Share

43. Bulu Mata Yang Indah

“Kau mau aku menciummu lagi?” Tanyanya dengan bulu mata yang hampir menyapu mataku. Kenapa ia memiliki bulu mata yang sangat indah. Ia terlihat cute tapi menggoda…bagaimana mungkin?!

Aku mengangguk. Kepalaku mengangguk! Dasar kepala…berani-beraninya kau mengangguk tanpa perintah langsung dari otakku!

Aku tak sempat meralat kelakuan kepalaku yang mengangguk, bibirnya sudah menyambar bibirku dengan sangat …. Sangat memabukkan. Aku terhanyut dalam permainan bibirnya…seakan aku adalah sebuah lollipop yang sangat ia suka.

Aku memejamkan mata menikmati setiap friksi dan sentuhannya. Hmmm… berciuman dengan orang yang kau cintai…ternyata sangat mengasyikkan.

What…cinta? Apakah aku mengatakannya?

Ciuman yang terasa sangat magical itu akhirnya berhenti berkat sebuah dering ponsel. Aku mau berpura-pura tak mendengarnya…tapi sepertinya dering yang tak kunjung berhenti itu membuat Lucas terganggu. Ia berhenti dan menjauh dariku, ia mengambil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status