Share

45. Maafkan Aku, Bunda

Dzi yang sedang frustasi karena hinaan Nancy mengendarai motornya meninggalkan rumah. Hatinya benar-benar hancur menerima kenyataan bahwa dia ditolak oleh ibu dari laki-laki yang dicintainya selama ini. dipermalukan sedemikian rupa oleh wanita yang melahirkan kekasihnya adalah rasa sakit tersendiri baginya.

“Yaa Allah, ampunilah aku bila aku sedih karena hinaan manusia padaku. Aku benar-benar sakit hati atas ucapan yang ibunya Sahal ucapkan di hadapan teman-teman remaja masjid, hiks. Ampuni aku karena aku tidak bisa mengendalikan emosi saat ini, hiks”

Dzi menyeka air matanya dengan tangan kirinya, sedang tangan kanan ia gunakan untuk memegang kemudi motornya. Sesekali ia kehilangan konsentrasi dan hampir menabrak kendaraan di depannya. Mata Dzi yang kabur karena air mata, membuat dia tidak bisa melihat jalan yang ia lewati.

“Hei, kalau sedang menangis jangan naik motor. Kau mau mati karena keteledoranmu hah?”

Dzi menoleh ke laki-la

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status