Share

Kegundahan

Dari arah lain kulihat Meisya dan Bik Atin membawa penampan berisi makanan yang akan disajikan untuk makan bersama. Mereka meletakkan seluruh makanan dan alat makan di lantai gazebo.

“Meisya, kamu ikut makan di sini, ya. Temani Miss Lena,” pinta guru kesayanganku itu.

“Maaf, Bu guru. Meisya tadi pagi sudah makan, dia kalau makan di dapur.” Bik Atin segera menyambar ucapan Miss Lena, kemudian menarik tangan Meisya agar segera pergi dari sini.

Miss Lena tampak keheranan dengan sikap Bik Atin. Ia melepas pandangan ke arah mereka yang hendak pergi.

“Itu asisten rumah tangga kamu, kok, bersikap begitu dengan Meisya?”

“Meisya itu keponakannya Bik Atin, Miss. Dia ikut ke sini karena ayahnya ingin Meisya sekolah di kota.”

“Ooh … itu sebabnya kamu bersikap seenaknya ke Meisya?”

“Bukan, Miss. Tapi ada hal lain yang tak bisa kuceritakan.”

“Rahasia?”

Mata ini kembali menelusuri wajah cantik di hadapanku. Hanya sebuah senyum yang kuberikan sebagai jawaban.

“Makan, Miss. Semoga suka dengan masakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status