Dz 31. Kelamnya dunia persilatan.Satu persatu orang dari pihak musuh tewas terbunuh, teriakan kesakitan, cipratan darah, ledakan keras, korban berjatuhan, dua belah pihak memperlihatkan perlawanan sengit, amarah dan dendam menjadi tujuan untuk terus bertarung meskipun tubuh sudah berlumuran darah, air mata dunia persilatan menggores hati terdalam saat saudara sendiri menghembuskan nafas terakhir.Langit bergemuruh hujan darah, badai salju dan api menghiasi langit, kilatan cahaya membelah awan, benturan pedang memecahkan telinga, di tengah hutanLan Shi dan Putri Sahara melesat terbang menuju pertempuran, tidak lama kemudian mereka melihat Hou Jin bertarung melawan Kaisar Es.Kaisar Es membentuk sebuah pedang es raksasa, aura dingin membekukan tempat sekitar, Hou Jin memucat melihat pedang begitu besar, sedangkan semua orang masih bertarung."Gawat, aku bisa mati… meskipun aku pemimpin Aliansi, tapi aku tidak memiliki kekuatan besar!""Hou Jin sekarang kamu berakhir!""Pedang Es Pembe
Dz 32. Kakek Bin (Ayah Bin Ren) / Musuh Leluhur Gerbang DosaDewi Es dan muridnya membuat dataran wilayah selatan membeku, badai salju terjadi saat kekuatan guru dan murid dikeluarkan, Hou Jin dan gurunya memberikan perlawanan sengit kepada Dewi Es dan Kaisar Es, semua Petarung tangguh memilih bertempur di pesisir pantai, di tengah suasana yang begitu kacau Roh kitab kuno mengaktifkan formasi untuk menyerap energi Es."Dia melakukan terobosan dengan cara mengumpulkan energi sekitar… ini mengerikan, siapa saja yang bisa melakukan ini?" gumam Lan Shi.Lima jam berlalu, roh kitab benar-benar menghabiskan semua energi Es di wilayah selatan, ia mendengkur kekenyangan."Baiklah, aku akan kembali!""Tunggu, bantu aku dulu!""Bantu apa?""Bisakah kamu memberikan energi kepada kucing besar itu!" "Tidak bisa… hewan kuno bisa kehilangan kendali kalau dia sudah berada di puncak kekuatan, kamu sendiri akan mati dibunuhnya!""Apa!" "Sudahlah, lagipula kamu memiliki energi pasir waktu… siapa yang
Dz 33. Kabar Duka untuk Ren XhuLima bulan kemudian.Pertempuran di wilayah selatan sudah berakhir, Aliansi Gerbang Keadilan membutuhkan waktu untuk memulihkan kekuatan, banyak penduduk yang ingin menjadi prajurit, Hou Jin menghapus nama sekte di wilayah barat dan selatan, itu agar tidak ada persaingan atau kecemburuan satu sama lain. Wilayah utara dan tengah berhenti bertempur, mereka juga ingin menyiapkan semuanya sebelum badai besar terjadi. Disisi lain wilayah tengah dan timur bersatu menjadi satu kerajaan yaitu Kerajaan Matahari Terbit, sedangkan wilayah utara membentuk Aliansi Cincin Formasi.Sekarang benua besar yang awalnya terbagi lima wilayah, sekarang menjadi tiga wilayah:-Kerajaan Matahari Terbit: Wilayah Timur dan Tengah-Aliansi Gerbang Keadilan: Wilayah Utara-Aliansi Gerbang Keadilan: Wilayah Barat dan SelatanDi halaman rumah Putri Sahara, sosok tampan berdiri di atas kepala singa besar, ia melambaikan tangan ke arah istrinya."Sayang, aku pergi dulu… jangan merindu
Dz 34. Cerita TerpendamRen Xhu terpukul keras mendengar kabar dari Lan Shi, kematian Ren Shili mengguncang sosok Ren Xhu, sudah sangat lama ia berjuang bersama Ren Shili, sekarang hanya mendengar kabar kalau saudaranya adalah sudah tidak ada, air mata tidak terbendung lagi, perasaan tidak rela membuat semangat hidup hancur seketika, cacian, makian dan hinaan dilontarkan ke arah Lan Shi."Andai aku lebih kuat, tidak ada orang sepertimu yang merusak kebahagiaan dan kedamaian orang lain…. Lan Shi kenapa kamu diam saja? Cepat katakan apakah kamu belum puas hah…!" Lan Shi menahan sabar "Aku memang salah!""Heh… sekarang kamu mengakuinya… sama seperti ibumu Anin Shi, setelah membantai semua orang, dia baru menyesali perbuatannya.. tidak punya hati!"Lan Shi berbalik dan langsung mencengkeram leher Ren Xhu "jangan sangkut pautkan masalah ini dengan ibuku… atau aku akan membunuhmu ribuan kali!""Haha… memangnya kenapa, kalau kamu ingin membunuhku. Lakukan sekarang!"Lan Shi melepaskan cengk
Dz 35. Mawar Tak Bermahkota (Bunga Kuno)Roh kitab memunculkan sebuah bunga mawar tak bermahkota. Bunga mawar tak bermahkota tak pernah mekar meskipun sudah hidup selama ratusan juta tahun, itu di karena kurangnya energi alam, di waktu sekarang bunga mawar tak bermahkota hanya ada satu, Lan Shi tidak berkedip mengamati bunga di depannya, ia begitu penasaran untuk apa bunga ini ada."Roh kitab, apakah kamu mengetahui untuk apa bunga ini?""Apakah kamu tidak pernah mendengar cerita bunga ini?""Tidak!""Baiklah, aku akan ceritakan!""Em!" "Di masa lalu, ada sepasang kekasih yang suka menanam bunga ini, setiap mereka menanyakan satu bunga tak bermahkota, saat itulah mereka menyatakan sumpah takdir dan berjanji sehidup semati!""Terus?""Namun pada akhirnya mereka gagal menepati janji itu, sepasang kekasih itu saling bertengkar satu sama lain, mereka memilih berpisah tanpa mengingat sedikitpun sumpah takdir yang mereka ucapkan!"Lan Shi menghela nafas panjang."Saat itulah bunga mawar in
Dz 36. Wilayah Utara ( Desa Danau Dewi )Di atas langit Lan Shi dan Di Hou Yen melesat terbang dengan kecepatan tinggi, mereka memasuki wilayah utara, kilatan cahaya membuat semua orang yang melihatnya tidak bisa mengenali siapa yang sedang terbang, Lan Shi dan Hou Yen mendarat di suatu desa."Desa apa ini ya?""Entah…!" "Ayo kita masuk!" Lan Shi dan Di Hou Yen memasukinya gerbang desa, semua penduduk mengalihkan perhatian ke arah dua sosok berjubah putih dengan corak sungai darah."Salam…!" ucap Lan Shi membungkukan badan."Siapa kamu?"Lan Shi tersentak kaget, tidak seperti biasanya penduduk wilayah utara begitulah dingin."Aku Yue Fei, dan ini Hou Yen!"Ibu-ibu muda berjalan mendekati Lan Shi "Anak muda, untuk apa kamu datang kemari?""Kebetulan aku lewat sini dan memutuskan untuk beristirahat!""Beristirahat? Boleh saja, tapi maaf? Kami tidak memiliki makanan untuk menyambut kedatangan kalian?""Ya, siapa juga yang ingin minta makanan… kami juga memilikinya?" sahut Di Hou Yen."
Dz 37. Sekte PegununganDi depan gerbang desa dua sosok berdiri, ketakutan penduduk sudah melampaui batas, mereka mengusir Lan Shi dan Di Hou Yen dari desa, namun Lan Shi tetap bersikeras tidak ingin pergi. Tidak lama kemudian ratusan murid sekte Pegunungan terlihat, Lan Shi dan Di Hou Yen terlihat panik, mereka tidak mungkin melawan musuh sebanyak itu, di tambah lagi ada beberapa tetua sekte."Lan Shi, bagaimana ini… mereka terlalu banyak!""Kita pancing pemimpin mereka!" bisik Lan Shi.Lan Shi melihat ke arah penduduk "apakah kalian ingin terus hidup?"Semua penduduk menganggukkan kepalanya, Lan Shi memunculkan pedang kayu lalu menancapkan di tanah, Di Hou Yen mengerti maksud pemuda di sampingnya."Baiklah, ayo kita berjuang sampai darah penghabisan!""Aku Tapor, pemimpin sekte Pegunungan… yang berani menentang kami harus mati….!"Lan Shi membungkukan badan "Maaf tetua, siapakah yang anda maksud? Aku bukan seorang petarung?" "Apa… ?" Tapor melihat ke arah orang di sampingnya "Cepa
Ep 38. Bertemu Diao YinSatu bulan berlalu.Selama satu bulan banyak penduduk wilayah utara bergabung dengan kelompok sekte Pegunungan, di halaman sekte terlihat banyak orang berkumpul, Lan Shi berencana membawa semua orang untuk pergi ke Aliansi Gerbang Keadilan, setelah itu menunggu respon dari wilayah timur dan tengah, kalau memungkinkan mereka akan menyerang salah satu tempat."Semuanya, ayo kita berangkat?""Baik Tuan Muda!"Lan Shi naik ke punggung singa besar, dan barisan depan semua orang melakukan perjalanan menuju wilayah barat. Sambil melakukan perjalanan, Lan Shi memunculkan pedang kayu, ia melihat retakan di ujung pedang."Guru… bagaimana cara memperbaikinya, sedangkan pedang ini saja dari kayu?" "Lan Shi, sebaiknya kamu tidak gunakan pedang kayu itu dulu… aku takut kerusakan akan bertambah parah!""Iya!""Hoi… keluarkan aku!" ucap Roh kitab."Disini banyak orang!""Tidak apa, mereka tidak bisa melihatku!""Baiklah!"Lan Shi memunculkan sebuah kitab lalu membukanya, soso