Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 169. Langkah Zora yang Mencurigakan

Share

169. Langkah Zora yang Mencurigakan

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-13 22:26:37

"Kau terlihat sibuk akhir-akhir ini," ucap Dursila. "Apa semuanya baik-baik saja?"

Noah menarik napas pelan. "Ya, semuanya baik-baik saja, Oma."

Dursila menyipitkan matanya. "Benarkah? Tapi mengapa aku merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

Noah tetap tenang. "Aku tidak menyembunyikan apa pun."

Oma Dursila mendekat dan duduk di hadapannya. "Noah, aku mengenalmu lebih dari siapa pun. Kau tidak bisa membodohiku."

Noah diam, menunggu apa yang akan dikatakan neneknya.

"Aku merasa Zora juga menyembunyikan sesuatu. Dia terlalu... gelisah akhir-akhir ini. Kau sadar itu?"

Noah menatapnya tanpa ekspresi. "Mungkin dia hanya lelah."

Dursila menyandarkan punggungnya ke kursi. "Aku ingin tahu sesuatu, Noah. Tentang gadis itu... Jasmine."

Noah tetap menjaga ekspresinya. "Apa maksud Oma?"

"Aku melihatmu sangat protektif terhadapnya. Dan aku tidak bodoh, Noah. Aku tahu ada hubungan khusus antara kalian," ujar Dursila, matanya mengamati reaksi Noah. "Siapa dia sebenarnya untukmu?"

Jantung Noah ber
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   385. Hujan yang Jatuh Tanpa Janji

    Tangannya menggenggam tangan Jasmine, erat. “Aku mencintaimu, Jas. Itu tidak berubah.”Jasmine menatap matanya. “Tapi kalau yang mereka bilang benar... kalau aku memang anak dari hubungan rahasia ayahmu—artinya...”“Kau tetap perempuan yang aku cintai.” Noah tak membiarkannya menyelesaikan kalimat. “Mau kau siapa pun, dari mana pun, masa lalu itu tidak membuatku berubah. Aku tahu hatimu. Aku tahu kamu bukan orang jahat.”Air mata Jasmine mengalir. “Aku hanya takut... semua ini terlalu rumit.”Noah mengangguk. “Memang rumit. Tapi kita hadapi. Bersama.”Di tempat lain, Oma Dursila duduk sendiri di ruang kerjanya. Di meja kayu antik yang telah menampung berbagai rahasia keluarga selama puluhan tahun, ia membuka satu amplop terakhir dari penyelidik pribadinya.Satu lembar foto tua. Seorang wanita muda dengan wajah yang sangat mirip Jasmine, berdiri di samping seorang pria yang tak asing baginya—Dirgantara Sr.Dan catatan di bawahnya: “Astari Wulandari. Perempuan yang pernah menghilang set

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   384.  Jejak yang Terlacak

    Langkah Noah terdengar mantap menyusuri lorong menuju ruang tamu, tapi di balik wajah tenangnya, pikirannya berkecamuk. Setelah semua percakapannya dengan Jasmine semalam—yang meskipun singkat, terasa begitu penting—ia tidak menduga pagi ini harus kembali berhadapan dengan masa lalu... dan dengan Harness.Begitu pintu ruang tamu dibuka, Noah menemukan Harness berdiri dekat jendela, memandangi taman depan seperti sedang menyusun strategi. Penampilannya rapi seperti biasa—kemeja putih tanpa kerutan, jas abu-abu ringan, dan aroma parfum mahal yang terlalu kentara. Tapi yang lebih mengganggu Noah bukan penampilan pria itu, melainkan ekspresi matanya yang terlalu tenang. Terlalu yakin.“Noah,” sapanya, menoleh dengan senyum lebar yang terasa dingin. “Akhirnya kita bisa bicara.”Noah tidak menjawab langsung. Ia melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya. “Apa yang kamu mau, Harness?”“Santai dulu.” Harness duduk tanpa diminta, menyilangkan kaki dengan sikap familiar yang mengganggu. “Aku

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   383. Jejak dalam Senyap

    Kabut pagi menggantung rendah ketika mobil yang dikendarai Noah melintasi jalan kecil berliku menuju sebuah desa tua di pinggiran kota. Tanah lapang dan hamparan sawah mengapit mereka di kiri kanan, menciptakan suasana tenang namun mencekam. Di sampingnya, Jasmine duduk diam, memeluk tasnya erat. Matanya tak lepas dari pemandangan luar, meski pikirannya jauh melayang ke masa lalu yang perlahan terkuak.“Mereka bilang Ibu Nur tinggal di sini setelah keluar dari rumah keluarga Dirgantara?” gumam Jasmine tanpa berpaling.Noah mengangguk. “Menurut catatan sipil, dia sempat mengajar mengaji dan jadi bidan di desa ini. Tapi setelah dia wafat, tak banyak yang tahu soal riwayatnya.”Mereka akhirnya tiba di sebuah rumah kayu sederhana dengan pagar kayu lapuk dan halaman kecil yang ditumbuhi rumput liar. Seorang wanita paruh baya keluar saat mendengar suara mobil berhenti.“Selamat pagi,” sapa Noah sopan sambil turun dari mobil. “Kami mencari informasi tentang Bu Nur Halimah... Apakah benar bel

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   382. Saksi yang Terlupakan

    Ruang tengah keluarga Dirgantara mendadak terasa lebih dingin. Dokumen yang baru saja diletakkan Harness di atas meja seolah membawa kabut masa lalu kembali menyeruak, mengusik ketenangan yang baru saja mereka cicipi.Jasmine memandangi lembaran itu tanpa berani menyentuhnya. Tangannya sedikit gemetar, dan jantungnya berdetak tak menentu.“Apa maksudmu... 'saksi atas sesuatu yang lebih besar'?” tanyanya dengan suara pelan namun tajam.Harness menatap Noah sejenak, lalu berpaling pada Jasmine. “Nama wanita yang mengasuhmu dulu, yang kau panggil 'Ibu Nur'... dia bukan hanya pengasuh. Ia pernah bekerja di rumah ini. Bertahun-tahun lalu, sebelum kamu dilahirkan.”Oma Dursila menegang di tempatnya. Tatapannya menajam, tapi ia tetap diam. Noah, di sisi lain, maju selangkah. “Kamu serius? Kenapa ini baru sekarang disampaikan?”“Karena aku baru mendapatkan informasi ini kemarin malam,” jawab Harness. “Aku menelusuri dokumen lama, dan menemukan surat kerja atas nama Nur Halimah. Ia bekerja seb

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   381. Ketika Kebenaran Menyakitkan

    Pagi di rumah besar keluarga Dirgantara biasanya diiringi oleh suara pelayan yang sibuk menata meja makan dan aroma teh hangat dari dapur utama. Tapi pagi ini, ada sesuatu yang berbeda. Udara seolah berat, dan diam-diam, perubahan mulai menyusup ke dalam ruang-ruang yang selama ini penuh intrik.Oma Dursila duduk di kursi rotan di beranda samping, mengenakan selimut tipis di pangkuannya. Matanya menatap kosong ke halaman yang mulai basah oleh embun. Di meja kecil di sampingnya, tergeletak laporan DNA yang sebelumnya ia kira akan menjadi senjatanya.“Jadi akhirnya... mereka bukan sedarah,” gumamnya lirih.Langkah kaki pelan menghampiri. Itu adalah Harness, pria yang selama ini ia tugaskan untuk menjaga agar Noah tetap pada 'jalurnya'. Tapi hari ini, ekspresi Harness berbeda. Tidak lagi datar, tidak lagi patuh sepenuhnya.“Oma,” sapa Harness pelan. “Apa yang akan Oma lakukan sekarang?”Oma tak menjawab segera. Ia meremas selimutnya erat, lalu berkata dengan suara berat, “Seharusnya aku

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   380.  Di Ujung Kebenaran

    Malam datang lebih cepat dari biasanya. Langit mendung menutup remang senja, seolah menandai bahwa sesuatu yang besar akan terjadi. Di ruang kerja keluarga Dirgantara, suasana terasa seperti di ujung pisau. Sunyi, namun penuh ketegangan yang menggantung di udara.Noah duduk di sisi kanan meja panjang, sementara Jasmine berdiri di dekat jendela, kedua tangannya saling menggenggam erat. Di antara mereka, sebuah amplop cokelat besar dengan segel laboratorium tergeletak di atas meja—hasil tes DNA yang diminta Noah secara diam-diam dengan perantara seorang dokter kenalan Bibi Ayu.Mata mereka sama-sama tertuju pada amplop itu. Tak ada satu pun yang bicara, seolah kalimat apa pun akan jadi pemicu kehancuran.“Aku bisa buka sendiri kalau kamu belum siap,” suara Noah pelan tapi berat.Jasmine menggeleng. “Aku mau tahu juga. Kita harus tahu bersama. Apa pun hasilnya... kita hadapi bareng.”Noah mengangguk, lalu dengan tangan sedikit gemetar, ia merobek segel amplop itu dan mengeluarkan lembara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status