Demi menikahi pria miskin yang dicintainya, Kyra Scott rela bertengkar dengan kedua orang tuanya dan mogok makan. Setelah menikah, Kyra membantu suaminya, Deven Gale, untuk meniti karier dan masa depannya.Setelah berada di puncak kesuksesan, hal pertama yang dilakukan suaminya adalah melepas topeng sandiwaranya selama ini dan mencampakkan Kyra. Dia mengabaikan Kyra selama setahun untuk memaksanya bercerai dan menginjak-injak harga diri yang dibanggakan Kyra. Selain itu, dia bahkan mengutuk Kyra untuk mati mengenaskan ....Sesuai keinginan Deven, Kyra yang takut kedinginan itu akhirnya meninggal di tengah hamparan salju dengan darah yang menggenang di sekitarnya. Deven kehilangan akal sehatnya saat melihat hal itu. Hanya dalam waktu singkat, pria yang selama ini terlihat dingin itu akhirnya jatuh terpuruk. Dia terus memanggil nama Kyra dan memohonnya untuk bangun dan pulang bersamanya ....
View MoreSetelah keluar dari hotel, Kyra pergi ke apotek untuk mencari obat. Jalanan kosong melompong karena sudah jam 3 dini hari.Angin dingin yang menusuk berembus kuat, membuat Kyra kesulitan untuk bernapas. Setelah tiba di apotek yang terlihat agak tua, Kyra berkata, "Halo, aku mau beli obat."Ketika Kyra menjelaskan obat yang dibutuhkannya, bos wanita itu sontak menatapnya dengan heran. Dia melambaikan tangan sembari membalas, "Obat macam apa itu? Aku nggak jual, kamu pergi ke apotek lain saja."Kyra menemukan apotek lain dengan bantuan navigasi, tetapi jaraknya sangat jauh dari sini. Dia pun berencana naik taksi, tetapi mana mungkin ada taksi di jam segini.Pada akhirnya, Kyra memilih untuk berjalan kaki. Dia telah mendatangi 3 apotek, tetapi tidak ada yang menjual obat penawar seperti itu.Di apotek keempat, Kyra akhirnya menemukan obat penawar yang sesuai. Kemudian, dia kembali ke hotel dengan berjalan kaki.Begitu pintu kamar suite dibuka, Kyra mendengar suara pengering rambut. Suhu k
Kyra merasa keheranan. Dia menyerahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Deven, tetapi malah disebut rendahan? Air mata berlinang saat bertanya, "Jadi, kamu menciumku barusan hanya untuk mempermalukanku?"Deven termangu melihat Kyra menangis. Tentu saja tidak, dia benar-benar menginginkan Kyra tadi. Namun, respons Kyra seketika membuatnya mengurungkan niat.Deven teringat pada ibunya yang tergeletak tidak berdaya di lantai dengan dada bercucuran darah. Saat itu, ibunya menggeleng kepada dirinya yang bersembunyi di bawah ranjang untuk menyuruhnya tidak bersuara.Sepatu kulit hitam itu menendang ibunya dengan kuat, sampai-sampai ibunya memuntahkan darah. Kebencian dan akal sehat melahap perasaan iba yang tersisa dalam hati Deven. Dia pun mengejek, "Jadi, kamu berharap karena cinta?"Menurut Deven, Kyra terlalu licik sehingga sulit untuk membedakan kebenaran dan kebohongan. Dia juga tidak boleh luluh terhadap putri dari musuhnya.Deven terus memperingatkan diri untuk tidak menyentuh Kyra. D
Deven menatap wanita di bawahnya. Wajah Kyra tersipu, bibirnya ranum. Kulit Kyra yang halus membuat Deven tidak bisa menahan diri lagi. Saat ini, cinta dan benci seketika terlupakan. Deven hanya ingin bersetubuh dengan Kyra.Tangan besar Deven menopang belakang kepala Kyra, mereka memulai ciuman panas. Asal tahu saja, Deven sudah tidak pernah berhubungan intim sejak setahun lalu. Perasaan familier ini membuatnya kehilangan akal sehatnya.Ciuman menjadi makin kasar, seolah-olah Deven ingin menghancurkan Kyra dengan ciumannya. Sementara itu, Kyra tidak tahan lagi dengan sentuhan Deven.Sebelum Nelson mengalami musibah, kesenangan Kyra dengan Deven adalah berhubungan intim di ranjang. Kini, Kyra tidak menginginkan apa pun lagi. Dia hanya ingin larut dalam hasrat bersama pria ini dan memiliki satu sama lain untuk waktu singkat.Setahun ini, Kyra benar-benar lelah. Kegetiran dan keluhan dalam hati seketika sirna. Dia sungguh mencintai Deven. Asalkan pria ini bersedia mengalah sedikit, Kyra
Deven mengambil cangkir teh itu, lalu menyesapnya dan tersenyum tipis. "Aku datang karena ada proyek sekaligus melihatmu masih hidup atau nggak. Jangan kira aku punya maksud lain."Kesedihan mendalam seketika menyelimuti hati Kyra, membuatnya kesulitan bernapas. Jantungnya seolah-olah disayat pisau, terasa sakit hingga sekujur tubuhnya gemetaran.Ternyata, Deven meninggalkan Irish demi proyek dan keuntungan perusahaan, bukan karena peduli pada dirinya. Kyra menunduk dengan kecewa, bahkan sudah lupa untuk meneteskan air mata.Apa gunanya mengungkapkan semua keluhan yang terpendam di hati? Apa gunanya menyerahkan segenap hatinya untuk Deven? Pada akhirnya, pria ini hanya menginjaknya hingga hancur berkeping-keping."Bagaimanapun, kamu istri sahku. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk memakamkanmu," ujar Deven.Deven bertanggung jawab untuk memakamkannya, tetapi tidak bertanggung jawab untuk melindunginya? Kyra mengambil teko, menuangkan teh untuk diri sendiri. Tangannya menggenggam erat
Kyra mengira dirinya salah melihat. Lagi pula, bukankah Deven sibuk mempersiapkan diri untuk bercinta dengan sahabatnya itu? Setelah mengejapkan matanya beberapa kali, Kyra menemukan sepatu kulit itu memang milik Deven.Pria ini telah mengkhianatinya, tetapi masih menggunakan hadiah pernikahan yang diberikannya? Apakah dia merasa lebih terangsang jika melakukan hal seperti ini?Kyra melepaskan sepatu botnya. Jari kakinya tampak bengkak. Dia berjalan ke ruang tamu, melihat seorang pria bertubuh kekar yang mengenakan rompi, kemeja putih, dan dasi hitam duduk culas di sofa.Jarinya yang ramping mengetuk sandaran tangan sofa. Deven memakai sandal yang disediakan oleh hotel.Kyra tersenyum sambil mengejek, "Bukannya kamu sibuk dengan investasi baru? Kok bisa ada waktu kemari?"Irish jelas-jelas mengatakan pria ini sangat berharap dirinya mati. Jadi, untuk apa dia kemari lagi? Memangnya Irish tidak marah jika Deven mencampakkannya begitu saja dan datang kemari setelah selesai bercinta dengan
Di ruang presdir Grup Scott."Gimana penyelidikanmu?" tanya Deven yang duduk di sofa sambil bertelepon. Tatapannya tertuju pada seorang wanita di layar TV yang dikerumuni oleh media.Suara wanita itu terdengar lirih, raut wajahnya datar. Dia mengenakan baju putih dan celana hitam, terlihat sangat berkarisma.Sementara itu, Irish yang melihatnya sungguh murka. Berani sekali Alba menentang perintahnya .... Meskipun begitu, dia tetap tersenyum dan menuangkan teh untuk Deven.Deven mengambil cangkir teh dan memainkan di tangan. Terdengar suara Alex dari ujung telepon. "Maaf, aku nggak berhasil menyelidiki siapa orang yang mengabari media waktu itu.""Dasar nggak berguna," maki Deven sembari tersenyum sinis. Kemudian, dia langsung mengakhiri panggilan.Irish menatap Deven dengan gelisah, lalu mencoba bertanya, "Deven, kamu menyuruh bawahanmu menyelidiki apa?""Coba kamu tebak," balas Deven yang melirik dengan dingin.Jantung Irish seketika berdetak kencang. Apa mungkin kecelakaan Alba? Iris
Segera, Kyra membeku di tempatnya. Jantungnya tidak lagi berdebar-debar. Dia mendapati jok belakang kosong melompong, tidak ada sosok Deven."Bu, ada apa?" tanya Alex yang berdiri di belakang saat melihat Kyra terdiam cukup lama. Kyra pun tidak berbicara, lalu membungkuk dan menaiki mobil.Alex menutup pintu mobil untuknya, lalu duduk di kursi pengemudi. Kyra berkata, "Pak Alex, jangan pergi dulu."Alex mengangguk. Kyra menggigit bibir, lalu bertanya sambil menenangkan diri, "Di mana Deven?""Grup Scott berinvestasi untuk bisnis baru belakangan ini. Pak Deven sibuk, jadi nggak bisa kemari," jelas Alex sambil menyalakan penghangat ruangan.Kyra merasa sungguh ironis mendengarnya. Dia terkekeh-kekeh sebelum berkata, "Dia nggak bisa datang karena Irish, 'kan?""Bu, hubungan mereka nggak seperti yang kamu bayangkan." Alex mencoba untuk membela Deven.Mereka bahkan sudah melakukan pemotretan pernikahan di hari Kyra didiagnosis menderita kanker hati stadium akhir. Irish bahkan mengirim swafo
Kyra tersenyum getir. Dia sudah pasti mati hari ini. Kali ini, dia tidak akan bisa melepaskan diri dari cengkeraman setan.Setelah dirinya mati, Deven pasti akan langsung mendapatkan kabar kematiannya, 'kan? Pria ini tidak mungkin menangis di pemakamannya, bahkan belum tentu akan datang.Kyra merasa sangat bersalah pada orang tuanya. Entah ayahnya sudah siuman atau belum setelah dioperasi? Terlalu banyak kesalahan yang dilakukannya selama ini. Kyra hanya berharap dirinya bisa membalas kebaikan orang tuanya di kehidupan mendatang dan tidak bertemu Deven lagi.Perasaan Kyra sungguh campur aduk sekarang ....Bam! Suara benturan yang dahsyat memecah keheningan malam. Kyra tidak merasakan sakit sedikit pun. Saat berikutnya, terlihat pagar jembatan rusak karena ditabrak mobil bekas itu. Mobil pun terlempar ke luar hingga akhirnya bergelinding di lereng yang curam.Kemudian, mobil itu menabrak danau beku hingga lapisan es menjadi berlubang dan air memasuki jendela mobil. Kyra tertegun memanda
Semenit kemudian, masih tidak ada yang menjawab panggilan. Kyra mencoba lagi dengan tangan yang gemetaran. Dia mengirim pesan kepada Deven dengan nomor barunya.[ Deven, angkat teleponku, tolong aku .... ]Kemudian, Kyra menghubungi nomor Deven lagi.Di ruang presdir Grup Scott, Irish yang duduk di sofa memandang ke sekeliling. Sesudah memastikan tidak ada yang masuk, dia mengeluarkan sebuah kantong kertas kecil, lalu bangkit dan berjalan ke depan meja kantor.Irish sudah berada di sisi Deven selama bertahun-tahun, tetapi pria ini tidak pernah menyentuhnya. Hari ini, dia akan membuat Deven jatuh ke pelukannya.Irish mengeluarkan sesuatu dari kantong kertas kecil itu. Kemudian, dia menuangkan bubuk putih ke dalam teko dan mengocoknya. Setelah bubuk menyatu dengan teh, dia baru meletakkannya kembali.Ini adalah obat perangsang yang dibuat oleh seorang ahli atas permintaan Irish. Asalkan diminum, Deven akan kehilangan akan sehatnya dan kesulitan untuk menahan nafsunya.Ponsel di atas meja
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.