Share

6.

Author: Ade Tiwi
last update Last Updated: 2021-04-19 11:36:15

Keesokan harinya....

Mila tiba di rumah besar nan mewah milik Leon tepat pukul sepuluh seperti di peraturan nomor dua. Mila yakin jika Leon tentunya sudah pergi bekerja, dan itu terbukti ketika Mila masuk ke dalam rumah dan tak menemukan siapapun alias sepi.

Tempat yang pertama kali Mila tuju adalah ruang makan, ia melihat meja makan dan membuka tudung saji yang ternyata sudah kosong. Itu artinya telur orek buatannya sudah di makan oleh sang majikan.

Mila mendelik ke arah wastafel saat melihat dua piring kotor dan satu gelas kotor yang sepertinya bekas minum kopi. Dan Mila kembali mendelik saat matanya menatap secarik kertas yang tertempel di depan pintu kulkas.

Hai Mila, keponakan Bi Marsiah. Selamat datang di rumah saya. Semoga kamu betah bekerja disini ya.

Terima kasih untuk makan malam yang lezat dan super sederhana, orek telur buatan kamu sangat enak. Benar-benar ide yang good disaat keadaan genting, bukan?

Oke, stop berbasa-basi. Hari ini pergilah berbelanja semua kebutuhan yang diperlukan. Dan ingat, pilihlah bahan-bahan makanan yang sehat dan bergizi. Mengerti?

Dan oh ya, saya sudah menaruh uang tunai di ranjang tempat tidur saya. Kamu pergunakanlah sebaik mungkin, jika kurang tinggal bilang saja ke saya. Oke?

Dan, ah iya satu lagi. Sepertinya ada maling yang meminum minuman sehat saya di dalam kulkas. Tolong kamu cek dan selidiki ya. :)

Leon Prakasa.

Kedua mata Mila membulat sempurna saat membaca kalimat terakhir yang Leon tuliskan.

Maling minuman sehatnya di dalam kulkas?

Astogeh! Apa Tuan Leon tau ya kalau aku yang minum minuman sehatnya? T-tapi darimana dia tau? batin Mila panik.

"Cctv?" gumam Mila mendongak ke atas mencari sesuatu benda tersembunyi yang mungkin saja sengaja Leon taruh.

"Tidak ada," gumam Mila lagi mendesah lirih. Ia pun kembali mencoba melihat ke segala arah demi mencari benda pengintai itu.

Tidak mungkin gak ada, kalau nggak darimana Leon bisa tau? Konyol sekali jika pria bang**t itu cenayang atau keturunan sejenis peramal atau dukun.

Tapi dasarnya tidak ada ya tetap tidak ada, Mila sampai lelah sendiri mencari benda itu.

Jadi itu artinya tuan muda Leon benar-benar cenayang? Aissh, terkutuklah engkau pria menyebalkan!

****

Mila menyusun semua bahan-bahan makanan yang sudah ia beli di pasar. Menatanya secantik dan serapih mungkin ke dalam lemari pendingin. Sesuai permintaan Leon yang meminta bahan-bahan makanan yang sehat dan bergizi saja.

Mila pikir bahan-bahan makanan ini bisa cukup sampai dua minggu ke depan, berhubung karena Mila hanya memasak makan malam untuknya saja itu artinya lebih banyak menghemat bahan-bahan makanan.

Uang tunai yang diberikan Leon untuknya berbelanja pun masih bersisa. Mila yang jujur pun mengembalikan uang sisa belanja tadi tanpa mengambilnya sepeserpun.

Setelahnya Mila pun mulai memasak. Malam ini dia ingin membuat sesuatu yang sedikit spesial, ya setidaknya bukan makanan sederhana seperti kemarin.

Ada tiga menu masakan yang akan Mila olah untuk makan malam Leon, dan untuk itu Mila berusaha berkonsentrasi tinggi agar mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan.

Mila tidak ingin baru bekerja dua hari sudah mendapatkan penilaian buruk dari sang majikan. Mila juga tidak ingin mengecewakan bi Marsiah dan nyonya Kartika. Dan untuk itu Mila berusaha memberikan yang terbaik dan mengabdi setulus hatinya untuk tuan muda Leon Prakasa.

Mila tersenyum sembari terus fokus memasak. Sejujurnya Mila mulai sedikit penasaran akan sosok sang majikan. Ingin rasanya ia melihat wajah Leon walau hanya dari foto saja pun tak masalah.

Namun sayangnya, tak ada satupun foto Leon di rumah ini. Walau Mila sampai lelah setengah mati pun mencarinya, foto Leon tetap tidak ada.

Hah, pria itu benar-benar hebat menyembunyikan jati diri dan wujudnya. Segitunya amat Leon malunya sampai foto satupun dia tak ingin memajangnya di dinding tembok rumah.

Sekitar satu jam Mila baru selesai menyiapkan makan malam untuk Leon. Ia melihat jam yang kini sudah menunjukkan malam hampir tiba.

Mila segera menyelesaikan semuanya, menata dan menghias serapih mungkin masakannya di atas meja. Mila kembali menutup masakannya dengan tudung saji, setelah itu ia mencuci semua peralatan masak yang kotor dan kemudian pulang.

Selang sekitar tiga puluh menit Mila pergi Leon pulang, ia memerkirakan mobilnya ke garasi setelah security membukakan pintu pagar.

Ia masuk dengan penampilannya yang seperti biasa, berbeda setiap akan pergi bekerja dengan pulang bekerja. Hei, itu sesuatu yang wajar. Pergi rapih dan pulang kusut juga berantakan. Tentu saja itu karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk.

Leon melangkah masuk ke dalam kamarnya dan segera membersihkan dirinya. Sepuluh menit kemudian Leon telah selesai dan lekas memakai pakaian santainya dengan cepat.

Perut Leon terasa keroncongan, terbukti dari cacing-cacing yang terus berontak meminta jatah makan malam. Saat Leon ingin melangkah, ekor matanya menangkap sesuatu di atas ranjang.

Leon mengambilnya dan terkejut, uang yang Leon duga dari sisa belanja yang tak terpakai. Dan ada sebuah note singkat di samping uang itu.

Tuan, itu adalah uang sisa belanja hari ini. Saya tidak ada mengambil sedikitpun uang itu Tuan, sumpah.

Terima kasih.

Mila :)

Leon menyipitkan matanya saat membaca kalimat terakhir isi dari note Mila. Kenapa wanita itu terlihat ketakutan seperti akan dituduh mencuri saja sampai pakai sumpah segala lagi.

Menggelengkan kepala Leon sedikit mengulum senyum gelinya, tentang arti emot tersenyum seperti terpaksa yang Mila buat di notenya

Leon menaruh note itu di nakas samping ranjang dan lalu ia beranjak keluar dari kamar menuju ruang makan. Membuka tudung saji karena rasa penasaran yang tak bisa ia tahan.

Matanya berbinar menatap tiga menu masakan modern yang sepertinya enak. Leon segera menarik kursi dan mulai menyantapnya dengan lahap.

Dan seperti sebelumnya masakan Mila enak. Tidak, bahkan sangat enak. Leon sampai menghabiskan semua makanan itu dengan lahap.

****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Modern maid   52. (Bonus part)

    Enam tahun kemudian....Leon dan Mila beserta kedua anak mereka ikut dalam sesi pemotretan keluarga. Ya, tepat hari ini Liam sudah resmi mempersunting wanita pujaan hatinya.Butuh waktu sampai enam tahun lamanya bagi Liam untuk benar-benar bisa melupakan Mila dan berhasil melabuhkan hatinya pada seorang wanita cantik yang kini sudah resmi berstatus sebagai istrinya.Nama wanita cantik yang telah berhasil mencuri hati Liam itu bernama Leena. Kebaikan hati dan sikap lembutnya mampu meluluhkan hati Liam."Selamat, bro." ucap Leon disusul Mila yang juga memberikan selamat untuk sepasang pengantin yang tengah berbahagia sebagai raja dan ratu malam ini."Terima kasih," sahut Liam dan Leena kompak kemudian turut membalas senyuman.Si kecil Liora, putri bungsu Mila tampak memperhatikan Liam dan Leena. Karena Leena begitu menyukai anak kecil pun turut gemas akan si kecil lucu Liora."Boleh aku gendong?" tanya Leen

  • Modern maid   51.

    Mila meremas ke sepuluh jarinya yang saat ini tengah gugup luar biasa. Ada Leon yang duduk di sisi kanannya dan ada bi Marsiah yang duduk di sisi kiranya. Juga ada pak Utama yang duduk di depannya, ada juga Agnes yang duduk di samping pak Utama.Dan yang paling membuat Mila gugup luar biasa adalah seseorang yang saat ini duduk di kursi roda tengah menatap lekat dirinya. Mila akui jika kini tak ada lagi tatapan tajam yang dilayangkan orang tersebut, melainkan hanya tatapan sendu yang menyorot kesedihan juga penyesalan.Entahlah. Itu yang Mila tangkap dari netra nyonya Kartika. Tapi, apakah benar?Tadinya juga Mila kaget saat suaminya pulang ke rumah bersama Agnes untuk menjemput dirinya."Mom, ingin bertemu denganmu." itulah kata-kata yang diucapkan Leon sebelum Mila bertanya lebih dulu. "Sayang, ada yang ingin Mom katakan.""Hah? Apa?" kaget Mila terlihat bingung.Pertanyaan Mil

  • Modern maid   50.

    Leon berdiri termenung di depan jendela kamarnya yang masih terbuka. Langit sudah mulai menggelap di sertai angin yang cukup kencang, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.Leon teringat lagi akan pembicaraannya beberapa jam yang lalu dengan sang papa dan adiknya. Pak Utama dan Agnes meminta Leon untuk pulang ke rumah karena nyonya Kartika yang tengah sakit sebulan terakhir ini.Sebenarnya sakitnya nyonya Kartika sudah dari beberapa bulan yang lalu semenjak perjanjian yang dibuat bersama Leon. Semenjak itu keadaan nyonya Kartika semakin drop, dan parahnya sebulan belakangan ini.Nyonya Kartika jarang makan karena seringnya menolak makan, dan kerap kali mengigau menyebut nama Leon dalam tidurnya. Nyonya Kartika bahkan acap kali mengucapkan permintaan maaf berulang kali yang sepertinya ditujukan pada Leon dan Mila.Sebab itulah pak Utama dan Agnes nekat mem

  • Modern maid   49.

    Beberapa bulan kemudian....Hari ini seperti biasanya, Mila terbangun dengan ceria. Setelah mengecup mesra pipi suaminya, Mila beranjak bangun dari ranjang dengan perlahan. Perutnya yang sudah mulai kelihatan sedikit buncit membuatnya lebih berhati-hati lagi dalam bergerak melakukan aktivitas."Sayang...."Langkah Mila terhenti begitu mendengar suara suaminya yang memanggil namanya. Mila membalikkan badan dan terkejut saat mendapati tubuh Leon yang masih terbaring nyaman di ranjang."Astaga, dia mengigau menyebut namaku." gumam Mila menepuk jidatnya pelan.Kemudian Mila segera bergegas beranjak keluar dari kamar sebelum suaminya itu benar-benar terbangun dan menggeretnya untuk kembali tidur di ranjang."Bibi," sapa Mila melihat bi Marsiah ketika ia tiba di dapur.Bi Marsiah menoleh sebentar dan membalas sapaan Mila sebelum kembali fokus pada masakannya.

  • Modern maid   48.

    Leon menatap dingin sang mama yang datang ke rumahnya. Sedangkan Mila dan bi Marsiah tampak ketakutan melihat kedatangan nyonya Kartika.Kata angkuh tentu saja masih tetap melekat di diri seorang nyonya Kartika yang selalu menatap rendah orang miskin.Membandingkan derajat dan kekayaan orang lain, pada akhirnya membuat nyonya Kartika memilih-milih teman untuk bergaul.Begitupun dalam memilih menantu untuk anak-anaknya. Mila jelas jauh dari kriteria menantu idaman yang di impikannya. Sayangnya, putranya Leon begitu sangat mencintai Mila."Ada apa Mama kesini?" tanya Leon to the point atas kedatangan nyonya Kartika ke rumahnya. Terlihat jelas raut wajah tak bersahabat di wajah Leon, karena ia tentunya masih marah atas sikap dan tindakan jahat mamanya.Nyonya Kartika mengumpat dalam hatinya melihat dingin dan datarnya sikap sang anak padanya. Nyonya Kartika vpastilah Mila sudah mengatakan yang seb

  • Modern maid   47.

    Pak Utama dan Agnes tersenyum menyambut kepulangan menantu dan juga besannya. Pak Utama menepuk bangga puteranya yang telah berhasil menemukan dan membawa pulang kedua wanita tersebut.Mila menghambur memeluk pak Utama yang melebarkan kedua tangannya, tangis Mila pecah di pelukan sang papa mertua yang memberikan kecupan sayang di puncak kepalanya.Mila beralih memeluk Agnes, adik iparnya yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri. Sama seperti pak Utama yang sudah di anggap seperti bapak kandungnya sendiri.Dan dari kedua orang itulah Mila seperti kembali merasakan kebahagiaan bersama keluarga. Sayang, masih kurang lengkap. batin Mila sedih kala mengingat kurangnya satu orang lagi yang seharusnya juga melengkapi kebahagiaan ini.Perubahan raut wajah Mila yang tadinya ceria kini terlihat murung kembali. Dahinya mengernyit mengikuti arah pandangan mat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status