Share

Penyerangan

“Kau lagi?” tanya Damar dengan ekspresi lelah.

“Aku hari ini sudah punya janji dengan Audrey dan Jennie,” jawab Mathilda dengan santainya.

“Aku juga tahu itu, tapi ....” Damar menjeda untuk menarik napas, tapi pada akhirnya dia tidak melanjutkan kalimatnya. “Sudahlah lupakan saja, aku sedang tidak ingin berdebat.”

“Tidak apa-apa, katakan saja,” ucap Mathilda sedikit memaksa. “Apa pun yang kau katakan, akan aku dengar dan akan berusaha menerimanya dengan baik. Ingat ya, berusaha. Bukan langsung menerima.”

Damar menaikkan satu alis mendengar nada memaksa itu. Nada suara seperti itu, sesungguhnya membuat Damar merinding. Untung saja kali ini dia bisa menahan diri dengan baik, karena ada orang lain di ruangan.

Keberadaan orang lain, membuat Damar merasa sedikit lebih tenang. Hanya sedikit saja, karena sekarang tangannya masih basah oleh keringat.

“Ayo bicara saja, aku akan mendengar,” desak Mathilda sekali lagi.

“Maaf, Nona ....” Tere ingin mencoba untuk menengahi, tapi Dam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status