Share

Kekhawatiran Kayshilla

Malam ini kondisi Gus Aaraf lebih stabil, jadi kami bisa menghadiri acara pelantikan di aula pondok. Kami mengenakan pakaian dengan warna senada, sepanjang jalan tanganku juga terus menggamit mesra lengan kekar Gus Aaraf. Kami selayaknya pasangan bahagia, tanpa ada yang tahu kalau badai di dalam dadaku hampir memporak-porandakan kewarasanku.

Aula besar ini sudah tertata banyak kursi dan meja, Gus Aaraf lantas menuju tempat Abah dan para ustadz. Sedangkan aku menuju tempat Umik yang tengah sibuk berkoordinasi dengan santri senior.

"Bagaimana, Umik?" tanyaku yang lantas membuat Umik berpaling.

"Semuanya sudah selesai, Nduk. Kita tinggal menunggu beberapa menit lagi, ayo kita duduk di sana."

Aku mengangguk dan lantas mengikuti Umik yang menggandeng tubuhku menuju meja deretan depan. Umik terus menggenggam tanganku. Ah, beliau memang sangat menyayangiku.

Sesekali ujung netraku melirik ke tempat Gus Aaraf duduk. Pria tampan itu tampak asyik berbincang dengan para ustadz, semoga saja Gus Aa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
ku diluar diakui klu diumah dicuekin , hadeeeh bingung hati adek bang
goodnovel comment avatar
Azizah Rasnah
suka ceritax bagus
goodnovel comment avatar
Queen Sukabumi
tokoh kayshilla nya lembek..kurang suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status