Share

Perhatian yang Meluluhkan

Sudah hampir tengah malam saat Aga tiba di rumah. Hal yang tidak dia duga bahwa ternyata sang penghuni masih setia menunggu kepulangannya. Baru saja akan memutar handle, pintu sudah terbuka lebih dulu, menampilkan wajah lelah Alina dengan Langit yang merengek pelan dalam dekapannya.

"Kenapa belum tidur?" tanya Aga keheranan. Pasalnya, malam telah cukup larut untuk membiarkan bayi satu bulanan tetap terjaga.

"Dia tidak mau tidur, terus menangis saat aku membaringkannya di kasur," adu Alina dengan wajah pucatnya. Aga dapat menebak bahwa wanita di depannya belum beristirahat sepanjang hari.

Hari ini memang hari pertama Aga keluar rumah setelah menganggur dan menjadi partner Alina dalam mengurusi Langit. Namun, biasanya bayi ini akan tidur dengan mudah setelah perutnya terisi penuh.

"Maaf, aku tidak memasak apapun," sesal Alina. Wanita itu menutup pintu setelah Aga melangkah masuk.

"Kau sudah makan?"

Alina menggeleng lemah. Dia benar-benar kelabakan sejak Aga berpamitan tadi pagi, bayi in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status