Pendekar Penguasa Dua Pedang Sakti

Pendekar Penguasa Dua Pedang Sakti

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Oleh:  Reynal PrasetyaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 Peringkat. 8 Ulasan-ulasan
75Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kedua Pedang itu memiliki kesaktian luar biasa, namun tidak diketahui di mana keberadaannya. Tapi petunjuk tentang keberadaan dua pedang sakti itu tertulis dalam sebuah kitab ilmu silat yang sudah sejak dulu diperebutkan oleh para pendekar yang ingin menjadi lebih kuat dan tak tertandingi. Bara Jagal yang merupakan pendekar golongan hitam dari Perguruan Naga Api dan sangat berambisi menemukan kedua pedang itu, menyerang Perguruan Srigala Putih yang memegang kitab ilmu silat tersebut dan ingin merebutnya secara paksa. Namun seorang pendekar muda bernama Arya Wisesa berhasil menyelamatkan kitab ilmu silat dan melarikan diri dari kejaran Bara Jagal dan sekutunya. Saat itulah Arya Wisesa memulai perjalanan sebagai seorang pendekar pengembara. Mampukah Arya Wisesa menemukan kedua pedang sakti itu dan membalaskan dendam atas kehancuran perguruannya? Silahkan simak kisah selengkapnya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 001

Malam hari yang dingin saat bulan bersinar terang-terangnya di atas lembah, gabungan para pendekar dari tiga perguruan itu berbaris menunggangi kuda mereka masing-masing hendak bergerak ke dalam hutan, mendekati sebuah padepokan milik perguruan silat bernama Srigala Putih. Sebelum serangan mendadak itu dilakukan, mereka pun terlebih dahulu bersiasat.

“Kali ini harus berhasil!” kata Bara Jagal, seorang pendekar kejam yang memimpin Perguruan Naga Api. “Bila perlu kita babat habis mereka semua, kalau Saka Dirga tak mau menyerahkan kitab ilmu silatnya itu!”

“Aku lebih senang Saka Dirga lenyap sekalian! Dan ini akan menjadi malam bagi kehancuran Srigala Putih!” sahut Ronggowelang, pemimpin dari Perguruan Harimau Hitam.

“Ha-ha-ha, aku sudah tidak sabar memenggal kepalanya dan mengaraknya ke alun-alun!” ujar Amukraga Kencana, pemimpin dari Perguruan Ular Merah.

Tiga aliansi perguran besar itu bersekongkol hendak menghancurkan Perguran Srigala Putih yang dipimpin oleh Saka Dirga. Ia merupakan seorang pendekar sakti yang mendirikan sebuah padepokan silat di sebuah lembah yang dikelilingi oleh hutan yang lebat. Mereka mengincar sebuah kitab ilmu silat yang konon menyimpan sebuah kekuatan rahasia yang tak tertandingi, yang bisa mengubah dunia persilatan.

Tiga puluh menit kemudian mereka sudah sampai di lokasi. Tampak para murid dari Saka Dirga sedang berlatih jurus-jurus silat di halaman padepokan. Sontak mereka langsung berhenti dan mematung sejenak, ketika sadar ada tamu yang datang ke padepokan mereka dengan membawa persenjataan lengkap. Mereka pun langsung siap siaga. Rasa cemas mulai muncul dan mereka merasakan ada niat yang tidak baik, yang hendak dilakukan oleh Bara Jagal dan sekutunya.

“Bagus! Rupanya dari hari ke hari muridmu semakin bertambah banyak saja Saka Dirga,” ucap Bara Jagal yang masih duduk di atas kudanya.

“Mau apa kau datang kemari, Bara Jagal?” tanya Saka Dirga waspada.

“Mencabut nyawamu, Saka Dirga!” jawab Bara Jagal penuh ejekan sambil tertawa lantang, diikuti oleh dua sekutu dan seluruh prajuritnya.

Seorang murid muda yang berdiri di samping Saka Dirga tampak geram. Ia mengepalkan kedua tangannya, dan menggertakkan rahangnya ketika mendengar gurunya diejek seperti itu.

“Hei, bangsat! Tutup mulutmu! Jangan seenaknya kau bicara! Berani-beraninya kau berkata seperti itu pada guru kami!” bentak si murid muda yang merasa geram.

“Tenang Arya, tak perlu emosi,” kata sang guru mencoba menenangkan. “Biar aku yang menghadapi manusia laknat itu, jika dia berani berbuat macam-macam!”

Jelas, ejekan itu juga membuat para murid yang lainnya mulai geram. Wajah mereka tampak marah dan tak terima. Namun mereka baru akan bertindak jika sudah ada perintah dari Saka Dirga.

“Aih, galak sekali kau anak muda, siapa namamu? Cukup besar juga nyalimu tampaknya. Aku jadi tak sabar ingin mencoba kemampuanmu!” ucap Bara Jagal pada murid muda yang bernama Arya Wisesa itu.

“Dia bukan lawan yang seimbang untukmu, Bara Jagal!” kata Saka Dirga langsung pasang badan. “Jangan sampai kau berani macam-macam pada muridku!” tambahnya tegas.

Saka Dirga dan Bara Jagal sebenarnya adalah kawan yang dulu belajar di perguran yang sama. Mereka belajar silat dan ilmu kanuragan pada seorang guru sakti yang sama. Dan kini mereka telah mendirikan perguruan masing-masing. Namun karena dibakar oleh rasa iri dengki, Bara Jagal merasa ialah yang seharusnya berhak memegang kitab ilmu silat yang menyimpan kekuatan rahasia itu. Namun pada waktu itu, sebelum meninggal, sang guru lebih memercayakan kitab ilmu silat itu pada Saka Dirga untuk menyimpan dan menjaganya. Gurunya amat khawatir, kitab ilmu silat itu akan jatuh ke tangan orang yang salah, lalu kekuatannya akan disalahgunakan untuk kejahatan yang bisa membahayakan dunia persilatan.

“Kau tak usah banyak cingcong, Saka Dirga!” kata Amukraga Kencana ikut menyela. “Cepat berikan kitab ilmu silat itu pada kami, jika kau tak mau celaka!”

“Tidak akan kuberikan!” jawab Saka Dirga tegas.

“Oh begitu? Kau mau cari mati rupanya, hah?!”

“Lebih baik aku mati, daripada harus memberikan kitab ilmu silat ini pada kalian!” kata Saka Dirga tak merasa goyah dengan pendiriannya.

“Kurang ajar! Sepertinya dia hendak menantang kita!” ucap Ronggowelang, si pemimpin Perguruan Harimau Hitam yang memang berwatak tempramental. Ia sangat pemarah dan tak sabaran.

“Apa boleh buat, kau sendiri yang mengambil keputusan. Maka kau akan menanggung akibatnya, Saka Dirga!” ucap Bara Jagal penuh ancaman.

Para murid-murid Saka Dirga pun langsung sigap bersiaga sambil memasang kuda-kuda dan sudah ada yang menghunuskan pedang mereka. Menanti sebuah pertarungan yang tidak lama lagi akan segera terjadi. Beberapa murid yang lain pun sudah siap kalau pun mereka harus bertempur menggunakan tangan kosong, karena tak banyak senjata yang mereka miliki.

“Para pemanah! Bersiap-siap!” ucap Bara Jagal memberi aba-aba pada prajurit pemanah.

Tanpa basa-basi, setelah turun dari kudanya, Ronggowelang si pendekar berangasan itu langsung berlari menerjang ke depan mengawali serangan. Tanpa menghunuskan tombak panjang yang menjadi senjata andalannya pun, ia bisa dengan mudah mengalahkan murid-murid Saka Dirga yang dari segi kemampuan silat dan tenaga dalam memang masih dibawahnya. Ibarat ratu yang mempunyai pergerakan leluasa yang dengan mudahnya membabat pion-pion pada tiap-tiap petak di papan catur. Itulah yang ia lakukan. Menyerang dengan ganas dan tanpa ampun.

“Ha-ha-ha, dasar cecunguk-cecunguk yang tak berguna!” ucapnya sambil tertawa angkuh.

Hanya dengan sekali dua kali pukulan dan jurus-jurus sederhana, ia bisa menumbangkan murid-murid Saka Dirga yang mencoba menghadangnya. Ia cukup menggunakan sepertiga tenaga dalamnya saja untuk membuat lawan-lawannya itu terpental dalam jarak tiga sampai lima tombak.

Pertarungan berlangsung sengit. Lengan-lengan kuat dan kaki-kaki para pendekar itu beradu. Mereka saling mengadu jurus dan berusaha saling membunuh.

‘Tranggg … Trang ….!’

Bunyi pedang terus berdentangan ke seantereo lembah. Memercikan api-api kecil ke udara dari bilah-bilah yang berlanggaran itu.

Pihak Saka Dirga berusaha menghadang dan melawan sekuat tenaga. Meski pada akhirnya satu persatu harus tumbang rubuh ke tanah. Dan dari mulut mereka keluar darah segar menggumpal kehitaman. Tidak salah lagi, mereka pasti terluka di dalam akibat hantaman Ronggowelang yang memiliki kekuatan tenaga dalam yang sangat dahsyat.

Belum habis dengan serangan yang dilakukan oleh Ronggowelang bersama para muridnya, kini giliran Amukraga Kencana yang menyerang menyerbu turun dari kudanya. Sebuah palu gada tergantung di punggungnya yang menjadi senjata andalannya. Itu bukanlah sebuah palu biasa, karena hanya dalam sekali hantaman saja, tubuh siapapun yang terkana akan langsung remuk dengan seketika.

Sama seperti Ronggowelang, ia pun tidak cepat-cepat mengeluarkan senjata andalannya itu dan cukup hanya menggunakan tangan kosong saja. Dua tiga murid Saka Dirga pun langsung jatuh terkapar tak berdaya. Sekarang hanya tinggal Bara Jagal yang akan menyerang. Ia pun sudah siap dengan prajuritnya. Apalagi ia membawa divisi khusus. Para pemanah yang sudah terlatih yang bisa dengan sekejap meluluhlantakan murid-murid Saka Dirga. Tapi ia masih menahannya, dan sepertinya punya rencana lain.

Di lain sisi, pihak Saka Dirga makin terdesak dan mustahil mereka bisa memenangkan pertempuran. Dari segi prajurit pun jelas, pihak Perguruan Srigala Putih kalah jumlah.

Arya Wisesa yang merupakan murid muda yang paling menonjol terus berusaha menghalau para prajurit dari ketiga pemimpin perguruan bengis itu. Dua tiga orang berhasil ia jatuhkan. Tapi bagaimanapun kekuatan ilmu silatnya masihlah belum terlalu tinggi.

Lama kelamaan, tenaganya pun melemah dan ia mulai tak yakin bisa menghalau semua lawannya. Apalagi jika harus berhadapan langsung dengan ketiga pemimpinnya. Ilmunya masihlah belum seimbang dan mustahil bisa mengalahkan ketiganya. Ia juga tidak mempunyai senjata andalan sebagaimana Bara Jagal, Ronggowelang, dan Amukraga Kencana. Yang ia punya hanyalah semangat dan tekad untuk mempertahankan perguruannya dari kehancuran.

Saat itulah Arya Wisesa dan perguruannya mulai berada dalam masalah besar.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Evie Edha
Cerita fantasi nih. Masuk rak
2024-10-05 01:05:33
2
user avatar
Reynal Prasetya
Haii. terimakasih untuk semua yg sudah singgah. Jangan lupa terus dukung cerita ini agar penulis lebih semangat update bab baru setiap harinya. Semoga menghibur... :)
2024-09-27 12:43:51
2
user avatar
Kafkaika
masukin rak dulu deh,,, seru kayaknya...
2024-09-26 22:47:55
2
user avatar
Henny Djayadi
cerita fantasi yang seru dan menegangkan, candu banget untuk membaca kelanjutannya. semangat up datenya!
2024-09-26 22:06:08
2
user avatar
Allyaalmahira
Seru nih cerita. up yang bayak thor.
2024-09-26 21:48:58
2
user avatar
Yolanda Anastasya Simanjuntak
kerenn kak...
2024-09-21 16:19:48
2
user avatar
Bruce Wayne
Sudah dibuat penasaran sejak baca bab pertama. lanjutkan kak
2024-09-19 16:18:36
2
user avatar
Radio Ganitri Suka
Sangat menghibur. Suka sekali sama ceritanya. lanjutkan thor.
2024-09-18 15:09:18
2
75 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status