ya Bertha, sepertinya aku sudah pernah mengatakan padamu youtube tidak memanggilku nona lagi. Itu terdengar seperti panggilan pada anak kecil. Aku sudah menikah, Bertha," kata Crystal.Bertha pun tertawa kecil mendengarkan gerutuan Crystal itu."Aku memang sengaja memanggil nona karena merasa aneh jika aku memanggil tuan dengan ayah nona, Tuan Benigno Mensina namun di saat yang sama aku memanggil putrinya dengan panggilan

  • Menantu Sang Mafia   Bergabunglah Dengan The Monster!

    Ethan tertawa mendengar penawaran Alfonso itu."Kau bercanda denganku?" "Aku sedang tidak bercanda, namun jika kau merasa seperti itu aku akan katakan dengan jelas padamu aku serius. Namun jika kau juga tidak bersedia ya tidak apa-apa. Opsional. Itu hanya satu dari pilihan yang mungkin kuberikan padamu," kata Alfonso. Ia berusaha bersikap sekalem mungkin. Setidaknya kalaupun Ethan menolak permintaannya, setidaknya dia tidak akan malu karena salah bersikap cool dan kalem."Alfonso, hal yang kamu minta bukanlah hal sepele. Kau bahkan tidak punya kualifikasi menjadi seorang Capo dei Capi. Sicilian Mafia Guild bukan seperti The Monster, yang bisa dipimpin dengan cara barbar dan brutal dan kau kendalikan dengan mengesampingkan norma-norma dan aturan yang berlaku. Dengan banyak aturan pun, seringkali peraturan yang sengaja dibuat sengaja dilanggar oleh para anggotanya, apalagi kalau harus dipimpin oleh orang serakah sepertimu, yang bahkan dengan beraninya mencatut nama Capo dei Capi u

  • Menantu Sang Mafia   Jadikan Aku The Next Capo De Capi

    "Berhati-hatilah karena sekarang kita adalah musuh," kata Julia mengancam."Julia, kau jangan mengancamku, aku tidak suka ancaman," jawab Ethan membalas kata-kata Julia itu."Tentu aku tahu itu. Tapi Ethan, sekarang coba kau pikirkan. Saat ini aku di posisi yang tidak bisa kau tawar-tawar lagi. Aku akan memulai dari Isaac terlebih dahulu," kata Julia sambil memajukan langkahnya lagi.Bertepatan dengan itu langkah kaki Isaac sampai di pinggir tebing. Dan Julia sedang berada di hadapan Isaac hanya beberapa langkah di depannya. Anak buah The Monster pun berada di belakang Julia hanya beberapa meter lengkap dengan senjata mereka."Aku memberimu pilihan terakhir. Kau ikut denganku dan aku memberimu kebebasan dalam memilih ingin bergabung dengan The Monster atau kau ingin hidup dan berada di Ventra Della Terra. Atau ... " Julia terdiam sejenak sambil melihat ke arah belakang Isaac di mana di sana membentang laut Mediterania yang berwarna biru. Ah tidak, harusnya memang berwarna biru namun

  • Menantu Sang Mafia   Berhati-hatilah

    "Isaaac ... di mana dirimu? Ayolah, Sayang! Aku menantimu! Kau tahu? Ventra Della Terra tidak semengerikan itu. Itu hanya ruang bawah tanah. Kau masih diberikan makanan, minuman, dan yah sedikit pencahayaan dan juga oksigen yang emmmh .... meski sedikit lembah dan apek. Tapi percayalah itu lebih baik daripada kau dikubur hidup-hidup dengan peti mati," kekeh Julia.Suara Julia menggema di hutan itu. Sepertinya dia memang sengaja berbuat demikian untuk memberikan efek psikologi yang dahsyat pada korbannya sebelum akhirnya dia menangkapnya nanti. Ia ingin menakut-nakuti Isaac. Julia benar-benar sudah hilang sisi kemanusiaannya.Mata memicing menatap ke sekitarnya. Di sekitar itu ada banyak semak-semak yang sangat mungkin menjadi tempat persembunyian Isaac. Beberapa sudah diperiksa oleh anak buah The Monster, namun nihil, tak ada Isaac di sana. Namun ada satu kumpulan semak lagi yang belum mereka periksa. Ia pun melangkah selangkah demi selangkah menuju ke semak itu, dan ...Ssssrkkk ...

  • Menantu Sang Mafia   Sebuah Rencana

    "Bagaimana, Nona? Apa kira-kira kau bekerja sama denganku?" tanya Alfonso kala itu.Julia langsung tersadar dari pikiran buruknya, lalu ia pun mendelik sinis pada Alfonso, sadar kalau pria itu bermaksud memanfaatkannya. Apa maksud pria itu ingin memprovokasinya agar tidak setia pada Ethan? Tidak, tidak, tidak! Julia tidak dapat membiarkan hal itu terjadi. Ia tak boleh terpancing untuk melakukan sesuatu yang buruk hanya karena terprovokasi orang lain. Ini bukan dirinya. Justru dia berada di sini adalah karena kesetiannya pada Ethan! Jadi mana mungkin kalau dia menjual kesetiaannya pada orang yang bahkan dia kenal sebagai pecundang yang sudah membuat Ethan susah?"Nona!""Tutup mulutmu itu, Bedebah! Aku tidak tertarik bekerja sama denganmu," kata Julia dengan ketus.Ia pun segera mengambilkan makanan dan minuman di kardus dan memasukkannya melalui teralis besi. Kemudian ia segera meninggalkan tempat itu. Setelah beberapa hari Julia mencoba untuk melupakan kata-kata Alfonso, mencoba m

  • Menantu Sang Mafia   Ya, Aku Ingin.

    "Kau yakin tidak akan menyesali keputusanmu ini, Julia?" tanya Alfonso pada Julia, partner barunya yang berharga.Bagaimana tidak berharga, Julia adalah orang kepercayaan Capo dei Capi yang akhirnya termakan bujuk rayunya. Wanita itu pada akhirnya sepakat untuk menjual kesetiannya terhadap Ethan dan bersedia bergabung dengan kelompoknya, The Monster."Aku tidak akan menyesal terhadap keputusan apa pun yang sudah kubuat," jawab Julia datar.Mendengar jawaban dari gadis itu, Alfonso menjadi terkekeh dibuatnya. Sungguh dia adalah playboy sejati. Paling tahu apa yang ada di dalam hati seorang wanita, meskipun orang itu adalah musuhnya sendiri.Semua berawal ketika Julia bertugas memberi makan orang-orang yang berada di Ventra Della Terra. Biasanya orang yang bertugas untuk memberikan pada para tahanan itu makanan adalah Giovanni dan juga Jorge. "Ju, aku mungkin akan pulang terlambat ke Nido. Harusnya pagi ini aku sudah kembali ke Palermo, tetapi oleh ibuku, aku belum diijinkan pulang

  • Menantu Sang Mafia   Mencari Jalan Keluar

    Malam sepertinya sudah tiba. Entah sudah jam berapa sekarang, tapi Isaac memperkirakan kalau ini sudah tengah malam. Pria itu masih mondar-mandir mencoba mencari jalan keluar agar ia bisa keluar dari tempat itu. "Frederick! Sudah berapa lama kau ada di tempat ini?" tanya pada Frederick yang berada di sel tak jauh dari tempatnya."Entahlah, aku bahkan tidak tahu apakah sudah siang atau malam di tempat ini. Cahaya benar-benar minim. Tapi kalau aku memperhatikan jadwal mereka memberi makan orang-orang di sini sepertinya aku di sini sudah tiga harian," kata Frederic."Aku sudah ada di sini beberapa hari sebelum Frederick datang. Uh, ternyata tempat ini benar-benar buruk. Capo benar-benar sadis untuk hal menghukum seseorang. Rasanya andai tak ada teman-teman lain yang ikut senasib di sini, sudah pasti tempat ini mampu membuat seseorang menjadi putus asa dan berpikir untuk mengakhiri hidupnya," sambung Axton lagi.Sungguh mereka saat ini hanya bisa saling mendengar suara dari lawan bicara

  • Menantu Sang Mafia   Penghuni Ventra Della Terra

    "Oh, astaga! Jadi kita menangkap satu ekor lagi ikan kecil yang tak penting ini? Ckckck! Ini akan membuat tempat ini penuh. Kapan ikan besarnya akan datang ke sini dan kita tangkap?" tanya Alfonso pada Julia dengan nada tal sabar dan terkesan meremehkan."Kau harus sabar jika kau ingin memancingnya datang kemari. Ethan, tidak akan datang ke sini jika dia menganggap ini hanya masalah kecil. Maka kita harus membuat masalah ini besar dahulu agar dia mau datang ke sini tanpa terlalu banyak berpikir dan banyak pertimbangan. Katamu kau ingin membalas dendam padanya, kan?" jawab Julia"Ya, tentu saja! Bagaimana bisa aku melupakan perlakuannya padaku hingga dia bahkan menjebloskan aku di tempat ini. Aku pasti akan membalasnya lebih dari itu!" kata Alfonso.Isaac termangu melihat pemandangan yang berada di hadapannya ini. Tampak Julia dan Alfonso sedang membahas sesuatu yang Isaac dapat simpulkan secara cepat kalau mereka bermaksud menjebak Ethan untuk datang kemari."Julia, katakan padaku ad

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status