Share

Bab 14

Penulis: Raja Utara
Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"

Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.

Cantik!

Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.

Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh.

"Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus.

"Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka.

"Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda adalah menerima pembayaran," kata gadis itu dengan tegas.

"Baiklah ...." Manajer itu mengangguk dan menerima kartu kredit gadis itu untuk diproses.

Hal terpenting bagi pihak restoran adalah mendapatkan uang. Jika mereka melaporkan hal ini ke polisi, bahkan jika Josh dan temannya ditangkap, pihak restoran tetap tidak akan mendapat uang. Jadi, manajer itu memilih untuk menerima pembayaran dari gadis tersebut.

Adegan ini menarik perhatian banyak pelanggan di restoran, hampir semua orang beranggapan bahwa gadis ini terlalu polos karena memercayai ucapan kedua orang itu begitu saja. Sementara itu, manajer sedang memproses pembayaran dengan kartu kredit.

Rubeus terus-menerus berterima kasih kepada gadis itu, "Nona, terima kasih karena telah percaya bahwa kami ini bukan penipu. Terima kasih telah membantu kami!"

"Tidak usah berterima kasih. Semua orang pasti pernah kesulitan," kata gadis itu dengan sopan sambil tersenyum.

Josh sangat terkejut melihatnya. Dia tidak pernah menyangka bahwa ada orang yang bersedia membantu, apalagi seorang wanita cantik seperti ini.

"Halo, namaku Josh. Aku penasaran, kenapa orang lain menganggap kami penipu, tapi kamu bersedia percaya pada kami?" tanya Josh dengan penasaran.

"Kalau kamu benar-benar penipu, anggap saja aku sedang sial. Tapi, kalau kamu bukan penipu, berarti aku telah membantu seseorang yang membutuhkan bantuan. Menurutku, hal ini cukup sepadan," kata gadis itu dengan tenang.

Mendengar ucapan tulus gadis itu, Josh merasa agak tersentuh. Wanita ini benar-benar baik hati. Pada saat itu juga, sang manajer kembali ke tempat mereka.

"Kartunya sudah berhasil diproses. Ini bon pembayarannya," kata manajer itu sambil memberikan kartu dan bon pembayaran kepada gadis itu.

Melihat hal tersebut, Josh berkata kepada gadis itu, "Nona, aku akan membuatkan surat utang sekarang. Berikan nomor ponselmu, besok aku akan mengembalikan 10 kali lipat agar kamu tahu bahwa kami ini bukan penipu."

Sebelumnya, Josh telah menyatakan bahwa siapa pun yang bersedia meminjamkan uang, dia akan mengembalikan 10 kali lipat. Jadi, Josh tentu saja akan memenuhi janjinya.

Namun, gadis itu menggelengkan kepala dan berkata, "Nggak usah, aku membantu kalian bukan karena uang. Aku hanya ingin membantu orang saja."

Setelah berkata demikian, gadis itu langsung berjalan keluar. Kepergian mendadak gadis itu membuat Josh kebingungan. Dia mengira gadis itu mungkin membantu karena ingin mendapatkan hadiah 10 kali lipat.

Namun, ternyata gadis itu tidak tertarik dengan uang, bahkan tidak berniat agar Josh mengembalikan uang itu? Dia pergi begitu saja?

"Kak Josh, ini ...," kata Rubeus yang juga kebingungan.

"Ayo!" kata Josh buru-buru. Kemudian, dia berlari menyusul gadis itu bersama Rubeus! Setelah keluar dari restoran, Josh berhasil melihat punggung cantik gadis itu berjalan menjauh.

"Hei, bisa beri tahu kami siapa namamu?" teriak Josh ke arah punggung gadis itu. Josh ingin tahu nama gadis tersebut agar bisa membayar kembali uang yang dia pinjam.

Gadis itu berhenti sejenak dan berkata, "Orang asing."

Setelah berkata demikian, gadis itu berjalan ke sebuah mobil Audi A4 berwarna putih yang diparkir di pinggir jalan. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Mobil itu langsung melaju dan menghilang dari pandangan Josh dalam sekejap.

"Orang asing ... Benar-benar orang asing yang misterius," gumam Josh dalam kebingungannya.

"Josh, apa kita akan membiarkannya membayar untuk kita begitu saja?" tanya Rubeus.

"Tentu saja, aku ingin mengembalikan uangnya. Tapi, sayangnya dia tidak meninggalkan informasi apa pun," ucap Josh dengan tak berdaya sambil mengangkat bahunya.

"Oh, tunggu! Pelatnya!" Tiba-tiba, Josh menepuk kepalanya.

Gadis itu pergi dengan mobil barusan. Jika Josh tahu nomor pelatnya, dia pasti bisa mencari cara untuk menemukannya. Sayangnya, Josh tidak memikirkan hal itu tadi, jadi dia tidak memperhatikan nomor pelatnya.

"Rubeus, apa kamu ingat nomor pelatnya?" tanya Josh pada Rubeus.

"Aku ... aku juga nggak kepikiran tadi," jawab Rubeus dengan senyum getir.

"Hari ini, aku berutang budi padanya. Semoga bisa bertemu dengannya lagi di masa depan ...," kata Josh memandang ke kejauhan. Tentu saja Josh berharap bisa bertemu dengan gadis yang berbaik hati itu lagi. Dia juga ingin membayar utang budi kepada gadis itu.

Namun, dalam dunia seluas ini, tidak semudah itu untuk bertemu dengan orang yang sama lagi. Mungkin saja, dia tidak akan pernah bertemu dengan wanita itu lagi di masa depan.

"Omong-omong, penjahat yang mencuri dompetku! Kalau aku ketemu dia lagi, pasti aku akan menghabisinya!" bentak Josh dengan marah sambil menggertakkan giginya.

Josh tahu bahwa biang kerok di balik semua kejadian ini adalah pencuri yang mencuri dompetnya. Jika dompetnya tidak dicuri, semua ini tidak akan terjadi!

"Ya, pencuri sialan itu! Kalau tertangkap, dia pasti akan menyesal!" sahut Rubeus mengangguk setuju.

....

Sementara itu ....

Di dalam mobil Audi A4 berwarna putih, gadis yang baru saja membantu Josh membayar tagihan itu berkendara dengan penuh konsentrasi. Dia sudah melupakan kejadian dengan Josh barusan. Tiba-tiba, ponselnya berdering.

"Halo, Ayah." Gadis itu menjawab panggilan tersebut.

"Mona, pesta besok sangat penting. Ini terkait dengan kelangsungan hidup perusahaan kita. Kamu tidak boleh terlambat, pastikan untuk datang tepat waktu." Suara seorang pria paruh baya terdengar dari telepon.

"Aku tahu, Ayah. Jangan khawatir, aku pasti tidak akan terlambat," balas gadis itu meyakinkan.

Setelah jeda sejenak, kekhawatiran memenuhi wajah cantik gadis itu. Dia berkata, "Ayah, perusahaan kita memang kecil dan kita tidak punya keunggulan dalam segi harga. Kita tidak bisa bersaing dengan perusahaan lain sama sekali. Aku sangat khawatir. Selain itu, kalau kita masih belum bisa mencapai kesepakatan kali ini ... perusahaan kita mungkin tidak bisa bertahan."

Pria paruh baya di ujung telepon itu terdiam sejenak. Kemudian, dia berkata dengan cemas, "Memang benar kita tidak punya keunggulan. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan ketulusan kita dan berharap Grup Vagant akan melihatnya. Semoga saja akan terjadi keajaiban ...."

....

Keesokan harinya.

Bagi sebagian besar orang, hari ini adalah hari Sabtu biasa. Namun bagi Josh, ini adalah hari diadakannya pesta perusahaan. Pesta ini hanya pesta kecil-kecilan yang diadakan untuk perusahaan yang memiliki hubungan kerja sama dengan Grup Vagant.

Hotel Cloud Summit.

Tempat ini adalah salah satu hotel terbaik di Kota Sunrise. Tidak heran jika Grup Vagant yang merupakan konglomerat besar, memilih tempat ini untuk mengadakan pesta.

Josh datang agak awal, dia sudah tiba di hotel pada pukul sembilan pagi. Berhubung masih ada waktu, Josh mengeluarkan ponselnya dan bermain game di ruang istirahat tamu VIP lantai dua hotel.

Sebagai seorang mahasiswa, meskipun Josh pandai belajar, kadang-kadang dia tetap saja bermain game. Zaman sekarang ini sangat jarang ada yang tidak bermain game. Josh kadang-kadang mengisi waktu senggangnya dengan bermain.

Pada saat itu, pintu ruang VIP terbuka, muncul seorang pria paruh baya yang masuk dengan senyum lebar di wajahnya. "Selamat pagi, Pak Josh. Saya adalah pimpinan Hotel Cloud Summit, Simson Carey. Saya datang untuk menyambut Pak Josh," ucap Simson sambil tersenyum sopan.

Meskipun Hotel Cloud Summit cukup terkenal di Kota Sunrise, tetap saja prestisenya masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Grup Vagant. Grup Vagant adalah konglomerat terbesar di tiga provinsi bagian barat daya dan juga memiliki reputasi berskala nasional.

Status Josh memang hanya seorang direktur cabang, tetapi di balik kantor cabang ini, ada seluruh Grup Vagant yang mendukungnya! Selain itu, Simson mendengar dari Juan bahwa Josh adalah cucu dari Tuan Marcus! Hanya dari statusnya ini saja, sudah sepantasnya Simson menghormati Josh!

"Ternyata Pak Simson dari Hotel Cloud Summit, ya. Saya sudah mendengar namamu sebelumnya." Josh mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Simson.

Hotel Cloud Summit cukup terkenal di Kota Sunrise. Pemiliknya, Simson, juga dikenali banyak orang. Jadi, Josh sudah sering mendengar namanya.

"Ya, dengan saya sendiri. Saya dengar dari Pak Juan, Pak Josh sangat luar biasa. Setelah bertemu dengan Anda hari ini, saya sangat setuju dengan pendapatnya," ujar Simson tersenyum lebar.

"Pak Simson terlalu berlebihan," balas Josh sambil menatap Simson.

Sebelumnya, Josh bahkan tidak berani membayangkan bahwa dia bisa masuk ke hotel bintang lima seperti Hotel Cloud Summit. Saat itu, Simson adalah sosok yang harus dikagumi oleh Josh dan dia hanya bisa mendengar tentang kehebatan Simson dari orang lain.

Namun, sekarang pemilik Hotel Cloud Summit bahkan harus menyambutnya dan memperlakukannya dengan hormat.

"Pak Josh, ini adalah kartu VIP berlian hotel kami. Anggap saja ini hadiah istimewa untuk Pak Josh. Kelak kalau Anda datang ke hotel ini, Anda akan menerima pelayanan terbaik dari staf hotel kami," ucap Simson sambil menyerahkan selembar kartu keanggotaan dengan hormat.

"Terima kasih atas niat baik Pak Simson." Josh tidak sungkan-sungkan dan langsung menerima kartu keanggotaan tersebut.

Melihat Josh menerima kartu itu, Simson tersenyum bahagia. Sebab, hal ini berarti Josh juga menghargainya.

"Pak Josh, silakan lanjutkan kesibukan Anda, saya pamit dulu. Kalau Anda butuh sesuatu, silakan panggil saya kapan saja," ucap Simson sambil masih tetap tersenyum menyanjungnya.

....

Waktu menunjukkan pukul sepuluh, para bos yang diundang untuk menghadiri pesta juga telah berdatangan. Sebagai direktur perusahaan, Juan berdiri di pintu hotel menyambut satu per satu tamu yang datang.

Pada saat itu, sebuah mobil Mercedes berhenti di depan pintu hotel. Seorang pria paruh baya botak turun dari mobil, diikuti oleh seorang pria muda. Jika Josh berada di sana, dia akan segera mengenali pria muda itu. Sebab, pemuda itu adalah teman sekelasnya, Armand!

"Selamat datang, Pak Adam dan Tuan Armand!" Juan menyambut kedua orang itu dengan senyum lebar, seperti yang dia lakukan kepada para bos lainnya.

Ayah Armand yang bernama Adam Ezra, tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Juan dan berkata, "Pak Juan terlalu sungkan. Seharusnya aku yang harus memberi selamat padamu. Selamat atas kemenanganmu melawan Keluarga Osborne dan naik pangkat menjadi direktur. Mohon bantuan Pak Juan ke depannya, ya?"

"Pak Adam, aku tidak berani mengambil keputusan untuk sembarangan memihak pada orang. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dirut baru kami. Kalau Dirut menyuruhku bekerja sama dengan Pak Adam, aku pasti akan menurutinya," kata Juan. Maksud dari ucapan Juan sangat jelas, dia hanya akan mendengarkan perintah dari Dirut baru.

"Tentu saja! Benar kata Pak Juan!" kata Adam sambil mengangguk dan tersenyum.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status