Senopsis: Bangkit Dari Kematian demi menjalankan tugas terakhir dari sang Ayah yaitu Dewa Lou. Jaman dimana dunia persilatan berada di titik paling kelam dalam sejarah, Gerhana tanpa Henti, tanpa sinar bulan dan bintang, langit siang terasa malam, begitu juga sebaliknya. Tidak ada Raja, tidak ada akhir, tidak ada yang tahu bagaimana keadaan dunia persilatan di masa depan.--------Dz 1. AwalSemua orang sudah mengakhiri pertempuran besar yang baru saja terjadi, rasa kedamaian dirasakan semua orang, namun sebenarnya perang besar tersebut belum berakhir? Masih ada dua sosok kuat yang masih bertarung di dunia ilusi, keduanya berada di tahap tertinggi dunia persilatan dengan kultivasi sempurna.Tanpa ada yang mengetahui Dewa Lou menggunakan formasi ilusi tingkat akhir agar semua orang tidak terkena imbas dari pertarungan yang mampu menghancurkan benua dengan satu serangan, ia membawa sosok Dewa Zeus ke dunia ilusi untuk bertarung. Dua sosok sudah bertarung lebih dari 500 tahun, setiap 50
Dz 2. Yue Fei dan Hou JinSosok pemuda berusia 18 tahun kebingungan apa yang sebenarnya terjadi, ia menyadari kalau dirinya baru saja bangkit setelah kematian, namun pemuda tersebut tidak bisa mengingat apapun. Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, dan kenapa dia harus hidup kembali, itulah yang menjadi pertanyaan pemuda pemuda berpakaian compang-camping. sudah cukup lama berjalan, Lan Shi tidak menemukan keberadaan pohon apel, ia duduk bersila di bawah pohon."Kenapa aku tidak bisa mengingat masa lalu, kenapa aku tidak bisa ingat apa-apa... untuk apa aku hidup? apa yang sebenarnya terjadi, apakah aku benar-benar mati lalu hidup kembali? kalau itu benar untuk apa aku hidup kembali? siapa namaku?" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan keras mengagetkan pemuda yang sedang duduk di bawah pohon, ia melihat sosok tua dikejar tiga orang berjubah putih."Hou Jin... sekarang kamu tidak bisa lari... haha!" "Sekte Jiwa Suci... kalian semua akan menerima akibatnya!" "Ingin mengancam kami...
Dz 3. Mencuri bahan makananBersama matahari pagi Yue Fei berdiri melihat air hujan, perlahan air hujan mulai redup, pelangi terlihat membuat langit begitu indah. Yue Fei keluar rumah berteriak melihat indahnya pelangi, semua orang yang masih tidur tersentak kaget, mereka menoleh dari jendela lalu melempari peralatan rumah, dengan cepat Yue Fei menghindari semua serangan."Bisakah kamu tidak berisik!" "Maaf, tapi pelangi itu indah sekali!""Kalau tidur memiliki kemampuan tidak usah melihat pelangi itu!""Memangnya kenapa, siapa yang melarang?""Orang-orang bajingan yang selama ini memberikan siksaan kepada semua orang!""Apakah dia Raja!""Tidak!""Kalau begitu… aku mau jadi Raja!" teriak Yue Fei berjalan kehalaman sekte."Dasar gila!""Aku mau jadi Raja!" Hou Jin menghentikan langkah Yue Fei "Tuan muda, kamu ingin jadi Raja? Haha…!""Tentu saja, bagaimana caranya?""Entah apa yang ada di pikiranmu, untuk jadi Raja kamu harus menaklukkan sekte-sekte di seluruh penjuru benua ini!" "
Dz 4. Kebingungan Yue FeiSetelah mendapatkan banyak bahan makanan, Hou Jin dan Yue Fei membagikan makanan ke semua penduduk yang sedang kelaparan, semua orang terlihat senang setelah mendapatkan makanan, kurangnya sumberdaya membuat banyak penduduk menderita. Dua sosok berjalan menuju sekte sungai darah, canda tawa menghiasi perjalanan, sampai sekarang Yue Fei tidak mengetahui siapa nama aslinya."Anak muda, kamu tidak perlu mengingat masa lalu... karena masa lalu hanya sebuah kenangan!" "Hou Jin, apakah kamu tidak memang tidak mengenalku?""Sejak kapan kita bertemu, aku tidak tahu!""Aku juga bertanya kepada semua penduduk, tapi mereka tidak tahu!""Haha...!""Hou Jin, apakah kamu pernah melihat pohon dengan buah merah!""Pohon apa itu?" "Aku juga lupa pohon apa itu!""Nanti, kalau kita bertemu pohon itu... aku pasti akan memberitahu!""Oke!" Dua sosok memasuki gerbang sekte, Yue Fei berjalan menuju rumah, sedangkan Hou Jin berjalan menuju ruang tetua pertama, setelah berada di
Dz 5. Misteri Dunia PersilatanSemua tetua berkumpul di aula utama, mereka ingin membantu Yue Fei mengingat masalalu, Tetua pertama menceritakan kejadian 100 tahun terakhir, namun Yue Fei tidak pernah mendengarnya, semua tetua semakin kebingungan bagaimana cara untuk mengungkit masa lalu Yue Fei, di tengah kebingungan Yue Fei memperlihatkan simbol di pedang kayu, Jian Seng mengamati simbol yang terukir di pedang kayu."Simbol ini begitu rumit kalau di buat, hanya orang-orang tertentu yang bisa membuatnya…!" "Simbol ini mirip dengan cangkir kayu peninggalan leluhur!" ucap Tetua pertama.Padangan Jian Seng berubah serius "Hou Jin, cepat ambil cangkir kayu itu!" "Baik tetua!" Tidak butuh waktu lama, Hou Jin membawa sebuah peti, peti di buka memperlihatkan satu buah cangkir kayu. Tetua pertama mencocokkan simbol di cangkir lalu melihat simbol di pedang kayu."Tidak salah lagi… pedang kayu ini memiliki keterkaitan dengan cangkir milik leluhur!" ucap Tetua pertama.Hou Tian melihat ke ar
Dz 6. Tiba di wilayah selatan (Kota angin sejuk)Hou Jin dan Yue Fei berada di hutan, mereka dalam persembunyian, dua sosok duduk di dalam gua sambil menyalakan api unggun, sedangkan di luar beberapa sosok berlalu lalang mencari keberadaan mereka. Hou Jin memikirkan cara agar bisa lari dari keadaan terjepit, ia tidak mungkin terus-menerus melakukan perlawanan."Yue Fei, mungkin sekte pendekar begitu marah setelah kita mengambil semua sumberdaya mereka!""Iya, aku berpikiran begitu… lalu apa yang perlu kita lakukan?""Kita tidak mungkin terus bersembunyi, cepat atau lambat kita akan ketahuan… ayo lari saja!""Em…!" Dua sosok berjalan keluar gua, namun setelah berada di luar 10 orang mengepung di depan gua, Hou Jin dan Yue Fei menarik pedang, sekarang dua sosok sudah benar-benar terkepung."Gawat… kita dikepung!""Hou Jin, bagaimana cara melawan mereka sebanyak ini?""Kalian berdua… berlututlah, kalian sudah tidak bisa lari… cepat katakan dimana sumberdaya yang kalian ambil!" "Sudah h
Dz 7. Nenek misteriusDi penginapan semua orang menyaksikan Yue Fei yang baru saja tersiram makanan, ketegangan terjadi saat itu juga, Hou Jin mencoba menahan amarah agar tidak menimbulkan keributan, namun sebenarnya ia ingin sekali menghajarnya. Ren Long memberikan tendangan, Yue Fei terbaring di lantai sambil menahan rasa sakit. Yue Fei kembali berdiri "Kenapa kamu menendangku, apa salahku?" "Apa salahmu? Haha!" tawa Ren Long.Hou Jin menarik pedangnya lalu memenggal kepala Ren Long."Bajingan… aku tidak peduli siapa kamu, namun menyentuhnya harus mati!""Hou Jin!" ucap Yue Fei."Ayo pergi dari kota ini!" Dua sosok melesat pergi tanpa memperdulikan bisikan orang sekitar, beberapa menit kemudian semua orang dari keluarga Ren bermunculan dengan wajah penuh amarah."Gawat!""Tutup Gerbang!" teriak salah satu orang.Gerbang kota tertutup, Yue Fei dan Hou Jin terhenti lalu berbalik melihat ke arah semua anggota keluarga Ren. Hou Jin dan Yue Fei begitu panik saat gerbang kota tertutup,
Dz 8. Kota wilayah sekte PedangHou Jin dan Yue Fei sudah tiba di kota padang, dua sosok begitu bahagia melihat keindahan kota, hiasan bunga tersusun rapi di setiap bangunan, orang-orang banyak menjual pedang dari tingkat rendah sampai tingkat menengah, Hou Jin menghela nafas saat ia tidak memiliki banyak uang, sepanjang hidupnya belum pernah memiliki pedang tingkat tinggi."Hou Jin… itu-itu, pedang itu bagus sekali!""Harganya mahal, lagipula pedang kayu milikmu lebih menakutkan dari pedang itu!" "Ayolah, belikan aku sesuatu!""Yaya… ayo ikut aku ke penginapan… kita harus mengisi perut dan mencari informasi!""Baiklah…!" Tidak butuh waktu lama mereka sudah memasuki penginapan, Hou Jin memesankan makanan hangat, sambil menunggu makanan tiba, Yue Fei dan Hou Jin mendengar ocehan orang di sekitar?"Aku dengar kelompok misterius akan ikut hadir di acara lelang malam ini!""Iya aku dengar, mungkin setelah acara lelang ada korban berjatuhan!""Mereka tidak segan-segan untuk membunuh siap