Share

Gelar Duchess

Di luar ruangan telah menunggu tiga pelayan pribadi Atthy, mereka segera menunduk segera menyambut Hugh keluar dari kamar Atthy. Mereka semua berbisik dengan wajah merona mengingat Hugh dan Atthy majikan mereka baru saja menghabiskan malam bersama.

''Tuanku... Apa ada hal yang harus saya persiapkan?'' Tanya Helena yang baru saja datang, segera menghampiri tuannya.

''Panggil Alwyn ke ruanganku segera, dan juga panggil Dr. Windfold untuk melihat kondisinya!'' seru Hugh memerintah.

''Maaf, tuanku?!'' Seru Helena dengan wajah bertanya.

''Dia... Sepertinya terluka, tidak... Dia, memang terluka... Sudahlah!... Kau urus saja dia!'' seru Hugh, dia berbicara dengan kaku.

Helena heran melihat ekspresi canggung dari tuannya, ekspresi yang sangat jarang di perlihatkan oleh Hugh, meski pun pada Helena. Wanita paruh baya yang melayani keluarga Drustan sejak Hugh belum di lahirkan. Helena heran, tapi dia juga senang melihat wajah tersipu mantan tuan mudanya.

''Wow... Sepertinya, malam ini menjadi malam yang indah untuknya. Kau hebat Duchess, bisa membuat si keras kepala ini menampakkan ekspresi yang lucu. Akhirnya, musim semi datang juga padamu Tuan Muda...'' Gumam Helena di dalam hatinya.

Helena bersorak gembira di dalam hatinya di balik ekspresi profesionalnya sebagai seorang kepala pelayan yang paling di percaya Hugh. Helena Witmore, seorang pegawai wanita yang telah bekerja di keluarga Drustan semenjak dia masih sangat muda. Dia telah menyaksikan tumbuh kembang para tuan mudanya, bahkan semenjak kelahiran kakak tertua Hugh, walau hanya sebagai pelayan biasa.

Sekarang ketika Hugh menjadi seorang Duke, Helena yang sudah puluhan tahun menjadi abdi di keluarga Drustan, di percaya untuk memegang jabatan sebagai Kepala pelayan di kediaman Duke Hugh Ethan Drustan. Terhitung telah lima tahun sejak Hugh di angkat menjadi Duke, Helena sudah melayaninya sebagai seorang Kepala pelayan.

''Ada apa?... Ayo masuk, segera bantu Duchess bersiap-siap untuk sarapan!'' Seru Helena menghardik ketiga pelayan pribadi Atthy, yang kasak-kusuk di depan pintu kamar Atthy.

Betapa terkejutnya Helena dengan pemandangan yang di lihatnya, tubuhnya bergetar tidak percaya, matanya terbelalak sambil tangannya menutup mulut. Dia tercengang melihat kondisi kamar yang berantakan, di tambah lagi dengan penampakan Atthy yang membuat perasaan miris bagi siapa pun yang melihat keadaannya.

''Duchess!... Ada apa ini?!'' Seru Helena segera menghampiri Atthy yang masih duduk termangu di atas tempat tidurnya.

Atthy melihat Helena dengan wajah memelas tapi matanya tetap tegas menatapnya. Wajah Helena yang selalu datar sama seperti Hugh, langsung berubah cemas dan panik sekaligus simpati dengan keadaan Atthy. Ekspresi yang tidak pernah di perlihatkan oleh Helena, semenjak dia menjabat sebagai Kepala pelayan di Kastil Skythia.

''Duchess, aku akan sege...'' Helena yang panik langsung bertindak, tapi segera di hentikan oleh Atthy, Helena bahkan sampai tidak bisa menyelesaikan kata-katanya karena di potong oleh Atthy.

''Helena, aku mohon...'' Ujar Atthy dengan suara lirih sambil menatap Helena.

''Tinggalkan aku... Biarkan aku sendiri, tolong...''

''Duchess, tapi...''

''Helena... Untuk kali ini saja, aku mohon dengarkan aku, dan jangan tanya apa pun!... Hanya, tinggalkan aku sendiri. Beri aku waktu... Tolonglah''

Mendengar permintaan Atthy dengan keadaan memprihatinkan seperti itu, sebetulnya Helena sangat khawatir untuk meninggalkan Atthy sendirian. Tapi, akhirnya, Helena hanya bisa pasrah. Karena seharusnya seorang Duchess seperti Atthy tidak seharusnya terus mengulangi kata-katanya pada seorang pelayan sepertinya.

Helena akhirnya menurut pada permintaan Atthy, dia pergi meninggalkan Atthy sesuai permintaannya. Dia segera membawa tiga pelayan pribadi Atthy dan saat itu juga Helena melihat sesuatu yang membuat hatinya merasakan sesuatu yang aneh pada ketiga pelayan pribadi Atthy. Helena merasa ada sesuatu yang aneh tapi sulit bagi Helena untuk mendeskripsikan secara jelas apa yang sedang di curigai oleh hati dan pikirannya melihat kelakuan tiga pelayan pribadi Atthy.

**

Di tengah perasaan cemas Helena yang sejak tadi memikirkan apakah ini saat yang tepat baginya untuk melihat keadaan Atthy, apa lagi ini sudah masuk waktu makan siang dan Atthy juga sudah melewatkan sarapannya tadi pagi.

''Nyonya Helena...'' panggil Alwyn.

''Ah!... Tuan Alwyn, ada apa?'' tanya helena menyapa Alwyn.

''Nyonya tolong berikan dokumen ini pada Duchess'' ujar Alwyn sambil menyerahkan sesuatu di dalam sebuah amplop.

''Dokumen?!... Baiklah... Ah! Tuan Alwyn, maaf, bisakah kau membantuku?... Tolong panggilkan Dokter Sarah'' pinta Helena kemudian.

''Tentu saja. Tapi, kenapa dokter Sarah?... Apa ada yang sakit?'' tanya Alwyn menyelidik, dia tulus mengkhawatirkannya.

''Duchess... '' ujar Helena, tapi dia kemudian menghentikan ucapannya lalu sesaat kemudian melanjutkannya lagi, ''Duchess, membutuhkan perawatannya...'' ujar Helena melanjutkan kata-katanya yang terhenti.

''Apa Duchess tidak enak badan?'' tanya Alwyn dengan sorot mata yang menunjukkan kalau dia cemas.

''Ya, tolong panggilkan Dokter Sarah secepatnya'' ujar Helena dengan segera menjawab.

''Baiklah... Akan segera kulakukan'' jawab Alwyn.

''Terima kasih'' sahut Helena dengan sopan.

''Sama-sama... Senang bisa membantumu Nyonya Helena'' jawab Alwyn dengan sikap sopannya.

Helena tersenyum sambil mengangguk bersikap sopan pada Alwyn, Kepala pelayan di Kastil Skythia. Dua orang yang sangat di percayai Hugh untuk mengurus Kastil. Helena mengurus para pelayan wanita dan urusan dapur, sedangkan Alwyn mengurus seluruh operasional di Kastil termasuk Helena adalah bawahan langsung Alwyn.

**

Terdengar ketukan di pintu kamar Atthy di susul kemudian suara Helena yang meminta izin Atthy untuk masuk. Segera setelah Atthy mengizinkannya masuk Helena menyerahkan dokumen yang dititipkan Alwyn padanya untuk di serahkan pada Atthy.

''Duchess... Apa Anda baik-baik saja?'' Tanya Helena menatap Atthy.

Raut profesional seorang Helena yang menjabat sebagai Kepala pelayan di Kastil Duke Drustan sudah kembali seperti biasa. Tapi, Helena tulus memikirkan tentang keadaan Atthy yang mengkhawatirkan.

''Aku tidak apa-apa Helena...'' Jawab Atthy dengan wajah yang sayu walau tetap berusaha tersenyum.

Terlihat raut terkejut Atthy saat melihat dokumen yang di berikan oleh Helena, segera setelah itu Atthy memperlihatkan senyum pahit. Tapi, terlihat juga oleh Helena, mata Atthy tampak seperti menangis walau tidak ada setetes pun air mata yang mengalir dari kedua bola mata berwarna ungu itu.

''Ada apa Duchess?!'' seru Helena bertanya, dia di buat penasaran dengan reaksi Atthy.

''Duchess...'' sahut Atthy dengan nada ekspresi wajah yang tampak ingin menangis, meski dia sedang tertawa, ''Aku, sudah tidak lagi punya gelar itu Helena. Hanya Atthaleyah... Atthaleyah Romanov'' ujar Atthy melanjutkan kata-katanya.

''Duchess?! Maaf Duchess aku, tidak mengerti...'' jawab Helena yang terkejut.

''Tuanmu... Mengirimi aku berkas perceraian'' Jawab Atthy dengan wajah santai yang seperti ingin menangis sambil mengacungkan surat cerai dari Hugh yang dikirim oleh Alwyn dan di serahkan oleh Helena.

''HA?!'' Seru Helena terperangah. Dia terkejut dengan berita yang di sampaikan Atthy dengan wajah tidak bisa percaya.

Karena terlalu terkejut Helena lupa kalau dia berniat mengajak Atthy untuk segera makan siang. Dia khawatir dengan luka-luka yang di lihatnya di tubuh Atthy saat tadi pagi. Dia sekarang justru merasa marah dan ingin segera lari menghampiri Hugh dan menanyakan padanya apa yang terjadi di antara mereka berdua sebetulnya.

''Duchess!'' Seru Helena refleks tangannya menahan tangan Atthy yang sudah bersiap menanda tangani berkas perceraian di tangannya.

Helena bahkan terkejut dengan tindakannya sendiri barusan, seorang pelayan sepertinya menghalangi tindakan seorang Duchess dengan sangat serampangan, Helena sampai menitikkan keringat dingin dengan kelakuannya sendiri barusan.

Wolfy

Hai, aku wolfy... Penulis cerita ini. Simak juga ceritaku yang lainnya... WANITA UNTUK MANUSIA BUAS (sudah tamat tapi sulit sekali mendapat kontrak dari GOODNOVEL) PAMANKU SUAMIKU MENJEMPUT ISTRIKU DUNIA MANUSIA BUAS SUAMIKU YANG BERBAHAYA KARENA KEBODOHANKU, AKU HAMPIR KEHILANGAN SUAMIKU SINGA BETINA MILIKKU (sequel lanjutan dari WANITA UNTUK MANUSIA BUAS, hanya saja kali ini wanita dari DUNIA MANUSIA BUAS yang terlempar ke DUNIA MODERN dan bertemu dengan CEO gahar.

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status