Share

Ketahuan

“Akhirnya kau datang juga.” Audrey mengatakan itu, tanpa menatap orang yang baru masuk ke dalam ruangannya. Dia sedang bekerja. “Kupikir kau mau membatalkan janji.”

Kening Audrey berkerut ketika tidak langsung mendengar jawaban. Padahal, harusnya Mathilda sudah mengomel sekarang. Setidaknya itu yang dipikirkan oleh yang empunya ruangan.

“Apa lehermu sakit atau apa? Kenapa kau ....” Audrey baru saja mendongak, ketika merasakan sesuatu menarik rambutnya dengan cukup keras.

“Kenapa kau harus merebut Damar dariku,” desis Mathilda yang menjadi pelaku utama.

Audrey berdecih pelan ketika melihat wajah memerah Mathilda yang sangat dekat dengan wajahnya sendiri. Perempuan itu tampak sudah akan menangis, antara merasa marah dan sakit hati.

“Pertanyaan itu adalah milikku, Bocah.” Audrey balas mendesis.

Yang empunya ruangan bukan mendesis karena merasa sakit, tapi merasa kesal dengan pertanyaan Mathilda. Padahal yang menjadi orang ketiga di sini adalah Mathilda, bukan Audrey.

“Apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status