Share

Dua Puluh Dua

Setelah tahu aku hamil, Mas Brian semakin perhatian padaku. Hari ini dia mengajakku jalan pagi, dan bilang akan mengajak belanja kebutuhan selama hamil. Begitu juga baju sampai keperluan pakaian hamilku.

"Segerkan Fit," tanyanya sambil melompat-lompat, dan menggerakkan kedua tangannya.

"Iya Mas, udah lama aku nggak ke taman ini. Jadi inget lagi pacaran, Eh ... salah deh, waktu masih jadi pembantu kamu," ungkapku dengan senyum.

"Fit, sekarang manggil aku jangan Mas dong. Kan, kita mau punya anak, Jadi manggil aku Dady ya. Biar anak kita nanti manggilnya juga Dady." Senyum lebar tersirat dari bibirnya.

"Dady?" tanyaku seakan tak percaya.

"Yes, Mommy."

"What? Mommy?" tanyaku sambil terkekeh

"Iya, Momy and Dady," tambahnya.

Ya Tuhan lucu sekali suamiku ini. Mungkin dia cocok dipanggil dengan sebutan Dady. Lah aku? Mommy? Biasanya makan ubi dan Singkong mau gaya-gayaan manggil mommy.

"Mom? "

"Yes, Dad. Heheheeh .... " jawabku sambil terkekeh.

"Kok ketawa? Ada yang lucu?"

"Ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status