Share

Bonchap 1

Penulis: Hazhilka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-17 22:15:06

Jika di lantai dua adalah sebuah hunian yang hening bagi pasutri yang baru saja melepas rindu, dengan saling memeluk dan berbagi keluh. Keduanya tak perduli jika di bawah orang-orang sudah berkumpul demi acara yang di tunggu-tunggu.

Saat ini, mereka hanya butuh ruang untuk melepas rindu tanpa mau di ganggu dengan acara apapun itu. Cukup hanya mereka berdua saja.

"Aku kangen," ucap keduanya bersamaan. Lalu tertawa bersama. Lalu kembali terdiam dan saling menatap.

Justin berniat melanjutkan ke hubungan yang lebih intens dengan mendekati bibirnya ke bibir sang istri, tapi perutnya berisik meminta untuk di isi. Jasmine tersenyum dan beranjak dari tempat tidurnya menuju meja di sudut kamar yang berada di samping sofa. Ia Mengambil satu toples cookies dan membawanya ke hadapan Justin.

"Kamu belum makan, kan? makan ini dulu ya, setelah itu kamu mandi,". Jasmine membuka tutup toples itu dan menyuapi satu ke mulut Justin. Justin membuka mulutnya dan menerima suapan dari sang istri dengan senan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 2

    "Oh ya?" tanya De Jasmine.Justin mengangguk. Lalu memakan cookies itu lagi hingga menghabiskan setengah toples. De Jasmine tersenyum kecil. Lalu menutup toples tersebut dan meminta Justin untuk mandi."Aku pingin mandi bareng ma kamu," ujar Justin."Nanti, sebentar lagi, ya. Sekarang kamu mandi lalu pake baju yang udah aku siapin. Tapi maaf, baju lama. Karena aku belum sempat beli baju baru buat kamu," sahut De Jasmine."Ga apa, sayang. Ini udah cukup buat aku. Bisa pulang lihat kamu lagi merupakan anugerah terbesar buat aku, De," jawab Justin sambil menatap sendu pada wanita itu.Wanita yang tidak diragukan lagi tentang hatinya. Wanita yang memang selalu memberikan hatinya hanya untuknya saja. Hanya dirinya yang buta saat itu, yang tak pernah mau melihat sedalam apa rasa cinta wanita ini untuknya.Jasmine membalas tatapan itu dengan senyuman dan berkata," mandi ya? atau aku yang mandiin kamu sekalian,". De Jasmine mengedipkan sebelah matanya setelah mengucapkan kalimat itu dengan na

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bonchap 1

    Jika di lantai dua adalah sebuah hunian yang hening bagi pasutri yang baru saja melepas rindu, dengan saling memeluk dan berbagi keluh. Keduanya tak perduli jika di bawah orang-orang sudah berkumpul demi acara yang di tunggu-tunggu.Saat ini, mereka hanya butuh ruang untuk melepas rindu tanpa mau di ganggu dengan acara apapun itu. Cukup hanya mereka berdua saja."Aku kangen," ucap keduanya bersamaan. Lalu tertawa bersama. Lalu kembali terdiam dan saling menatap.Justin berniat melanjutkan ke hubungan yang lebih intens dengan mendekati bibirnya ke bibir sang istri, tapi perutnya berisik meminta untuk di isi. Jasmine tersenyum dan beranjak dari tempat tidurnya menuju meja di sudut kamar yang berada di samping sofa. Ia Mengambil satu toples cookies dan membawanya ke hadapan Justin."Kamu belum makan, kan? makan ini dulu ya, setelah itu kamu mandi,". Jasmine membuka tutup toples itu dan menyuapi satu ke mulut Justin. Justin membuka mulutnya dan menerima suapan dari sang istri dengan senan

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Kembali

    Suara hiruk pikuk keramaian kota seiring bunyi klakson yang ditekan oleh sang supir terdengar jelas di telinganya Justin. Pria itu segera melihat ke arah luar bak dari mobil yang di tumpanginya.Mobil berhenti di sebuah pasar tradisional. Para penumpang turun. Begitupun Justin dan Alan yang di minta turun. Mereka bingung harus kemana lagi. Sebab kota yang di bilang kota oleh mereka bukanlah sebuah kota melainkan pasar tradisional. Yang di mana bangunannya masih jauh dari kata kota. Bahkan di bilang pedesaan pun masih jauh dari kata layak. Perkampungan ini benar- benar terisolir.Justin bertanya ke supir tadi mengenai arah ke pusat kota. Sang supir pun menunjuk ke arah supir truk yang mengangkut hasil alam ke luar.Justin mendekati supir truk tersebut dan meminta tolong agar menumpang di truk miliknya. Supir truk tersebut menyetujuinya. Akhirnya Justin dan Alan di perkenankan naik ke truk. Duduk di antara barang-barang yang berisi segala sayuran.Justin dan Alan tersenyum simpul saat t

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Harapan

    "Harapan". Kata itu lah yang menjadi motivasi dirinya untuk bertahan hidup. Bertahan dengan penuh harapan, bahwa dirinya akan di pertemukan lagi dengan keluarganya.Meskipun ia harus menunggu, entah berapa lama. Justin melihat tanggal yang ada di jam tangan milik Asistennya itu."Hmm, tak terasa lebih dari empat bulan kita berputar-putar di sini. Kita berdua seperti sengaja di kurung oleh Alam, Lan," keluhnya.Akan menanggapinya dengan tersenyum kecil dan berkata," Saya akan coba lagi, pak. Semoga ada jalan keluar. Saya minta maaf, belum bisa menemukan tanda-tanda bahwa kita akan keluar dari sini,".Justin tersenyum seraya menggeleng."Tidak. Itu bukan salahmu. Kamu sudah memberikan yang terbaik buatku. Jika ga ada kamu, mungkin saya sudah tidak ada lagi dari pertama kecelakaan," ujar pria itu."Ayok, kita jalan lagi," ajak pria itu seraya berdiri."Bapak ga capek? Kaki bapak ga sakit?" tanya pria itu.Pasalnya, luka dari empat bulan lalu, belum pulih benar karena telah terjadi infeks

  • Merebut kembali Cinta Istriku    Bertahan

    Lima bulan sebelumnya...Seorang pria mengerjapkan kedua matanya perlahan. Hawa dingin menusuk kulitnya. Ia bangkit perlahan dari tempat yang berlumpur dan basah. Gemericik air terdengar syahdu di kegelapan malam yang hanya di terangi redup cahaya bulan."Di mana ini?" tanyanya sambil menelisik segala arah."Ya, Rabbi, di mana ini? Kenapa aku bisa ada di sini?". Otaknya berpikir keras untuk mengingat ulang peristiwa yang terjadi padanya. Namun belum pun mengingat kepalanya seperti di hantam palu keras."Akh, sakit sekali rasanya," pekiknya sambil memegang kepalanya.Suasana gelap nan mencekam membuatnya meraba-raba mencari posisi nyaman agar tak lagi berada di tempat yang lembab dan basah seperti tadi. Sayup-sayup terdengar suara berbagai binatang malam yang saling bersahutan. Seolah-olah menunjukkan siapa yang paling hebat di antara kegelapan malam.Pukul satu dini hari. Untungnya, Jam di tangannya masih berfungsi dengan baik, menunjukkan waktu yang tepat. Sesuai dengan kode alam.

  • Merebut kembali Cinta Istriku    7 Bulanan

    Acara tujuh bulanan Jasmine segera tiba. Para orang tua kembali di sibukkan demi mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan acara tersebut. Sama seperti saat kehamilannya Dean, Jasmine harus mengikuti proses dari tiap acara tersebut sendiri. Yah, harus di laluinya sendiri. Lagi.Alma yang paling tau bagaimana perasaan De Jasmine menolak untuk mengadakan acara tujuh bulanan tersebut, apalagi secara besar- besaran."Maaf, Ambo, Indak setuju. De Jasmine Indak butuh itu semua," tolak Alma."Lho, Kenapa, uni? Ini semua demi cucu-cucu kita," tanya Mona penasaran, dan merasa keberatan atas perkataan Alma."Biarlah, De Jasmine memutuskan apa yang ingin ia lakukan di tujuh bulanannya nanti," sahut Alma."Loh, kok gitu? Ini kan hamil kembar. Wajib di doakan, dong," ujar Mona."Iyo, itu ambo setuju. Tapi mengenai proses adatnyo, ambo rasa, Indak usah sajo. Sebab, akan menambah rasa sedih di hatinyo," sahut Alma."Tapi, ini kan anak kembar pertamanya, harus ada yang istimewa," protes Mona.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status