“My Beloved Bastard”
Author by Natalie ErnisonJasmeen yang hanya berniat untuk berkeliling sekitaran area hotel tempat di adakannya pesta. Namun secara tak terduga, Jasmeen justru harus tertimpa hal yang sangat tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Cullen, si pria misterius telah membuat sebuah pengalaman baru dalam kehidupan Jaes.
"Lepaskan aku hakkk…" Jaes terus meronta dan berteriak sambil mengumpat pada Cullen.
Whusss… kedua tubuh mereka melayang di udara. Jantung Jaes terasa berhenti sejenak, ia sangat phobia ketinggian.
Ahhh… Jaes menelusupkan wajahnya pada dada bidang milik Cullen, sambil ia mencengkram bahunya.
"Dimana??" Jaes mulai memandang sekitarnya.
“Apakah sebegitu menggodanya tubuhku untukmu..” ujar Cullen sambil tersenyum miring pada Jaes.
Hahh… "aku ingin pulang sekarang!" Jaes melepaskan dekapannya dan merapikan kembali dressnya yang terlihat berantakan itu.
“Kenapa manis.. tidakkah malam ini sangat dingin bukan..” Cullen mendekap erat tubuh Jaes, sambil membelai area perut Jaes.
"Hentikan! apa sebenarnya dosaku padamu! mengapa kau melecehkanku seperti ini" Ucap Jaes, ia benar-benar kesal dengan semua perlakuan Cullen padanya.
“karena kau milikku..” Cullen semakin mengeratkan dekapannya dan mengecup batang leher jenjang milik Jaes.
"Aku bahkan tidak mengenalmu! aku tidak akan ceritakan apa yang aku lihat..—" hhmm…. Cullen kembali melumat bibir Jaes, dan meremas tubuhnya dengan sangat keras.
"Tolong lepaskan aku tuan Cullen…" Ucap Jaes.
“Sudahlah, aku akan mengantarmu pulang..—“
"Tidak!! kau bajingan!! kau bahkan tidak berniat mengantarku sejak tadi!" Jaes berteriak nyaring, dan perlahan mundur.
Ahkk…
“Jasmeen!!!” Cullen dengan sigap meraih tangan Jaes, ia hampir jatuh dari atas gedung tinggi, karena injakannya tak bertumpu pada apa pun.
"Aku hanya ingin pulang…" Jaes semakin terisak, namun Cullen justru tersenyum geli melihat tingkah gemas Jaes.
“Baiklah manis…--“ Cullen mendekap erat tubuh Jaes, dan mereka kembali melayang di udara.
>>
“Sekarang masuk dan istrahatlah, dan terimakasih untuk vitamin tubuh malam ini..” cup.. Cullen melumat bibir Jaes beberapa detik.
Jaes dengan terburu-buru masuk ke dalam kamarnya, ia membersihkan dirinya. Setiap mengingat apa yang telah Cullen lakukan padanya, ia menjadi sangat kesal.
***
“Kampus xxx”
Tiba saatnya bagi Jaes untuk pergi ke dosen pembimbing akademiknya untuk segera menyelesaikan tugas akhirnya/ skripsi.
Knock Knock Knoc...
“Masuk.” ucap seseorang dari dalam. Jaes pun masuk perlahan dan duduk tepat di hadapan dosen pembimbingnya.
Terpampang jelas nama “Remost Tyga” di papan nama, tepatnya di atas meja dosen pembimbingnya.
“Kamu semakin cantik…” puji Remost, yang ialah dosen Jaes.
"Pak, ini tugas akhir saya, mohon bimbingan bapak." ujar Jaes sambil meletakkan setumpukan lembaran kertas
miliknya.“Aku sangat merindukanmu…” Remost meraih tangan Jaes, saat Jaes sedang menunjukkan beberapa perbaikan pada tugasnya.
"Maaf pak, saya datang sebagai mahasiswa." Jaes menarik cepat tanganya.
“Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya…” Remost menatap mata Jaes sendu.
"Hentikan pak! bapak sudah memiliki tunangan, dan jangan coba menggoda seorang gadis! apalagi aku hanya gadis miskin!" Jaes bergegas pergi dari hadapan Remost tanpa mau mendengarkan sapaan Remost.
>>
Hah hahh… napas Jes tersengal, ia bertumpu pada sebuah tiang lampu taman.
Bersandar di bawah pohon rindang sekitar taman, sambil ia mencengkram bajunya tepat di dadanya. Wajahnya berubah sendu dan seakan ingin sekali menangis.
“Mengapa pria seenaknya bertindak…--“ lirih batin Jaes saat itu. Tanpa sadar ia memejamkan matanya sejenak dan ternyata ia sempat terlelap.
Setelah hampir satu jam lebih terlelap…
"Astaga… sudah berapa lama aku tertidur?" gumam Jaes, dan…
“Tidurmu terlihat sangat nyenyak." Ujar seorang pria tepat di sampingnya.
"Kak Remost, ah pak..—"
“Kita sedang di luar lingkungan kampus! Jasmeen, tolong makan malamlah denganku…” pinta Remost.
"Maaf aku harus…--"
“Tidak! tidak lagi kubiarkan kau pergi!!” Remost meraih tangan Jaes hingga tertarik pada dadanya.
"Lepaskan aku pecundang!" ucap Jaes kesal, lalu menarik dirinya.
“Iya aku memang pecundang!! seorang pecundang yang berusaha mencintai seorang gadis mahasiswinya sendiri walau di tentang oleh kedua orangtuanya!” Ucap Remost dengan wajah yang terlihat kesal.
Hahhaaa… Jaes tertawa.
"Lucu sekali anda, omong kosong apa lagi ini! apakah semua orang kaya memiliki omong kosong begini!!"“Jasmeen, aku memang bertunangan dengan Aine, tetapi kita bisa tetap diam-diam melanjutkan hubungan kita..—“
"Hentikan! tidakkah kakak malu dengan diri kakak sendiri hah!! Jika benar cinta! mengapa saat pertemuan dansa malam itu, kakak justru mengundangku hanya untuk memperlihatkan betapa serasinya kalian!"
“Jasmeen, maafkan aku sayang..—“
"Lepaskan aku kak Remost Tyga terhormat. Anda tidak seharusnya bersama seorang gadis miskin sepertiku." Ujar Jaes kesal.
“Aku tidak ingin kehilanganmu Jasmeen…” Remost mencengkram tangan Jaes erat.
"Lepaskan! orang-orang akan melihat kita kak!" Jaes berusaha meronta.
“Biarkan saja, akan aku tunjukkan..” Remost enggan untuk melepaskan tangannya.
Krakkhh… Jaes menggigit pergelangan tangan Remost, dan berlari secepatnya.
“Jasmeen…!!” Remost berusaha menyusul, namun Jaes terburu masuk ke taksi biru dan lenyap dari pandangan matanya.
>>
“Kediaman Jasmeen”
Ahkk… "Dasar pria bajingan! pengecut!!" Jaes kesal dan ia mulai terisak pilu.
“Bagus sekali manis, kau bahkan berani menangis untuk pria lain..” Ucap seorang pria, dan suara yang sangat tidak asing baginya.
"Tuan Cullen!" Jaes membelalak ngeri.
“Apakah malam ini aku harus menghabisimu sehingga kamu tak akan berani bermain dengan pria lain..” Cullen berjalan ke arah Jaes, dan membuat Jaes tertempel di tembok.
"Apa yang tuan inginkan…?"
“Aku tentu saja ingin mengisi energiku..” tukas Cullen dengan tersenyum miring.
"Sampai kapan tuan berhenti mengusikku!" Jaes berteriak nyaring dan benar-benar sudah tidak tahan lagi.
“Jangan sampai kudapati kamu bersama pria lain, atau aku akan habisi pria yang berani mendekatimu!” Cullen mengancam dengan nada mengancam.
"Siapa anda? mengapa aku harus menurut.. ahkk!"
“Ternyata kamu gadis manis yang pemberani yah…” Cullen menggendong tubuh Jaes dan melemparkannya ke atas kasur milik Jaes.
"Jangan!! pergi…" ahkk…
Cullen langsung menindih tubuh mungil Jaes dan mengapitnya sehingga tak mampu lagi bergerak.
“Tidakkah kau pun sangat menikmatinya hah…” Cullen meremas area sensitive milik Jaes. Ia mulai mencumbu Jaes.
Ia meremas gunung kembar milik kepunyaan Jaes, dan langsung melahap gemas, tak lupa menyingkap baju kaos yang sedang Jaes kenakan. Sungguh Cullen sangat nakal nan bergairah.
Arggh… "lepaskan aku ahkk…" Jaes terus meronta, namun Cullen sangat kuat baginya.
"Hentikan! kau binatang kejam!" Jaes menangis sedu.
"Mengapa kau lakukan ini padaku… aku membencimu sangat membencimu binatang!" Jaes menjerit dan sangar marah dalam ketidak berdayaannya.
Cullen mencengkram kedua tangannya, dan kini tubuh Cullen berada di atas tubuhnya.
“Apakah semua ini pengalaman pertamamu manis? aku sangat puas bermain dengan perawan murni ini. Ingat!! hanya aku yang boleh menyentuh ini, ini dan ini juga..” ujar Cullen sambil mengecup-ngecup area tubuh Jaes.
Akhirnya Jaes menyerah untuk melakukan perlawanan, karena itu adalah usaha yang sangat sia-sia baginya.
Cullen menghentikan kegiatan panasnya, sementara Jaes terlentang lemas. Ia terus memejamkan matanya, karena kegiatan mereka benar-benar melelahkan serta menyisakan kenikmatan tersirat.
“Apakah kau ingin lagi manis..” bisik Cullen di telinganya sambil meremas area dadanya.
Meremas, melumat, dan menjelajahi area sensitive lainnya dengan begitu gemasnya.
"Hentikan!! aku ingi beristirahat, aku sangat lelah hari ini…"
“Tidurlah, aku akan menjagamu gadisku..”
Jaes tak punya keberanian untuk mengusir Cullen dari kamarnya, karena ia tahu bahwa itu pun usaha sia-sia pula.
“Mengapa kau membelakangiku..” Cullen menarik tubuh Jaes ke dalam dada kekar miliknya.
Tak lama setelahnya, Jaes pun terlelap.
Hm...
“gadisku sangat cantik saat terlelap, ingin rasanya aku menghajarmu habis-habisan. Tetapi sepertinya itu belum saatnya..” gumam Cullen sambil memandangi betapa cantiknya wajah Jaes.Cullen tersenyum miring, seakan benar-benar puas membuat gadis kecilnya menangis kesal namun tak mampu melakukan perlawanan pula.
****
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen seorang mahasiswi sekaligus seorang novelis, ia selalu saja telat mengumpulkan deadline naskahnya. Namun semenjak perjumpaannya dengan Cullen, kehidupan Jasmeen kini benar-benar berubah drastic.Cullen benar-benar seorang pria yang sangat menakutkan bagi Jaes. Ia tak segan-segan mengancam Jaes agar tidak dekat dengan pria lain, padahal ia bukanlah kekasih Jaes. Namun bagi Cullen, Jaes adalah gadis manisnya dan hanya miliknya kini.“Kediaman Jasmeen”Meringuk di balik selimut tebal miliknya, dengan wajah pucat dan tampilan rambut yang cukup berantakan.Jaes terlihat memprihatinkan, tubuhnya sangat panas dan tak ada satu pun yang merawatnya. Karena sejak sekolah menengah atas, Jaes hidup dengan berjuang sendiri tanpa adanya orang tua. Ia sejak kecil sudah kehilangan kedua orang tuanya, akibat
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen kini hanya terbaring lemah sendirian, tanpa ada sat pun yang menolong untuk merawat dirinya. Namun, hal ini sudah biasa baginya sejak kecil hingga dewasa kini.Drrtt... ponsel Jaes sedari tadi terus bordering, namun ia pun tak mampu untuk bergerak banyak, karena sedang demam tinggi.Tok tok tok... suara ketukan pintu beruntun.Jaes hanya meneteskan air mata karena panasnya suhu tubuh."Jasmeen Jasmeen..!!" seseorang sedang memanggilnya, dan..Bhuakk... suara bantingan pintu begitu keras."Jasmeen!!! apa yang terjadi padamu??" Ucap Remost yang baru saja tiba."Heiii... mengapa suhu tubuhmu sepanas ini? ayo kita k dokter..""Tidaakkk kak.. jangan ke dokter hhh..." Ucap Jaes sambil perlahan meraih lengan baju milik Remost.Rupanya Re
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost selalu peduli dengan hal yang berkaitan dengan Jasmeen, si gadis kesayangannya sejak masa-masa remaja. Akan tetapi karena perbedaan sosial ekonomi, hal tersebut kini menjadi sesuatu hal cukup sulit bagi mereka.Remost terpaksa menerima perjodohan dari sang bunda, karena sang bunda sangat takut jika kehidupan mereka akan turun derajat. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, Remost harus menerima saran perjodohan dari sang bunda.Namun, Remost masih saja mempedulikan keberadaan Jasmeen, meskipun kini ia telah bertunangan dengan seorang wanita yang berasal dari keluarga terpandang. Ia selalu berusaha mendekati Jasmeen tanpa sepengetahuan dari sang calon istri, yang merupakan hasil dari perjodohan.***"Kampus xxx"Duduk berdiri, mondar mandir, itulah yang Jasmeen lakukan sedari pagi.
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonCullen Kyleer seorang pria yang sangat misterius, bahkan hingga saat ini pun ia selalu menjadi sosok yang sangat misterius. Berawal dari pertemuan tak terduga antara dirinya dan Jasmeen, kini telah membawa kisah baru dalam kehidupan Jasmeen Aimee.Sedari dulu Jasmeen selalu cuek dengan kehidupan percintaannya, terlebih lagi saat gagalnya kisah percintaan dirinya bersama Remost. Hal tersebut membuat Jasmeen seakan tak ingin percaya cinta lagi. Terlalu letih baginya untuk memulai lembaran baru.Semenjak pertemuannya dan semua perbuatan yang Cullen perbuat untuknya, telah membuat kisah baru dalam hidupnya. Kehidupannya dulu yang hanya dipenuhi dengan bekerja, dan terus bekerja demi penghidupan. Kini berubah drastic, justru terkadang ia berpikir bagaimana caranya agar Cullen tak lagi mengusik kehidupannya.Entah mengapa Cullen sangat suka mengerjainya, d
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonRemost memohon pada Jaes agar mendengarkan ceritanya yang sedari lama ia ingin ceritakan, namun kondisi tak memungkinkan baginya untuk bicara banyak, terlebih lagi saat ini ia sudah memiliki tunangan.Jaes pun mengiyakan permohonan Remost yang ingin bicara empat mata padanya.“Jasmeen, aku... ingin kita kembali seperti dulu..” lirih Remost sambil meraih kedua tangan Jaes."Tidak mungkin kak, aku tidak sepadan dengan kondisi keluarga kakak. Kita tidak bisa, dan kakak sudah bertunangan." Jaes menarik tangannya dari genggaman Remost.“Aku tidak mencintai Aine, aku tidak pernah sedikit pun mencintainya. Pada malam pesta dansa itu aku sangat ingin menyatakan bahwa kau kekasihku, tetapi suatu agenda mendadak pun telah tersusun rapi. Bunda memaksaku untuk bertunangan dengan Aine, jika tidak bunda akan bertindak nekat…&r
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonKisah cinta antara Remost dan Jasmeen yang tak mungkin bisa untuk Jasmeen kembalikan seperti beberapa tahun lalu lagi. Sekeras apa pun usaha Remost, tetap saja orang tuanya tak akan memberikan restu padanya untuk dapat bersama Jasmeen.Jasmeen sedang dalam keadaan yang tidak enak hati, karena pertemuan sekaligus pertengkarannya bersama Remost. Namun Cullen tiba-tiba datang di saat yang sanagt tidak tepat, dan sebelumnya pun tak ada yang tepat, menurut Jaes.Kini Jasmeen sedang menangis di dalam pelukan Cullen, si pria sadis yang pernah Jasmeen kenal selama ini.“Kemana gadis manisku yang biasanya bertingkah seperti kucing kecil? mengapa sekarang menjadi selemah ini?” ucap Cullen dengan nada terkekeh.“Iya aku memang wanita lemah, lalu mengapa?” ucap Jaes sambil mendorong tubuh Cullen dari dirinya.Malam itu adalah m
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonJasmeen hanya ingin berniat mengantarkan kotak yang terbalut di dalam paper bag dari tuan Dham, dan ditujukan pada Cullen. Namun, karena kedatangannya ke mansion pribadi milik kepunyaan Cullen, ia harus bertahan di sana dan entah sampai kapan Cullen akan terus mengurungnya.Jaes beranjak dari kamar pribadi milik Cullen tersebut dan menuju ruang utama. Yah, isi mansion tersebut sangatlah luas dan Jaes kesulitan untuk mencari arah yang pasti.Iya berjalan menuruni anak-anak tangga hingga tiba di lantai dasar, dan terlihat para pelayan sedang sibuk mengurus mansion.“Nyonya ingin kemana?” Ucap beberapa pelayan yang berusaha mencegat langkah Jaes.“Aku ingin pulang! hentikan!”“Tidak nyonya, anda tidak boleh pergi kemana pun! ini titah tuan besar Cullen..” Ucap para pelayan sambil meraih tangan Jaes.
“My Beloved Bastard”Author by Natalie ErnisonAkibat kecemburuan Saralee, Jaes harus menerima dampak yang sangat buruk baginya. Namun, Cullen pun tak tinggal diam, ia segera memberikan hukuman yang sangat berat pada Saralee. Saralee dikirim ke alam perbudakan, sebagai pemuas nafsu biadab para mahkluk keji, di alam kegelapan.-------“Sepertinya tuan besar sangat menyayangi gadis manusia itu, sampai-sampai si nyonya iblis Saralee menerima hukuman berat dari tuan besar..” ucap para pelayan satu dengan yang lainnya.“Iya benar sekali, belum pernah selam ini tuan melindungi seirang gadis manusia hingga seperti itu…”“Lega rasanya, jika nyonya iblis itu sudah tak lagi berada di mansion ini.. semoga nyonya Jasmeen menjadi wanita yang akan menjadi ibu dari tuan muda kita kelak..” Tskk…. para pelayan saling terkekeh geli saat sedang