Beranda / Romansa / Mencuri Calon Suami Adikku / #012 Acara Yang Sempura

Share

#012 Acara Yang Sempura

Penulis: aisakurachan
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-15 08:52:56

“A…apa semua makanan di sini bebas kacang?” tanya Suri sambil menunjuk ke arah buffet yang makanannya baru berkurang tidak sampai sepertiga.

“Tentu saja. Silakan.” Petugas catering yang sedang membereskan semua sisa makanan itu mengangguk sambil tersenyum. Tampak gembira masih ada tamu yang datang untuk makan.

Karena pesta berakhir lebih cepat, dan hampir seluruh tamu sudah tidak terlihat di resort, seluruh makanan itu pada akhirnya akan terbuang nanti.

Kedatangan Suri—yang masih terhitung tamu disambut dengan cukup ramah, langsung dipersilakan untuk menikmati semua hidangan yang ada di sana.

Begitu ambulans yang membawa Luna berangkat—juga tamu yang lain mulai menghilang dari resort, hal pertama yang dilakukan Suri tentu saja bersenang-senang. Ia melenggang bebas dalam langkah ringan, mengelilingi area resort tanpa takut ada yang marah atau menegur.

Para pekerja di sana memandangnya tentu, tapi Suri tidak peduli, dan mereka sudah terlatih untuk tidak bertanya hal apa yang dilakukan t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anggraina Puspitasari
duh sampai ngejar leland kesini gueee haah
goodnovel comment avatar
Yanti
suri oh suri salah pilih aroma. itukan aroma pemikat wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #022 Pesan Yang Benar

    Suri menyeret kursi terberat yang ada di kamarnya sampai ke belakang pintu, lalu memakainya untuk mengganjal handle agar tidak bisa diturunkan. Itu adalah satu-satunya cara ia bisa mengunci pintu kamarnya.Dulu pintu itu normal, tapi setelah Suri memakainya untuk melarikan diri—Suri lari dan mengunci pintu saat Mark berusaha mencambuknya, mereka membongkar slot penguncinya, agar Suri tidak bisa lagi bersembunyi di dalam kamar.Pintu kamar Suri bisa ditutup, tapi siapa saja bisa masuk tanpa permisi. Maka Suri memakai kursi itu kalau memerlukan privasi lebih—saat tidak ingin Luna masuk ke kamarnya dengan tiba-tiba.Suri membongkar laci yang ada di samping ranjang, membongkar semua isinya—tumpukan pakaian dalam, sampai terlihat dasar dari kayu. Tapi Suri masih meraih, karena dasar dari kayu itu masih bisa diangkat. “Halo… lama tidak bertemu.” Suri tersenyum dan meraih ponsel yang ada di sana. Ada beberapa benda lagi yang ia sembunyikan disana—benda-benda yang terlarang untuk dimilikinya

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #021 Sisa Yang Akhirnya Terjadi

    “Luna… Dear…” Lottie menyambut Luna dengan pelukan dan ucapan sayang tentu. Nada lembut suaranya juga memperdengarkan simpati mendalam—seolah Luna baru saja kembali dari peperangan heroik membela negara.“Kau tidak datang!” Belum cukup untuk Luna, ia masih bisa merajuk sambil menghentakkan kakinya. “Maaf, aku tidak bisa langsung kembali. Saat sampai kau sudah keluar dari rumah sakit.” Lottie mengusap kedua pipi Luna, sambil tersenyum penuh penyesalan.Lottie tidak bisa datang menjenguk Luna karena ia tidak ada di Inggris kemarin. Begitu Luna berangkat, Lottie terbang ke salah satu negara di Asia Tenggara untuk menghangatkan diri. Lottie membatalkan liburan begitu mendengar berita tentang Luna, tapi belum cukup cepat untuk sampai saat Luna membutuhkannya.“Kau seharusnya lebih cepat datang! Aku sendirian di rumah sakit!” Luna masih marah.“Luna, penerbangannya 12 jam lebih. Belum persiapannya. Meski aku memakai jet, bukan berarti bisa sampai secepat itu.” Lottie harus menjelaskan pen

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #20 Mungkin Yang Belum Tentu Lebih baik

    “Apa Grandad ada?” tanya Leland dengan ponsel menempel di telinganya. Ia bicara pada Taylor—asisten yang biasa menemani kakeknya saat di rumah. Membantunya untuk melakukan kegiatan sehari-hari.Kakeknya masih bisa berjalan, hanya sangat mudah lelah. Dan keadaan itu sudah cukup bagus, mengingat bisa tetap hidup di usia 95 sudah setara keajaiban di zaman ini.“Akan saya tanyakan apakah beliau bersedia menerima panggilan dari Anda.” Taylor menjawab dengan sopan, maka Leland menunggu.Martell tidak bisa mengoperasikan ponsel. Selain karena matanya yang sudah tidak mampu menatap tulisan yang terlalu kecil, ia juga malas mempelajari fungsi secara menyeluruh.Tapi tetap mengakui kepraktisan fungsinya. Karenanya, ia membayar Taylor termasuk untuk memfungsikan ponsel. Martell masih bisa memeriksa pasar saham, harga properti, sampai menerima pesan dan panggilan dari ponsel, tapi melalui perantara Taylor.“Apakah Anda akan pergi ke tempat lain atau langsung ke London setelah ini?” Silas yang dudu

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #019 Tamu Yang Agak Tidak Diharapkan

    “Aku as–asisten Luna. Ma—af kalau mengganggu.” Suri tersenyum pada pegawai hotel yang mengantarkan makan malam ke kamarnya. Pria pirang, tidak lebih dari tiga puluh seharusnya.Suri memilih makan di kamar karena tidak lagi menjadi satu-satunya tamu di resort itu. Mereka sudah bekerja dengan normal, menerima tahu, bahkan sudah ada persiapan untuk pesta pernikahan lain.Suri tidak heran karena resort itu memang terkenal sebagai tempat impian bagi banyak pasangan untuk melangsungkan pernikahan. Daftar tunggu untuk melakukan resepsi di sana mencapai dua tahun.“Oh? Rupanya begitu. Saya sudah heran kenapa tadi Anda bertanya tentang foto.” Petugas room service yang membawa makan malam itu kembali tersenyum. Ia sempat mengerutkan kening saat Suri bertanya apakah ada pegawai resort yang mengambil foto saat Luna terserang alergi.Pertanyaan yang tentu mengundang heran, jadi Suri sengaja memakai identitas sebagai asisten Luna agar pembicaraannya tidak mengherankan.“Ya… aku..i..ingin tahu apakah

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #018 'Asisten' Yang Diperlukan

    “Lalu apa yang kau temukan?” Luna langsung mengalihkan perhatian dengan bertanya tentang hasil penyelidikan. “Benar. Aku juga ingin tahu. Marian mengatakan ia sudah sangat berhati-hati.” Leah ikut teralihkan.“Sayangnya tidak ada pihak katering sama sekali tidak mengikutkan bahan kacang di manapun bahkan tidak di dapur. Aku tidak tahu dari mana, yang pasti kau mendapatkannya dari tempat lain.”Leland menjelaskan hasil penyelidikan yang tidak memuaskan. Luna tentu saja langsung menggeram. “Bagaimana bisa begitu? Aku tidak menyentuh apapun!”“Mungkin kau alergi pada benda lain, atau makanan lain yang tidak kau tahu?” Leland menyebut kemungkinan yang tadi sudah dibicarakannya dengan dokter. Bukan tidak mungkin bagi Luna untuk mengembangkan alergi baru yang belum diketahuinya.“Dokter yang mengatakan ini padaku. Kalau kau yakin tidak melakukan kontak dengan sesuatu yang berbahan kacang kemungkinan ini bisa terjadi.” Leland menambahkan saat melihat Luna tampak tidak percaya.“Kau disaran

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #017 Keinginanku Yang Paling Penting

    “Luna, aku yakin Leland sedang berusaha mencari tahu apa yang terjadi. Dia akan segera kemari.”Leah membujuk saat melihat wajah Luna semakin keruh setiap kali panggilannya tidak terjawab.Luna masih bisa paham kalau Leland tidak ada disisinya—karena Leah sudah menyebut apa sebabnya, tapi sama sekali tidak bisa paham kenapa tunangannya itu tidak menjawab panggilannya.“Ya, kata Marian tadi Leland sangat marah padanya, bertanya tentang detail dan lainnya. Aku yakin dia sedang menegur semua orang di resort karena telah lalai dan membuatmu begini.” Teman yang lainnya—Nora, ikut menenangkan.“Sangat… marah?” Luna mengucapkannya dengan terbata, tidak sampai sampai separah Suri, karena masih cukup jelas. Lidahnya masih kaku, dan bengkak di bibirnya juga belum sepenuhnya kembali ke ukuran semula.Selain Leland, Luna juga menjerit saat melihat pantulan wajahnya di layar ponsel tadi. Sudah tidak amat bengkak, tapi masih mengembang. Luna nyaris membanting ponselnya tadi.Tapi untuk saat ini Luna

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status