Jagat menunjukkan foto itu di depan Hakim, jelas itu memang berlatar di kamar Aghnia, “Ini, adalah bukti yang menyatakan bahwa terdakwa memang menyiapkan ini semua karena terdakwa memiliki dendam kepada korban!” ujar Jagat. Aghnia begitu terkejut karena ia tidak mengetahui bagaimana Jagat bisa memiliki foto tersebut. Yang dimana, Aghnia sendiri tahu itu bukan merupakan foto yang sesungguhnya.“Apa? Kenapa ada foto tersebut dan kenapa latar foto itu adalah kamarku?” batin Aghnia, Aghnia melihat senyum wajah dari Sophie yang sudah sangat jelas bahwa itu merupakan rencana dari Sophie untuk merekayasa sebuah bukti, “Bagaimana, Aghnia? Terkejut, ya.” batin Sophie yang melihat wajah Aghnia. Namun, Baron masih begitu santai dengan apa yang diberikan oleh Jagat. Baron, bahkan tidak menganggap itu sebagai sesuatu hal yang berbahaya. Akan tetapi, Jagat masih bersikukuh bahwa Baron memang menyiapkan itu untuk menghajar Ivan, “Saudara Baron! Bagaimana, Anda menjelaskan ini semua?” tanya Jagat
Suara ledakan yang begitu besar terdengar di wilayah tersebut, mereka semua benar-benar terkejut karena ada sebuah tragedi tersebut. Kepingan-kepingan dari mobil tersebut sempat terpental kemana-mana, Baron langsung melindungi Aghnia dengan memeluknya lalu sebuah kepingan mobil itu mengarah ke Baron. Aghnia yang melihat itu pun berteriak, “Awas Baron!” teriak Aghnia. Baron langsung mengambil sebuah kuda-kuda yang difokuskan pada kakinya, kemudian Baron menendang kepingan itu dan melihat ke arah ledakan.“Apa-apaan itu? B*m bunuh diri?” gumam Baron. Baron sempat melihat arah pasukannya bersembunyi, “Mereka, tidak mungkin melakukan ini. Lantas, apa ini semua?” gumam Baron. Aghnia benar-benar syok setelah kejadian itu, dan Aghnia pun gemetar sembari matanya melihat ke arah ledakan, “B-baron, apa itu?” tanya Aghnia dengan suara yang begitu gemetar. Baron langsung menutup mata Aghnia dan menenangkannya, “Jangan, dilihat terus! Bukan apa-apa!” Kehebohan jelas saja terjadi, para Poli
Baron melihat pria yang memakai jas dan usianya sebaya dengan Baron yaitu 35 tahun, dengan tinggi sekitar 180 cm, rambut yang ikal, serta wajah blasteran Eropa datang dan langsung menghina Baron. Pria itu menatap Baron yang sedang duduk. Baron pun, lantas berdiri seketika itu juga ketika melihat pria yang ia kenal.“Rupanya itu, kau? William Vigo?” William, merupakan anak pertama dari keluarga Vigo, kakak dari Lucas dan juga Vanessa Vigo. William sempat terkejut melihat tinggi Baron yang melebihinya sekarang, “Apa yang sudah ia lakukan selama ini?” batin William. William yang baru pulang dari tugas di luar negeri pun langsung datang ke rumah sakit, karena ia memiliki beberapa kolega yang harus ia kunjungi.“Kau, masih tidak berubah banyak ya, Baron? Masih saja seperti dulu, serampangan dan juga tidak berbudi luhur!” hina William pada Baron. Baron yang sedari kemarin menerima banyak sekali masalah pun cukup terpancing emosinya. Namun, kini Baron harus menahan diri karena ia tida
William jelas begitu curiga dengan Baron yang bisa memiliki uang yang banyak, meskipun hanya untuk membiayai pengobatan Aghnia. William menaruh curiga dengan menyatakan bahwa Baron mendapatkan uang itu dari cara yang kotor, “Mengaku saja, Baron! Kamu mendapatkan itu dengan cara yang kotor, kan?” tanya William. Baron pun tertawa sinis padanya dan berkata, “William, aku tidak mungkin melakukan hal yang rendah seperti itu! Aku tidak sama dengan dirimu!” ucap Baron. William pun tersulut emosi oleh Baron dan ia langsung menarik kerah Baron, “Ada baiknya, kamu menjaga mulutmu itu! Ingat, keluarga Vigo bisa menghancurkan keluarga Hasya dengan mudah. Jika, kamu masih melakukan hal seperti itu!” ujarnya dengan penuh emosi. Baron pun melepaskan tangan William dengan mudah, “Jangan membuat Baron Vasilias marah! Itu adalah peringatan pertama untukmu! Sekarang, pergilah!” tegas Baron yang langsung menghempaskan tangan William. Baron pun pergi untuk melihat ruangan yang akan ditempati oleh Ag
“Nah, Jessica! Ada baiknya kamu pergi!” ujar Baron dengan melihat Jessica yang posisinya sama seperti ia melihat Jessica saat ia dibuang dulu. Namun, posisi yang berubah sekarang. Karena Jessica sudah tertangkap basah oleh Baron dengan membawa ponsel untuk merekam percakapan dengan Baron, “Apa kamu melakukan ini karena suatu hal? Membantu suamimu untuk dapat memberatkan tuntutan kalian?” tanya Baron. Jessica menatap Baron dari bawah, Jessica benar-benar dibuat mati kutu oleh Baron. Karena, ia sudah berulang kali melihat Baron yang dapat menghancurkan sesuatu dengan mudah, “Bagaimana mungkin, dia menjadi seperti ini?” gumam Jessica. Baron pun melemparkan ponsel yang benar-benar sudah rusak dan tidak bisa untuk diperbaiki ke Jessica, “Aku, memberi peringatan untuk ayah. Aku, benar-benar memegang semua hal yang dilakukan olehnya!” ujar Baron. Baron kembali menyuruh Jessica untuk pergi, namun karena Jessica masih belum mampu untuk bergerak maka Baron memaksa Jessica untuk berdiri dan
Baron memberitahu hal tersebut dikarenakan kejadian tersebut cukup aneh, kedua polisi itu pun bertanya kepada Baron, “Sukarelawan?” “Iya, jujur saja cukup aneh jika mereka meledakan b*m saat persidangan saya berlangsung, mungkin ada satu orang yang mendalangi kejadian ini,” ujar Baron, “Jadi, apa Anda memiliki kecurigaan terhadap seseorang?” tanyanya. Baron menggeleng karena ia sendiri tidak bisa memastikan apa yang mendasari kejadian tersebut, “Jujur, saya tidak tahu karena ini benar-benar mendadak bukan hal yang berlangsung begitu saja. Pasti, orang dibalik ini sudah menyiapkan semuanya dengan sangat matang!” jawab Baron. Polisi pun terus mencatat kesaksian Baron hingga mereka selesai, “Terima kasih, atas kesaksian Anda, pak Baron!” kata Polisi itu dengan memberikan tangannya untuk berjabat tangan dengan Baron, “Sama-sama, pak!” Kedua polisi itu pun pergi dan kemudian Baron kembali ke ruangan dan menunggu Aghnia hingga sadar. Beberapa jam pun berlalu, apel yang tadi Baron pot
Baron memergoki mereka berdua tepat dibelakang mereka, mereka berdua tidak sempat bereaksi begitu jauh hingga mereka tidak menatap Baron.“Siapa kalian dan mau apa kalian di depan kamar ini?” tanya Baron. Mereka berdua hanya saling melirik, karena sebuah palu sudah ada di depan mata mereka, “Oh, tidak mau menjawab, ya?” Tiba-tiba satu orang melakukan serangan spin dengan tangannya ke Baron, Baron langsung menunduk lalu menghantamkan palu itu ke kaki orang yang menyerangnya.“AGHHH!” Orang itu pun menjerit karena sakit yang ia rasakan ketika kakinya dihantam oleh palu, “Pelankan suaramu, istriku sedang tidur!” ujar Baron yang menyumpal mulut orang itu dengan ujung palu yang digunakan untuk mencabut paku. Satu orang lagi pun tidak tinggal diam, ia langsung mengeluarkan sesuatu dari balik sakunya. Baron langsung menarik palu itu dan memutarnya, lalu ia berbalik dan memukul tangan pria itu yang hendak mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. DUAGH! Saat Baron memukul tangan pria
Di sebuah Negeri berdiri seorang yang ditakuti oleh militer di seluruh Negara. Orang dari Asia yang mampu menguasai Eropa dalam pertempuran Agung. Dialah sang Jendral Theos Yang Agung, Baron Vasilias. Di belakang Baron, berdiri barisan para tentara yang sudah menyelesaikan tugasnya, Baron membalikkan badannya dan para tentara itu memberi hormat kepada Baron.Sebelum menjadi sosok jenderal yang ditakuti dan disegani, Baron hanya seorang menantu tak berguna yang selalu diinjak-injak oleh keluarga istrinya.Dulu, di kediaman keluarga Hasya, Baron sering diperlakukan tidak manusiawi. Bahkan, mereka memberi makan Baron dengan nampan dan piring yang biasanya diberikan pada Anjing. Tak hanya itu, ia bahkan dianggap oleh lingkungannya sebagai anak haram yang dibuang oleh keluarganya sendiri.Sampai akhirnya keburukan nasibnya memuncak. Di dalam sebuah kamar, semua keluarga istrinya melihat Baron dan seorang wanita yang merupakan sahabat istrinya tengah berada di satu ranjang dengan tanpa b