Semua orang pun langsung menatap ke arah dua orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut, termasuk Eve dan Keanu yang langsung berbalik badan untuk melihat orang yang baru saja datang tersebut.
Dan sesaat kemudian, semua orang yang ada di ruangan tersebut serempak berdiri dan memberi hormat pada orang orang yang baru datang tersebut. "Selamat datang Tuan Besar," sapa semua orang hampir serempak.
"Selamat siang Kakek," ucap Keanu yang juga memberi hormat dengan sedikit membungkukkan badannya.
Melihat hal itu, Eve pun langsung mengikuti apa yang dilakukan oleh Keanu.
"Ya," sahut Tuan Howgins, orang yang dipanggil dengan sebutan Tuan Besar oleh semua orang tersebut.
Kemudian laki-laki paruh baya yang ada di belakang Tuan Howgins pun langsung mendorong kursi roda yang diduduki oleh Tuan Howgins mendekat ke arah Keanu dan Eve.
"Benar, itu adalah simbol keluarga Howgins. Cincin itu diwariskan turun temurun untuk menantu keluarga Howgins," ujar Tuan Howgins dengan tatapan tenang.Eve pun langsung menelan salivanya ketika mendengar ucapan laki-laki berumur lebih dari setengah abad tersebut. 'Duh ini bagaimana, kenapa harus nerima-nerima benda seperti ini segala. Ck, padahal aku ingin meninggalkan laki-laki kampret itu setelah semuanya selesai,' batinnya yang makin resah memikirkan semua hal tersebut.Dan sesaat kemudian, Keanu pun dengan cepat mengambil cincin yang masih berada di tangan Eve tersebut dan dalam sekejap sudah memakaikan cincin tersebut ke jari manis Eve.Bibir Eve terbuka, matanya mengedip pelan ke arah Keanu yang ada di depannya."Jangan seperti orang bodoh," bisik Keanu setelahnya.Kalimat tersebut langsung menyadarkan Eve dari rasa tak percayanya. 'Cih, baru juga ternganga sebentar
Mendapat perhatian dari Tuan Howgins, pemuda tersebut pun langsung berkata, "Sebenarnya Papa sendiri tidak begitu ingin jabatan ini, tapi karena desakan semua orang—""Bagus kalau begitu," sela Tuan Howgins dengan santai hingga membuat pemuda tersebut terdiam."Tapi Tuan Besar ini semua demi kebaikan perusahaan, kami di sini karena sangat perduli dengan perusahaan yang sudah Anda rintis dari nol ini," sahut yang lain.Kemudian Tuan Stenly pun langsung menyahut, "Tenang semuanya, aku yakin Tuan Besar punya pertimbangannya sendiri untuk masalah ini."Kemudian Tuan Howgins pun langsung menatap ke arah anak laki-lakinya tersebut."Benar kan Pa?" tanya Tuan Stenly sambil menatap ke arah laki-laki berumur tersebut."Benar," jawab Tuan Stenly lalu menatap ke arah lain.Keanu yang melihat interaksi di antara kakek dan pamannya itu pun langs
Dan sesaat kemudian Keanu pun langsung tersenyum tipis. "Jadi seperti itu keputusannya …."Nyonya Silvia pun langsung membulatkan matanya ketika mendengar sahutan Keanu yang tak seperti angan-angannya. 'Kenapa dia bisa setenang itu? Apa dia sudah berubah? Atau jangan-jangan dia bukan orang yang sama?' Pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar di kepalanya itu membuatnya menampilkan ekspresi sesungguhnya dari apa yang ada di dalam hatinya."Kenapa Tante, apa ada sesuatu yang salah?" tanya Eve dengan santai saat melihat ekspresi menggelikan dari Nyonya Silvia.Sontak saja Nyonya Silvia yang tersadar pun langsung mengganti ekspresinya. "Ehem, apa maksud kamu?" tanyanya dengan tenang sambil menatap lurus pada Eve."Aku lihat Tante sepertinya terkejut mendengar jawaban dari Kak Keanu, aku kira ada sesuatu yang salah atau sejenisnya," sahut Eve masih dengan gaya santainya."Tida
"Namaku Rosela, salam kenal Kak Ev," ucap gadis tersebut dengan sebuah senyum mengiringi ucapannya.Lalu Eve pun membalas senyuman tersebut dengan sebuah senyum yang tak kalah hangat, disertai remasan tangan yang lebih kuat dari yang dilakukan gadis di depannya itu. "Wah, nama yang sangat cantik cocok dengan orangnya," ujarnya.Dan tentu saja Rosela yang awalnya ingin memberi gertakan pada Eve, kini berbalik dialah yang wajahnya memerah menahan sakit karena remasan tangan Eve.'Sialan.' Komat-kamit bibir Rosela menggerutu dengan suara sangat pelan sembari menarik tangannya, namun sesaat kemudian masih menampilkan senyum manis di wajahnya."Oh iya Kak Ev, kapan kamu mengenal Kak Key?" tanya Rosela dengan santai sambil melangkah mendekati Eve.Eve pun langsung menoleh ke arah gadis yang kini berdiri di sampingnya itu. "Kenapa, kamu kepo ya …," ujar Eve dengan nada seakan ber
Mendengar hal tersebut, Keanu pun langsung berlari menuju kamar yang sudah tak jauh darinya itu."Sial!" maki Keanu ketika ternyata pintu tersebut terkunci dari dalam.Kemudian Keanu pun mengetuk pintu tersebut dengan kencang. "Ve!" teriaknya yang terdengar panik karena terdengar suara benda pecah lagi."key, cepat!" Teriak Eve dari dalam kamar tersebut.Mendengar teriakan tersebut, Keanu pun langsung memundurkan tubuhnya untuk mengambil ancang-ancang. Lalu ….BRAKK! Percobaan pertama Keanu untuk mendobrak pintu kamar tersebut gagal."Sial!" Maki Keanu lalu kembali mundur untuk mengambil ancang-ancang lagi.Hingga setelah beberapa kali terus membenturkan tubuhnya untuk mendobrak pintu tebak tersebut, akhirnya Keanu pun berhasil."Ve!" panggil Keanu sembari melangkah masuk ke dalam kamar tersebut.
"Ada maling," sahut Eve dengan santai."Maling?" Wanita yang baru saja masuk ke dalam kamar itu pun langsung mengerutkan keningnya ke arah Eve.Eve pun melebarkan matanya dan mengedip-ngedipkannya dengan cepat. "Iya, maling." Dia mengatakan hal itu dengan ringan dan wajah cerah, seolah semua kejadian yang baru dialaminya itu bukanlah beban dan justru membuatnya senang."Maling?" tanya wanita itu sekali lagi yang masih nampak kebingungan."Iya, apa kamu tidak pernah mendengar istilah maling? Orang yang melakukan kejahatan dengan berusaha mencuri," terang Eve dengan ekspresi aneh seperti bukan orang normal, atau lebih seperti sedikit mengerikan."A-a-aku …." Wanita tersebut terbata-bata saat ingin menanggapi kalimat Eve tersebut, tentu saja itu karena rasa ngeri dampak dari ekspresi Eve yang mirip aktor di film-film psikopat.Eve pun berkata
"Dari Rose," jawab Keanu dengan tenang.Eve pun langsung berdiri dan bertanya lagi. "Tadi?""Ya." Keanu menjawab singkat nan ringan, seolah tak mempunyai masalah sedikit pun tentang foto tersebut."Sialan, Si Bibir Bebek itu," geram Eve sembari meremas beberapa lembar foto yang ada di tangannya.Keanu pun langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar julukan yang diberikan Eve untuk Rosela. Sebenarnya Eve memang tidak salah saat memberikan julukan tersebut, karena bibir dari sepupu Keanu tersebut memang sedikit berlebihan tebalnya akibat beberapa kali melakukan prosedur filler bibir."Kenapa, apa kamu nggak suka aku menyebutnya begitu?" Sewot Eve saat melihat ekspresi Keanu tersebut."Siapa bilang," tandas Keanu. "Aku hanya takjub pada kamu, karena kamu bisa pas memberi julukan dalam waktu sesingkat itu," imbuhnya, asal bicara.
"Tentu saja seperti yang dilakukan oleh seorang bos perusahaan yang asli," jawab laki-laki tersebut sembari berjalan ke arah Keanu dan Eve dengan gaya sok santai.Kemudian Keanu langsung menoleh ke arah Eve yang sedang menatap tajam ke arah laki-laki yang saat ini berjalan dengan santai ke arah mereka."Sayang," ucap Keanu sembari mengusap lembut kepala istrinya itu. "Menurut kamu orang yang bekerja keras untuk perusahaan itu disebut bos atau pegawai?"Eve pun langsung menoleh ke arah Keanu dan menjawab dengan lembut. "Tentu saja pegawai, Sayang.""Aku tahu, mama pasti tidak akan sembarangan memilihkan aku seorang istri," ujarnya lalu dengan lembut mengecup kening Eve.'Cari kesempatan banget,' batin Eve sambil menunduk dengan gaya sok malu-malu.Laki-laki yang kini sudah berada di depan Eve dan Keanu itu pun langsung tersenyum meremehkan. "Kalian tidak perlu berpura-pura di depanku," ujarnya dengan santai."Apa yang kam