Share

7.

Penulis: Ade Tiwi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-07 21:40:11

Mila mendelik kaget saat menemukan lagi sebuah note yang tertempel di depan pintu kulkas. Sepertinya dari tuan majikannya, Leon. Tapi, seingat Mila ia tidak ada meninggalkan note untuk pria itu kecuali mengenai sisa uang belanja yang ia taruh di ranjang tempat tidur Leon.

Jadi, untuk apa majikannya meninggalkan note untuknya? Apakah sesuatu yang penting? Mila penasaran menarik note itu dan mulai membacanya.

Terima kasih untuk hidangan makanan tadi malam. Sangat enak dan aku menyukainya. Modern maid.

Leon :D

"Apa? Modern maid?" pekik Mila menganga tak percaya membaca kembali dua kata itu.

Entah sebagai panggilan sayang atau sebuah julukan untuknya, Mila tidak tau. Tapi, yang pastinya tak mungkin panggilan sayang. Memangnya dia siapa sampai harus disayang?

Cuma pembantu! Itu suara batin Mila yang berseru menyadarkannya dari segala kehaluan.

Mila menggelengkan kepalanya, menepis semua pikiran aneh dan konyolnya.

Ini masih pagi yang sebentar lagi menuju siang, Mila memutuskan untuk langsung mengerjakan sesuatu. Seperti biasa, yang pertama kali akan ia kerjakan adalah mencuci pakaian kotor milik sang majikan.

Sebenarnya pakaian-pakaian itu tidaklah kotor, dan itu yang kadang membuat Mila heran kenapa pakaian Leon bersih tak ada noda saat di cuci?

Bagaimana cara pria itu memakai pakaiannya hingga masih tampak bersih? Atau tubuh pria itu yang kelewat sempurna sampai keringat pun tak mau meninggalkan bau di tubuhnya? Entahlah, yang pasti tuan Leon sangatlah pembersih.

Beberapa saat kemudian Mila telah selesai mencuci baju dan menjemurnya, kini beralih ke pekerjaan lainnya. Yaitu mencuci piring, kemudian nyapu dan mengepel seluruh lantai di rumah ini sampai bersih dan kinclong.

Mengelap serta memastikan seluruh debu tidak menempel Mila pun akhirnya melakukan tugas terakhirnya yaitu memasak makan malam untuk sang tuan majikannya yang menyebalkan itu. Mila mengulum senyum geli, bila mengingat Leon maka pasti kata menyebalkan tak mau lepas. Seakan itu memanglah suatu gelar yang cocok untuk Leon.

Ah baiklah, kembali lagi fokus pada kerjaan. Menu masakan makan malam kali ini pun cukup simpel dan sederhana. Karena Mila tak tau apa makanya favorit Leon.

Pria itu mengatakan jika ia menyukai semua makanan, tapi paling tidak Leon pasti juga mempunyai makanan favoritnya. Mila sendiri saja punya makanan favoritnya. Hmm, apakah Mila perlu menanyakannya pada Leon nanti melalui note?

Bolehkah? Apakah tidak terlalu lancang jika Mila bertanya demikian? Akankah Leon akan marah jika Mila bertanya tentang makanan kesukaannya?

Ah, sepertinya bukan sesuatu hal yang serius. Tapi, Mila memang sangat penasaran akan hal-hal seperti itu. Menurutnya penting untuk mengetahui hal-hal apa saja yang Leon suka dan juga yang tidak disukainya.

Tentu sebagai pembantu baru Mila ingin memberikan yang terbaik untuk Leon. Jangan sampai deh Mila melakukan kesalahan walau sedikit saja, sebab sedikit banyaknya Mila sudah tau mengenai sikap arogan dan kejam yang dimiliki Leon.

Pria itu tak segan-segan akan langsung memecatnya walau hanya kesalahan kecil sekalipun yang ia lakukan. Bagi Leon, tiada pengampunan untuk orang yang melakukan kesalahan.

Sadis!

Ya begitulah, Mila sampai bergidik ngerih mendengarnya dari orang-orang yang mengetahui banyak mengenai keluarga Prakasa ini. Terutama Leon, tak sedikit orang yang membenci pria itu. Dan tak sedikit pula banyak wanita yang begitu memuja sosok Leon yang katanya sangat tampan bak para dewa Yunani.

Entahlah, Mila tidak tahu sebab ia belum bertemu langsung dengan orangnya. Dan karena perkataan itulah Mila menjadi sangat penasaran akan sosok Leon yang katanya sangat tampan. Eh tidak, bahkan kelewat tampan.

***

Tuan, saya ingin mengajukan satu pertanyaan. Eh, tidak! Sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan pada anda, Tuan.

Tetapi sebelumnya, saya mohon maaf jika tindakan saya ini mungkin lancang bagi anda.

Uhm, makanan favorit Tuan apa?

Mila :p

Leon tergelak setelah selesai membaca isi note dari Mila. Apa-apaan wanita ini?! Setelah membuatnya tegang setengah mati akibat pertanyaan yang ingin wanita itu ajukan, kemudian Mila membuat perutnya terasa menggelitik akibat pertanyaannya.

Leon menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menggumam menyebut nama Mila dua kali. Kenapa gadis ini unik sekali, sampai harus takut segala hanya untuk menanyakan makanan kesukaannya. Menurut Leon membatin dalam hati.

Awalnya Leon pikir jika Mila ingin bertanya sesuatu yang agak sensitif dan diluar batas pekerjaannya, seperti bertanya apakah Leon masih perjaka?

Nah, kalau seperti itu mungkin Mila bisa ketakutan ingin bertanya dan tentunya saja Leon marah. Dan bahkan mungkin langsung memecatnya.

Kalaupun Mila sungguh bertanya seperti itu maka Leon pun akan tetap menjawabnya. Lalu setelah itu memecat Mila. Simpel kan?

Haduh, memikirkan tentang Mila yang Leon tidak tau rupa dan wujudnya seperti apa tiba-tiba saja membuatnya penasaran akan wajah wanita itu.

Apakah cantik, langsing, tinggi dan seksi?

Seketika kata-kata itu yang tercetus dalam benak dan pikiran Leon yang bertanya-tanya sendiri.

Sungguh, hal seperti ini tak pernah terpikirkan oleh Leon yang memang tidak terlalu suka bertatap muka langsung dengan lawan jenis.

Entahlah, ia menyukai wanita yang cantik, langsing dan seksi. Tetapi ia cenderung benci dengan wanita yang genit, apalagi jika genitnya melebihi batas yang justru membuatnya mual ingin muntah.

Hah, semoga saja pembantu barunya ini tidak seperti itu. Tetapi, kenapa juga Leon jadi memikirkannya sampai kesana?

Oh, astaga! Itu bukanlah urusannya. Terserah mau seperti apa Mila, itu tidak penting baginya. Yang terpenting adalah selama wanita itu bekerja dengan baik dan benar tanpa ada celah melakukan kesalahan sedikitpun maka Leon baik-baik saja. Bermurah hati dan terus tetap mempekerjakan Mila di rumahnya. Noted!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Modern maid   52. (Bonus part)

    Enam tahun kemudian....Leon dan Mila beserta kedua anak mereka ikut dalam sesi pemotretan keluarga. Ya, tepat hari ini Liam sudah resmi mempersunting wanita pujaan hatinya.Butuh waktu sampai enam tahun lamanya bagi Liam untuk benar-benar bisa melupakan Mila dan berhasil melabuhkan hatinya pada seorang wanita cantik yang kini sudah resmi berstatus sebagai istrinya.Nama wanita cantik yang telah berhasil mencuri hati Liam itu bernama Leena. Kebaikan hati dan sikap lembutnya mampu meluluhkan hati Liam."Selamat, bro." ucap Leon disusul Mila yang juga memberikan selamat untuk sepasang pengantin yang tengah berbahagia sebagai raja dan ratu malam ini."Terima kasih," sahut Liam dan Leena kompak kemudian turut membalas senyuman.Si kecil Liora, putri bungsu Mila tampak memperhatikan Liam dan Leena. Karena Leena begitu menyukai anak kecil pun turut gemas akan si kecil lucu Liora."Boleh aku gendong?" tanya Leen

  • Modern maid   51.

    Mila meremas ke sepuluh jarinya yang saat ini tengah gugup luar biasa. Ada Leon yang duduk di sisi kanannya dan ada bi Marsiah yang duduk di sisi kiranya. Juga ada pak Utama yang duduk di depannya, ada juga Agnes yang duduk di samping pak Utama.Dan yang paling membuat Mila gugup luar biasa adalah seseorang yang saat ini duduk di kursi roda tengah menatap lekat dirinya. Mila akui jika kini tak ada lagi tatapan tajam yang dilayangkan orang tersebut, melainkan hanya tatapan sendu yang menyorot kesedihan juga penyesalan.Entahlah. Itu yang Mila tangkap dari netra nyonya Kartika. Tapi, apakah benar?Tadinya juga Mila kaget saat suaminya pulang ke rumah bersama Agnes untuk menjemput dirinya."Mom, ingin bertemu denganmu." itulah kata-kata yang diucapkan Leon sebelum Mila bertanya lebih dulu. "Sayang, ada yang ingin Mom katakan.""Hah? Apa?" kaget Mila terlihat bingung.Pertanyaan Mil

  • Modern maid   50.

    Leon berdiri termenung di depan jendela kamarnya yang masih terbuka. Langit sudah mulai menggelap di sertai angin yang cukup kencang, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.Leon teringat lagi akan pembicaraannya beberapa jam yang lalu dengan sang papa dan adiknya. Pak Utama dan Agnes meminta Leon untuk pulang ke rumah karena nyonya Kartika yang tengah sakit sebulan terakhir ini.Sebenarnya sakitnya nyonya Kartika sudah dari beberapa bulan yang lalu semenjak perjanjian yang dibuat bersama Leon. Semenjak itu keadaan nyonya Kartika semakin drop, dan parahnya sebulan belakangan ini.Nyonya Kartika jarang makan karena seringnya menolak makan, dan kerap kali mengigau menyebut nama Leon dalam tidurnya. Nyonya Kartika bahkan acap kali mengucapkan permintaan maaf berulang kali yang sepertinya ditujukan pada Leon dan Mila.Sebab itulah pak Utama dan Agnes nekat mem

  • Modern maid   49.

    Beberapa bulan kemudian....Hari ini seperti biasanya, Mila terbangun dengan ceria. Setelah mengecup mesra pipi suaminya, Mila beranjak bangun dari ranjang dengan perlahan. Perutnya yang sudah mulai kelihatan sedikit buncit membuatnya lebih berhati-hati lagi dalam bergerak melakukan aktivitas."Sayang...."Langkah Mila terhenti begitu mendengar suara suaminya yang memanggil namanya. Mila membalikkan badan dan terkejut saat mendapati tubuh Leon yang masih terbaring nyaman di ranjang."Astaga, dia mengigau menyebut namaku." gumam Mila menepuk jidatnya pelan.Kemudian Mila segera bergegas beranjak keluar dari kamar sebelum suaminya itu benar-benar terbangun dan menggeretnya untuk kembali tidur di ranjang."Bibi," sapa Mila melihat bi Marsiah ketika ia tiba di dapur.Bi Marsiah menoleh sebentar dan membalas sapaan Mila sebelum kembali fokus pada masakannya.

  • Modern maid   48.

    Leon menatap dingin sang mama yang datang ke rumahnya. Sedangkan Mila dan bi Marsiah tampak ketakutan melihat kedatangan nyonya Kartika.Kata angkuh tentu saja masih tetap melekat di diri seorang nyonya Kartika yang selalu menatap rendah orang miskin.Membandingkan derajat dan kekayaan orang lain, pada akhirnya membuat nyonya Kartika memilih-milih teman untuk bergaul.Begitupun dalam memilih menantu untuk anak-anaknya. Mila jelas jauh dari kriteria menantu idaman yang di impikannya. Sayangnya, putranya Leon begitu sangat mencintai Mila."Ada apa Mama kesini?" tanya Leon to the point atas kedatangan nyonya Kartika ke rumahnya. Terlihat jelas raut wajah tak bersahabat di wajah Leon, karena ia tentunya masih marah atas sikap dan tindakan jahat mamanya.Nyonya Kartika mengumpat dalam hatinya melihat dingin dan datarnya sikap sang anak padanya. Nyonya Kartika vpastilah Mila sudah mengatakan yang seb

  • Modern maid   47.

    Pak Utama dan Agnes tersenyum menyambut kepulangan menantu dan juga besannya. Pak Utama menepuk bangga puteranya yang telah berhasil menemukan dan membawa pulang kedua wanita tersebut.Mila menghambur memeluk pak Utama yang melebarkan kedua tangannya, tangis Mila pecah di pelukan sang papa mertua yang memberikan kecupan sayang di puncak kepalanya.Mila beralih memeluk Agnes, adik iparnya yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri. Sama seperti pak Utama yang sudah di anggap seperti bapak kandungnya sendiri.Dan dari kedua orang itulah Mila seperti kembali merasakan kebahagiaan bersama keluarga. Sayang, masih kurang lengkap. batin Mila sedih kala mengingat kurangnya satu orang lagi yang seharusnya juga melengkapi kebahagiaan ini.Perubahan raut wajah Mila yang tadinya ceria kini terlihat murung kembali. Dahinya mengernyit mengikuti arah pandangan mat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status