Dua puluh menit perjalanan, Davin sudah berada di depan gerbang.Seperti biasa, ia selalu menanyakan kabar kepada ketiga satpam yang berjaga.“Bagaimana rasanya 2 hari disini, Bert?”Albert, anak buah Melvin itu diangkat Davin sebagai satpam rumah.Sepertinya tidak elok kalau menyebut lelaki itu sebagai satpam, lebih ke arah detektif pembantu atau mungkin eksekutor.“Mungkin agak susah beradaptasi, tapi ini sungguh adrenalin baru. Memang tidak sekeras ketika hidup bersama orang-orang Orchid, tapi sensasi ini berbeda.”Setelah basa-basi singkat, Davin masuk ke dalam rumah dan mengemas beberapa pakaian.Tak lupa, senter, jam tangan, sekaligus parfum beracun yang diberi Melvin waktu ada di kebun rahasia juga dibawanya sebagai senjata.Aduh!Davin menepuk jidatnya.“Aku lupa, hari ini ada meeting besar di Nayama, kenapa aku harus mengiyakan permintaan Mr. Smith untuk itu.”Pukul sembilan pagi, mungkin masih sempat.Meeting dimulai pukul satu siang, artinya masih sisa 2 jam untuk misi peng
Sepuluh menit berlalu dan kurang dua teka-teki lagi hingga Davin bisa melewati labirin tersebut.Setelah menyalakan air mancur dan memberi kode kepada Mr. Smith jika dirinya sudah melewati teka-teki kedua, kini dia harus berhadapan dengan game sodoku.Orang biasa mungkin bisa menyelesaikan game ini dengan mudah, tapi untuk sodoku ukuran 13 angka, sangatlah mustahil kalau bukan orang yang benar-benar jenius.Dengan segera, Davin menyelesaikannya dan tersisa tiga kotak kosong yang belum terisi angka.Setelah memastikan semuanya sudah tepat, ia menekan tombol hijau dan bam ... semak belukar tersebut terbuka dan mempersilakannya masuk lebih dalam.Tiga menit setelahnya, terdengar sebuah teriakan yang sangat keras sekali.Sakit!!!Mr. Smith berlari cepat menuju lantai satu dan membuka pintu istana.Karena tidak melihat siapa yang berdiri di depan pintu, ketua polisi istana tersebut menabrak seseorang.“Ahahaha, kau lucu sekali, Smith. Jangan kira aku tidak bisa melewatinya. Memang agak sul
Seminggu setelah mendapat laporan seperti itu, Mr. Smith langsung menyuruh Peter untuk menyelidiki Possilpark dan menemukan Hans sedang berpesta disana.“Hanya Hans yang tahu jika Nayama adalah perusahaan milikku. Tidak ada orang luar lain, mungkin hanya Melvin, Greg, atau dari keluarga Setiawan saja.”“Maka dari itulah aku curiga kepada kepala kawasan Raeburn Place itu. Gerak-geriknya akhir-akhir ini tidak terpantau.”Seorang lelaki naik menuju lantai empat istana dengan membawa senapan laras panjang.Di pundaknya, terdapat tiga bintang yang tersemat dan ia menggunakan beret hijau kebanggan dengan lambang bintang di depannya.Sebelum melapor, lelaki itu memberi hormat kepada Mr. Smith dan Davin, kemudian membungkukkan badan.“Semua persiapan sudah selesai, dua mobil jeep sudah datang dari pangkalan militer Edinburgh.”“Baiklah, Tuan, kita siap berangkat kapanpun.”“Kalau begitu, segera komando pasukan untuk menyusur jalanan Livingston lebih dulu. Aku curiga ada mata-mata yang sedang
Saat berjalan pelan, Davin menembakkan satu peluru sembari mengendarai mobil.Aaaaaaa!Suara teriakan terdengar begitu peluru melesat dan menuju jerami dengan celah sempit itu.Bidikan Davin tepat mengenai celah dan boom ...Seseorang keluar dari jerami dengan posisi mata sudah berdarah-darah. Teriakan itu sangat melengking.“Benar dugaanku, ada mata-mata disini,” batin Davin dalam hati.Seketika setelah tembakan itu dibuka, ada banyak orang keluar dari balik dedaunan tebu yang tingginya hampir satu meter setengah.Adu tembak tidak tertahankan.Davin langsung meminta semua mobil menyusun formasi melingkar dengan Gallardo hijau sebagai pusatnya.Dua jeep dan dua avanza modif itu sengaja didesain dengan bemper dan body tahan peluru.Prioritasnya hanya satu, Davin tetap dalam keadaan aman dan mobilnya tidak tergores sedikitpun hingga Hans berhasil ditangkap....Disaat peperangan sedang pecah di tengah perkebunan Livingston, Hans sedang berpesta dengan para mafia narkoba di Possilpark.S
Sepuluh menit berlalu dan kurang dua teka-teki lagi hingga Davin bisa melewati labirin tersebut.Setelah menyalakan air mancur dan memberi kode kepada Mr. Smith jika dirinya sudah melewati teka-teki kedua, kini dia harus berhadapan dengan game sodoku.Orang biasa mungkin bisa menyelesaikan game ini dengan mudah, tapi untuk sodoku ukuran 13 angka, sangatlah mustahil kalau bukan orang yang benar-benar jenius.Dengan segera, Davin menyelesaikannya dan tersisa tiga kotak kosong yang belum terisi angka.Setelah memastikan semuanya sudah tepat, ia menekan tombol hijau dan bam ... semak belukar tersebut terbuka dan mempersilakannya masuk lebih dalam.Tiga menit setelahnya, terdengar sebuah teriakan yang sangat keras sekali.Sakit!!!Mr. Smith berlari cepat menuju lantai satu dan membuka pintu istana.Karena tidak melihat siapa yang berdiri di depan pintu, ketua polisi istana tersebut menabrak seseorang.“Ahahaha, kau lucu sekali, Smith. Jangan kira aku tidak bisa melewatinya. Memang agak sul
Peter, mantan detektif yang kini menjadi salah satu staff ahli di Nayama, menyelidiki markas Lone Werewolf yang berada di Possilpark.Sejauh ini, tidak ada keributan yang ditimbulkan oleh mereka.Hanya saja, ada keanehan yang sering terjadi ketika malam hari di Nayama.Rerata petugas keamanan mengaku jika tiap malam ada orang misterius yang meletakkan beberapa paku di depan gerbang perusahaan.Entah darimana mereka tahu kalau perusahaan itu adalah milik Davin dan langsung berada dalam pantauan Prince Eiduart.Seminggu setelah mendapat laporan seperti itu, Mr. Smith langsung menyuruh Peter untuk menyelidiki Possilpark dan menemukan Hans sedang berpesta disana.“Hanya Hans yang tahu jika Nayama adalah perusahaan milikku. Tidak ada orang luar lain, mungkin hanya Melvin, Greg, atau dari keluarga Setiawan saja.”“Maka dari itulah aku curiga kepada kepala kawasan Raeburn Place itu. Gerak-geriknya akhir-akhir ini tidak terpantau.”Seorang lelaki naik menuju lantai empat istana dengan membawa
“Bukankah Gallardo ini akan menyita perhatian publik, Tuan?”“Tentu ... tidak mungkin tidak.” Davin menyela.Kursi mobil sport itu hanya ada dua dan Davin langsung yang menyetir.Dengan ditemani Mr. Smith sebagai penjaga sekaligus bodyguard pribadi Davin, mereka langsung berangkat menuju Glasgow.Tak diragukan lagi, suara deru Gallardo tersebut memicu riuh para pejalan kaki di sekitar Highway Street.Rute kali ini memang sengaja dibuat melingkar.Dari istana, bisa saja Davin melewati Stockbridge, tapi itu bukanlah pilihan terbaik karena disana adalah markas Lone Werewolf.Akhirnya, jalan memutar ditempuh, melewati Highway Street yang sedikit padat karena salju tidak turun hari ini, lantas menuju pinggiran Blackford.Usai melewati beberapa kedai makanan yang berjejer di perbatasan Blackford dan Livingston, mereka mengambil arah memutar, menuju arah Utara.Rute awal sudah ditentukan Davin sebelum berangkat. Jadi, begitu sampai di Glasgow, mereka akan tiba 10 menit lebih lama dari 2 jeep
“Cantik mana antara diriku, atau perempuan yang ada disana?” tanya wanita itu, dia coba menggoda Hans yang merupakan sosok penting di Raeburn Place.“Tidak ada yang lebih cantik darimu, Sayang. Kau sempurna, jelmaan bidadari.”Hans mencoba membuka topeng sabrina perempuan itu, tapi ditolaknya dengan halus.“Sstt ... kecantikanku sudah nampak tanpa perlu kau buka topeng ini.”Perempuan itu menggeliat di atas pangkuan Hans.Meskipun sudah memasuki kepala lima, dia tetap suka jajan dan menikmati kegiatan klub malam.Bisa dimaklumi, ketika di Raeburn Place, dia harus menjaga martabatnya sebagai kepala kawasan yang disegani dan memiliki wibawa tinggi.Berbeda halnya ketika ia berada di Possilpark, kawasan penuh dengan sindikat narkoba dan pengangguran yang hobi mabuk-mabukan.Ia bebas berekspresi tanpa takut diketahui orang-orang Edinburgh.Tanpa sadar, perempuan itu adalah mata-mata yang diutus Peter, detektif suruhan Mr. Smith untuk mengorek informasi tentang Hans.Viona.Nama yang cukup