Share

BAB 15

"Maaf, Mbak. Aku tidak mampu menolak!" ucap Wisnu dengan wajah cengengesannya ketika melihatku memasang wajah garang.

"Sebentar lagi waktunya makan malam. Kenapa kamu malah beliin dia es krim sama snack?" tanyaku dengan nada frustrasi.

"Maaf, Mbak~" ucap Wisnu sekali lagi.

Dengan postur badannya yang tinggi dan tegap, nada mendayu-dayu penuh permohonan maaf itu kedengarannya tidak cocok sama sekali. Sementara Wisnu sedang aku sidang, putra cilikku itu justru sedang kegirangan menunjukkan es krim dan jajanan yang penuh di tangannya pada ibuku.

"Danis, sayang. Jajan sama es krimnya di makan besok ya, Nak. Habis solat maghrib kita mau makan malam loh," tegur ibuku pada cucu kecilnya.

"Em~" tolak Danis sembari menyembunyikan makanannya di belakang punggung.

"Kamu lihatkan? Harusnya kalau dia nangis, kamu biarin aja!" dumelku sambil menjewer telinga Wisnu.

"Aku nggak tega, Mbak!" ujar Wisnu berkilah di sela-sela suara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status