Share

Masih Terluka

Adriana terkesiap, tersadar oleh situasi yang melingkupi dirinya. Tangannya terangkat, lalu menampar pipi Daren dengan keras. Napasnya tersengal-sengal. Dengan sekuat tenaga dia mendorong tubuh Daren menjauh darinya.

"Aku tidak akan membiarkanmu melakukannya untuk kesekian kalinya," ucap Adriana dengan nada gusar. Kelopak matanya terasa basah, dan sebentar lagi air matanya jebol karena pertahanannya runtuh.

Daren memegang pipinya yang terasa sakit. Tersadar dari kelakuan buruknya, dia menatap Adriana lekat-lekat. Sedikit banyak dia menyesali perbuatannya. Entah kenapa dia bisa mencium paksa Adriana, dan membuat Adriana begitu tersiksa.

"Maafkan aku." Daren berjalan mendekati Adriana. "Aku lupa diri. Tidak seharusnya aku melakukan itu."

"Jangan katakan apa-apa. Aku tidak ingin mendengarnya," kata Adriana pahit. Dia berjalan mengambil tasnya yang tergeletak di atas meja, lalu bergegas meninggalkan Daren.

"Adriana... tunggu. Aku akan mengantarmu pulang," sergah Daren. Dia segera menyusu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status