Share

Sebelas

Diamnya aku pasti bikin Mas Brian bingung. Seperti sekarang, dia sibuk bertanya keinginanku. Semalam, dia menantangku. Kini, dia sibuk mencari perhatianku.

"Aku kerja nggak apa-apa?" tanyanya.

"Hmm ...." Aku hanya berdehem saat dia bertanya.

"Fit jangan seperti itu. Setidaknya kamu menjawab. Kalau kamu mau aku belum masuk kerja, nggak masalah."

"Aku harus bagaimana?"

"Nah, kaya gitu aja. Ngomel nggak masalah, asal jangan Diamin aku."

Aku melirik kesal. Apa dia lupa kesalahannya, memeluk wanita lain di depanku. Hah, kesal sekali mengingat kenapa mantan pria itu berdatangan mengganggu pernikahanku, walaupun hanya pernikahan settingan.

"Aku kasih uang jajan buat traktir Murni. Pasti kamu telepon temen kamu, kan?"

Kenapa dia tahu aku mau bertemu dengan Murni? Pasti dia dengar saat aku meneleponnya semalam. Dasar tukang menguping.

"Kasih kabar, jangan ngilang. Inget, jangan dua-duaan sama Coky."

"Bukannya kebalik?"

"Mas jalan dulu," ucapnya tanpa menjawab pertanyaanku.

Aku bergegas merapik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status