Share

Part 22. Tetangga Rese

Mata Abah begitu membesar dan bulat sempurna karena terhenyak dengan ucapan menantu yang tak diharapkannya itu. Ia menaikkan kaki hendak melangkahi meja.

"Gio!" 

Namun, mama mertuaku bergerak lebih cepat. Beliau menarik bahu putranya, mendorong ke kursi, lalu--

Plak

Dua kali tamparan menyerang pipinya.

"Ma ...?"

"Jangan bicara lagi! Mama tak pernah mengajarkan kamu menjadi anak yang kurang ajar. Mama sekolahkan kamu tinggi-tinggi supaya berpendidikan dan beradab. Tapi nyatanya, kamu hanya mempunyai pangkat tanpa etika! Mama malu dengan tingkah kamu, Gio!"

"Ma, sudah. Mas Gio hanya berkata yang sebenarnya. Mungkin dia sedang emosi jadi tidak sadar berkata seperti itu."

"Kamu jangan membela suamimu kalau dia bertingkah seperti ini, Sari?! Mama tidak mau kelak cucu Mama diwariskan sifat kurang ajarnya."

"Kenapa selalu Gio yang disudutkan, Ma? Apa Mama lebih sayang Rimar daripada Gio--anak Mama, sekarang?!"<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status