No 41. Bertemu kakek kaisar Dou ZhiAngsi dan Helena sudah tiba di benua kaisar, mereka juga sudah menemukan keberadaan Lan Shi dan yang lainnya, pedang kaisar baru saja selesai di tempa, di pagi yang cukup cerah terlihat pria berjubah putih dengan corak gerbang dosa, di punggung belakang sebuah pedang besar dari gabungan delapan buah pedang, Lan Shi berdiri di atas pucuk."Hoi… aku melihat sesuatu!""Apa yang kamu lihat?" tanya Tong."Ada kakek tua berjalan sendirian!" sahut Lan Shi.Semua orang menghampiri Lan Shi, mereka melihat kakek tua berjalan sendirian, semua orang langsung menghampiri untuk bertanya."Kakek, mau kemana? Kenapa sendirian di hutan?""Makanan, aku lapar sekali… berikan aku makanan!" ucap sosok tua."Ini, ada sedikit makanan!""Terimakasih?"Sosok tua duduk bersandar di pohon, setelah itu menikmati makanan yang di berikan Lan Shi."Kakek siapa namamu?""Tunggu sebentar? Aku lupa namaku? Aku lupa..""Bagaimana bisa kamu melupakan namamu sendiri!"Luna berdiri di s
No 42. Membagi tugasSemua orang sudah tiba di kota logam, mereka berada di penginapan sambil menikmati makanan hangat, Helena juga sudah mendapatkan satu desa yang mau bekerja di bawah kendalinya, sekarang ia harus membagi tugas untuk semua orang, Tong duduk di meja melihat piring lebih besar dari tubuhnya, sedangkan Angsi menikmati arak bersama Jia Jilin."Sekarang kita membutuhkan pasukan untuk bertempur habis-habisan, siapa yang akan menjalankan tugas ini?"Angsi berdiri "Biar aku saja!" "Aku akan menemani Jia Jilin!""Baiklah, kumpulan para pengemis di benua kaisar, dan perampok atau orang-orang yang suka berbuat onar, bentuk sebuah kelompok dan berikan pelatihan secara rahasia… jangan sampai kelompok yang sudah terbentuk ketahuan orang luar!" ucap Helena meletakan cangkir teh."Tenang saja!"Jia Jilin berdiri "Oke, kalau begitu aku akan memulainya dari kota ini… Angsi, ayo berangkat!"Dua sosok berjalan meninggalkan penginapan, Ratu Wu Yun melihat ke arah Helena."Nona, aku?""
No 43. Ikut menyerang kota pedangHelena berhasil membuat Pangeran Yao Lin berlutut, Ratu Wu Yun memaafkan kesalahan putranya, namun tidak sepenuhnya karena masih begitu dipenuhi amarah, pangeran Yao Lin menyimpankan tempat tinggal untuk Helena dan yang lainnya, kakek tua bisa melihat kalau pangeran Yao Lin terkena serangan mental dari sosok cantik Helena, kehilangan semangat hidup adalah hal terburuk yang pernah ada.Sebelum itu Angsi dan Jia Jilin bertugas mengumpulkan orang-orang untuk dijadikan prajurit, sedangkan Lan Shi dan Luna mencari informasi, sepasang kekasih berhenti di tengah hutan melihat rombongan pasukan, Luna mengetahui rombongan siapa yang sedang melakukan perjalanan."Sayang, apakah kamu mengetahui siapa mereka?""Rombongan pasukan pangeran Xen Xen, mungkin mereka mau menyerang kota pedang yang ditempati pangeran Wu Ming!""Jumlah pasukan yang sangat besar!" "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Luna."Sayang, kembalilah untuk memberitahu Helena… aku akan bergabung
No 44. Pertempuran Kota Pedang Kilatan cahaya menghiasi langit malam, pertempuran terjadi di kegelapan kota pedang, kecepatan terbang meninggalkan garis cahaya, di tengah pertarungan Lan Shi mengalami kesulitan untuk melarikan diri, ia terkurung di dalam akar yang membentuk kubus, kaisar obat memperlihatkan wajah serius bertarung meskipun yang dilawan adalah mantan muridnya sendiri. "Apakah cuma ini kemampuanmu!" teriak kaisar obat mundur di atas kepala."Trak-!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Serangan kaisar obat meleset, pria berambut putih muncul di samping mengayunkan pedang kayu besi."Yeaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Kamu pikir aku adalah muridmu hah… kamu hanya ingin aku jadi boneka perang!" teriak Lan Shi."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Kaisar obat menahan serangan Lan Shi "Aku juga tidak butuh murid sepertimu!""Jangan merasa senang, guruku tidak hanya satu? Bahkan ada yang lebih kuat darimu!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Lan Shi terdorong mundur, kaisar obat
No 45. Jiwa tahap akhirDewa Lou sedang melakukan terobosan tahap jiwa terakhir, puncak kekuatan akan merubah jiwa menjadi tubuh jiwa seperti Roh kitab, tingkat yang akan di terobos adalah jiwa langit pertama, sekarang Lan Shi hanya menunggu ayahnya terbangun dari tidur, energi masih melakukan proses penyatuan.Suara ledakan memecahkan telinga terdengar, semua orang keluar dari rumah untuk melihat apa yang terjadi, Lan Shi melihat ke atas langit, dua sosok bertarung secara gila tanpa memperdulikan tempat sekitar, Kaisar buta melawan Kaisar Wang Xin, saat itu juga kaisar Yang Ji dan kaisar Dou Zhi merapalkan segel tangan untuk membuat formasi pertahanan."Tusukan Pedang Tingkat Akhir!" teriak kaisar buta menusukkan pedang dengan kecepatan maksimum.Kaisar Wang Xin memutar tombak menahan serangan "Angin puyuh ribuan tombak!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" ledakan keras di atas kota logam."Petarung mereka sampai ke kota ini, puncak kekuatan menang sangat mengerikan!" gumam Lan Shi mengep
No 46. Krisis benua kaisarKota demon, semua petinggi kerajaan bintang penghancur berkumpul, makanan hangat di antarkan pelayanan cantik dengan gaun setengah jadi, semua pria di aula pertemuan delima melihat kecantikan semua pelayan pangeran Wu Ming, namun tidak sanggup menyaingi kecantikan istri-istri pria berambut putih, hanya saja benua kaisar belum melihat secara langsung orang-orang dunia persilatan."Kita kehabisan sumberdaya, di tambah lagi kota Jurang Terlarang di rebut oleh pangeran Rong King!""Brengsek… pangeran Rong King, beraninya dia!""Untuk saat ini kita belum bisa bergerak, kumpulkan sumberdaya terlebih dahulu untuk memulihkan kekuatan, setelah itu mengincar salah satu kota untuk dikuasai!" ucap pangeran Wu Ming."Ide bagus, dimana kita bisa mendapatkan sumberdaya?""Rampas milik penduduk desa!""Baiklah!"Kaisar obat berdiri "sumberdaya kita di curi oleh Lan Shi, pria berambut putih itu… kalau kita berhasil menangkapnya, aku jamin semua sumberdaya yang hilang akan ke
No 47. Kesalahan berakibat fatalDi tengah hutan, pria berambut putih duduk mendengarkan penjelasan Roh kitab, beberapa tahun lalu banyak kekuatan musuh yang berhasil dihilangkan, salah satunya Zues musuh bebuyutan yang sudah tewas, kubus kecil terbuka memperlihatkan satu energi berwarna putih melayang-layang, energi melesat masuk kedalam tubuh Lan Shi."Apa itu tadi?" "Itu adalah energi kaisar yang dulu aku ambil dari salah satu orang!""Bagaimana menggunakannya?'"Alirkan energi ke pedang itu, gunakan pikiran untuk mengincar sesuatu?""Oke!"Lan Shi memegang pedang kayu besi, setelah itu melihat ke arah satu pohon."Terbelah…!" ucap Lan Shi menebaskan pedang di kehampaan."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" batu hancur."Apa.. kenapa yang hancur malah batu?""Haha… kamu kurang konsentrasi!""Aku coba lagi!"Pria berambut putih menebas kehampaan, jurus yang digunakan adalah serangan jarak jauh, ia mengincar pohon namun yang hancur malah batu dan tanah sekitar, Roh kitab tertawa lantang sa
No 48. Lan Shi & Kakek Kaisar Vs Bajak Laut MerahLan Shi membuat kultivasi istrinya hancur akibat serangan jarak jauh saat menjalani latihan, sekarang ia menuju Nirvana untuk menemui pangeran Morin, karena hanya dialah yang tahu cara mengembalikan kultivasi yang sudah hancur, sudah dua hari tiga sosok melesat terbang di tengah lautan, sekarang mereka berhenti saat melihat ada badai petir."Kakek, bagaimana ini? Kenapa di siang seperti ini ada badai petir?""Kabut awan itu dikendalikan, sepertinya itu sebuah perangkap!""Badai ini juga terlalu luas, kalau memutar mungkin membutuhkan waktu lama!""Em… sebaiknya kita terobos saja!" ucap kakek kaisar melesat terbang memasuki badai petir.Lan Shi dan Luna yang duduk di kuda terbang, ikut melesat masuk badai, setelah berada di tengah badai petir mereka melihat sebuah kapal dengan bendera merah, saat itu juga tersadar siapa yang membuat badai petir, sosok pemimpin bajak laut merah memperlihatkan diri."Turunkan jangkar!""Baik Yang Mulia!"