Share

Bukan Permintaan, Tapi Perintah

Adriana menarik tangannya kuat-kuat. "Lepaskan tanganku."

"Bantu aku bangun," pinta Daren setelah melihat Adriana hampir menangis karena dirinya.

Adriana menarik tangan Daren agar laki-laki itu bisa menegakkan punggungnya. Setelah memastikan Daren mampu duduk dengan benar, Adriana melepaskan pegangannya. Dia mundur beberapa langkah karena dia merasa sangat sesak saat berdekatan dengan Daren dalam suasana seperti sekarang ini. Tanpa terlihat jelas, dia mengusap setitik air mata di sudut matanya.

"Kapan kau datang ke sini?" tanya Daren, mencoba mengusir keheningan di antara mereka berdua.

"Jam sebelas malam. Seseorang menghubungiku, dan memintaku untuk datang ke sini setelah memberi tahu kecelakaan yang kau alami," jawab Adriana panjang lebar.

"Kau pasti terburu-buru hingga tidak sempat berganti pakaian," seloroh Daren sambil menahan senyum saat melihat piyama Adriana yang bermotif karakter hello Kitty.

Wajah Adriana langsung merona saat mendengar olok-olok dari Daren. Mungkin Daren mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status